Advertorial

Mengawali Mimpi dari Kurir hingga Karyawan Restoran, Inilah Kisah Sukses Founder Thanksinsomnia

Nama Thanksinsomnia, dalam perjalanannya dirintis pemuda 29 tahun asal Lampung yang harus bersusah payah terlebih dulu.

Editor: Duanto AS
Istimewa
Mohan Hazian, pemilik Thanksinsomnia. 

Mengawali Mimpi dari Kurir hingga Karyawan Restoran, Inilah Kisah Sukses Founder Thanksinsomnia

TRIBUNJAMBI.COM - Berbicara dunia fashion, Thanksinsomnia yang merupakan nama merek fashion menjadi pilihan kawula muda untuk memiliki produknya.

Nama Thanksinsomnia, dalam perjalanannya dirintis pemuda 29 tahun asal Lampung yang harus bersusah payah terlebih dulu. Dia merasakan sulitnya mencari pundi Rupiah, melawan kerasnya kehidupan di Ibukota Jakarta sejak usia 18 tahun.

"Awalnya saya mulai bekerja di restoran siap saji sekitar satu tahun pada 2008 di usia 18 tahun dan menjadi karyawan outlet fashion terkenal di Senayan. Pernah juga coba nge-band saat lulus SMK, kurir, ikut casting FTV, hingga menjadi sales rokok di Jakarta," kata Mohan Hazian, pemilik Thanksinsomnia.

Sejalan dengan usaha dan keyakinannya membangun brand fashion, itu menghasilkan sedikit tabungan baginya untuk memulai membangun usahanya di Jakarta.

Mohan Hazian, pemilik Thanksinsomnia.
Mohan Hazian, pemilik Thanksinsomnia. (Istimewa)

Namun, pengalaman yang besar di Ibukota sejak 2003 menjadi tambahan modal berharga baginya untuk mengembangkan rintisan bisnis itu.

Sebab, Mohan Hazian sudah memiliki banyak relasi dari lingkungan sekolah dan tempat kerja sebelumnya.

Dalam merintis karier, dirinya perlu usaha ekstra. Memulai dari berjualan tas dan hoodi melalui forum jual beli Kaskus dan memanfaatkan sedikit relasi untuk menitipkan barangnya.

"Kalau dulu kan belum ada market place seperti sekarang ini," ujarnya.

Untuk berdagang pun, Mohan sempat menumpang di warung internet yang dijaga rekannya.

Lewat usahanya itu, barang dagangannya yang terus berkembang banyak pun bisa disimpan di lemari temannya.

Dengan semakin berkembangnya usaha itu, dia pun mencoba untuk sewa indekos dan sewa rumah sebagai operasional bisnisnya.

"Sekarang bersyukur udah bisa bangun kantor idaman yang digabung dengan warehouse dan store di Jalan Angsana Raya Sektor 1.1, Rawa Buntu, Serpong, Tangerang Selatan. Mempekerjakan 12 karyawan dengan penjualan ke berbagai daerah se-Indonesia," ujar dia.

Menurutnya, segala kegagalan dan kesulitan yang dihadapi selalu menjadu motivasi baginya untuk bangkit dan berkembang.

"Untuk anak muda sekarang juga jangan pernah cepat merasa puas dengan yang sudah didapat. Kepuasan itu yang membuat berhenti menemukan hal baru dan sesuatu lebih baik," katanya.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Komentar

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved