Perburuan KKB

Egianus Kogoya Kembali Sebar Teror di Papua, Ribuan Orang Mengungsi, 182 Tewas di Pengungsian

Egianus Kogoya Kembali Sebar Teror di Papua, Ribuan Orang Mengungsi, 182 Tewas di Pengungsian

Editor: Andreas Eko Prasetyo
ist
Siapa Sosok Pimpinan KKB Ditakuti di Segitiga Hitam Papua, Lekagak Telenggen Tembak Briptu Heidar 

Egianus Kogoya Kembali Sebar Teror di Papua, Ribuan Orang Mengungsi, 182 Tewas di Pengungsian

TRIBUNJAMBI.COM - Belasan ribu orang di Kabupaten Nduga mengungsi akibat teror yang ditebar oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB)Egianus Kogoya. Ratusan dari pengungsi tersebut tewas di tempat-tempat pengungsian.

Mereka tewas karena tak kuat bertahan hidup akibat terbatasnya masakan dan terpaan cuaca yang sangat dingin.

Lebih jauh, kejadian yang disebut "bencana besar, tapi di Jakarta santai-santai saja."

Baca: Nasib Bupati Nduga yang Minta Polri dan TNI Ditarik saat Berburu KKB Papua, Didatangi 2 Jenderal

Baca: VIDEO: Briptu Heidar, Polisi yang Disandera KKB Ditemukan Gugur, Begini Kronologi Kejadiannya

Baca: Dapat Perintah Tegas dari Wakil Presiden Untuk Balik Serang KKB Papua: TNI dan Polri Jangan Pasrah!

"Ini sudah tingkat pelanggaran kemanusiaan terlalu dahsyat. Ini bencana besar untuk Indonesia sebenarnya, tapi di Jakarta santai-santai saja," tambahnya.

Berdasarkan temuan tim yang dibentuk Pemerintah Kabupaten Nduga ini, para pengungsi berasal dari Distrik Mapenduma sebanyak 4.276 jiwa, Distrik Mugi 4.369 orang dan Distrik Jigi 5.056, Distrik Yal 5.021, dan Distrik Mbulmu Yalma sebesar 3.775 orang.

Sejumlah distrik lain yang tercatat adalah Kagayem 4.238, Distrik Nirkuri 2.982, Distrik Inikgal 4.001, Distrik Mbua 2.021, dan Distrik Dal 1.704.

Mereka mengungsi ke kabupaten dan kota terdekat atau ke dalam hutan, kata John.

"Ada yang ke Wamena, Lanijaya, Jayapura, Yahukimo, Asmat, dan Timika.

Pengungsi-pengungsi itu (sebagian) masih ada di tengah hutan, sudah berbulan-bulan," lanjutnya.

Ditetapkan sebagai bencana nasional?

Ribuan warga sipil di Kabupaten Nduga mengungsi setelah pembunuhan belasan karyawan PT. Istaka Karya di Gunung Kabo, Desember 2018 lalu oleh anggota Organisasi Papua Merdeka pimpinan Egianus Kogoya.

Setelah peristiwa pembantaian ini, pemerintah menambah pasukan militer di Kabupaten Nduga untuk mengejar kelompok OPM pimpinan Eginaus Kogeya.

Di tengah operasi militer inilah ribuan warga sipil mengungsi.

Direktur Eksekutif Yayasan Keadilan dan Keutuhan Manusia Papua, Theo Hasegem mendorong pemerintah untuk menjadikan apa yang terjadi di Nduga sebagai bencana nasional.

Menurutnya cakupan korban jiwa dan penderitaan pengungsi sudah bisa dijadikan ukurannya.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved