Kabar Gembira bagi Para Hacker, Apple Siapkan Rp 14 Miliar Bagi yagn Bisa Retas Keamanan Mereka

Ada kesempatan menarik bagi Anda untuk mendapatkan uang sebesar Rp 14 Miliar dari perusahaan teknologi raksasa Apple.

Editor: Leonardus Yoga Wijanarko
Phone X (kiri) serta duo iPhone 8 dan iPhone 8 Plus.(Apple) 

Kabar Gembira bagi Para Hacker, Apple Siapkan Rp 14 Miliar Bagi yagn Bisa Retas Keamanan Mereka

TRIBUNJAMBI.COM - Anda punya kemampuan meretas keamanan sebuah perangkat?

Ada kesempatan menarik bagi Anda untuk mendapatkan uang sebesar Rp 14 Miliar dari perusahaan teknologi raksasa Apple.

Baru-baru ini, Apple berhasil mengejutkan dunia dengan berjanji memberikan uang Rp 14 miliar secara cuma-cuma. 

Padahal uang Rp 14 miliar itu bukan nominal yang sedikit, tapi apa alasan Apple sehingga ingin memberikannya?

Bukan secara cuma-cuma, uang Rp 14 miliar ini merupakan hadiah bagi siapapun yang bisa memenuhi tantangan Apple.

Tantangan tersebut adalah meretas sebuah iPhone.

Baca: Hari Ini, Walikota Jambi Syarif Fasha, Dianugerahi Bintang Jasa Pratama dari Presiden RI Joko Widodo

Baca: Simpang 11 Paket Kecil dan 1 Paket Sedang Sabu, Dari Mana Asalnya, Ini Pengakuan Pelaku

Mengutip dari Daily Mail, Apple siap berikan uang sebanyak 1 juta dollar Amerika atau sekitar Rp 14,2 miliar bagi hacker yang mampu meretas sistem keamanan mereka.

Untuk membuktikannya, Apple ingin agar para hacker tersebut bisa menunjukkan jika mereka mampu meretas sebuah iPhone dari jarak jauh.

Untuk mencegah peretasan dialami oleh para pemilik iPhone di seluruh dunia, Apple langsung menaikkan jumlah hadiah secara signifikan.

Uang Rp 14 miliar ini lima kali lebih besar dari hadiah program 'bounty' yang dicanangkan Apple pada 2016 lalu, yakni Rp 2,8 milliar.

Tak cuma uang RP 14 miliar, Apple juga siap memberikan iPhone spesial yang tak akan pernah bisa ditemukan di gerai Apple seluruh dunia.

HP iPhone ini dibuat khusus untuk para pengembang yang ingin mengotak-atik iOS dan perangkat keras Apple untuk mencari celah keamanan mereka.

Mengutip CNET, kepala keamanan Apple, Ivan Krstic, mengumumkan program terbaru ini di konferensi Black Hat, sebuah pertemuan keamanan digital di Las Vegas, Amerika Serikat.

Ternyata, ada alasan khusus mengapa Apple rela memberikan uang Rp 14 miliar kepada para hacker yang berhasil mencari celah sistem keamanan mereka.

Semua ini berasal dari kecemasan CEO Apple sendiri, Tim Cook.

Baca: Bocoran Terbaru Sinopsis Film Joker Tayang Oktober 2019, Kisah yang Tidak Berdasarkan Komik?

Baca: Siapa Sebenarnya Vina Garut? Video Panas 1 Lawan 3 Beredar di WhatsApp

Tim Cook menyerukan privasi digital termasuk hak asasi manusia, dan dia menunjukkan bahwa Apple serius dalam melindungi data-data 2 miliar pelanggannya di dunia dari serangan hacker.

"Ini bukan sesuatu yang baru kita lakukan minggu kemarin, ketika kita melihat sesuatu terjadi".

"Kami (Apple) sudah melakukan ini selama bertahun-tahun," ucap Tim Cook.

Hadiah yang diberikan Apple ini, ternyata juga jauh lebih besar dibandingkan tawaran dari rival mereka, Google.

Jika Apple janji berikan Rp 14 miliar, pada bulan Juli Google hanya mau mengupahi hacker yang mampu meretas sistem keamanan mereka sebesar Rp 425 juta.

Hacker Indonesia Bobol Keamanan Google 

Secanggih-canggihnya sistem keamanan Google akhirnya jebol juga. 

Adalah Muhammad Nosa Sandi Prasetyo yang berhasil mengungkap kelemahan sistem Google dibalik kecanggihannya.

Nosa Sandi Prasetyo langsung dapat hadiah besar dari Google.

Baca: Usai Umumkan Pacaran dengan Jihyo TWICE, Video Kang Daniel Tampil di Publik

Nasib mujur dialami Muhammad Nosa Sandi Prasetyo.

Sebab, pemuda asal Desa Bukir, Gadingrejo, Pasuruan, Jawa Timur itu, justru mendapatkan hadiah dari Google sebesar 7.500 USD atau senilai Rp 112,5 juta (kurs Rp 15 ribu per USD) lantaran berhasil membobol sistem keamanan Google.

Ilustrasi hacker ()
Dalam rekaman wawancara yang diunggah channel youtube @WartaBromoTV; Nosa menceritakan awal ketertarikannya dengan dunia Informasi Teknologi (IT).

Sejak kecil, Nosa mengaku sudah mengenal dan tertarik dengan IT, terbatas hanya pada pembuatan video game.

Namun, menginjak usia remaja, tepatnya ketika dirinya duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP), Nosa mengaku tertarik virus komputer.

Nosa pun mencoba membuat sejumlah virus sederhana menggunakan aplikasi notepad.

Perintah atau instruksi yang ditulis dalam notepad dan disimpan menggunakan format file batch (.bat) itu, berisi beberapa seri perintah untuk dijalankan oleh interpreter perintah.

Atau dapat didefinisikan juga batch merupakan kumpulan perintah-perintah command line yang dapat dijalankan pada Microsoft Windows.

"Mulai kenalnya itu saya SD, tapi IT-nya itu IT nge-game cuma pembuatan game doang. Terus SMP saya penasaran dengan yang namanya virus, jadi SMP itu saya coba buat virus-virus sederhana dari notepad yang ekstensinya dot bat," ungkap Nosa.

Menginjak pengujung SMA, Nosa berkenalan dengan bug bounty, pencari bug.

Profesi yang dijalaninya sembari menyelesaikan kuliah hingga saat ini.

Bug bounty dibutuhkan developer untuk menemukan bug atau kelemahan pada sebuah sistem atau aplikasi.

Program bug bounty akan dipasang developer bersamaan dengan sayembara, sehingga siapa pun yang menemukan bug tertentu akan mendapatkan reward atau hadiah.

"Jadi saya menemukan bug dan saya melaporkan bug-nya, nanti perusahaan timbal balik atau feed back berupa uang, biasanya uang, bisa juga suvenir dari perusahaannya kayak gitu," bebernya.

Terkait hadiah dari Google, Nosa bercerita awalnya dirinya yang merupakan bug hunter atau pencari bug, bermimpi dapat menemukan bug dalam aplikasi Google.

Baca: Siapa Sebenarnya Vina Garut? Video Panas 1 Lawan 3 Beredar di WhatsApp

"Saya ini bug hunter yang mendalami bug bounty. Jadi siapa pun yang mendalami bug bounty, pasti bermimpi dapat menemukan bug di Google. Saya itu maksa diri saya walaupun enggak pinter-pinter amat, ya saya maksa diri saya gimana caranya dapat hadiah dari Google," aku Nosa.

"Lalu saya baca-baca apa saja bug yang diterima sama Google. Lalu saya pelajari itu sekitar SMA kelas tiga apa itu bug hunter, bagaimana memunculkan sebuah bug itu saya pelajari. Sampai sekarang ini akhirnya saya menemukan bug di Google," paparnya penuh semangat.

Peristiwa, katanya, terjadi pada Maret 2018. Nosa mengaku menemukan bug word pada mesin pencari dalam browser Google lama.

Namun, laporannya ternyata ditolak oleh pihak Google, hingga akhirnya dirinya kemudian mencoba melakukan bypass dari sistem lama Google untuk memunculkan bug ke dalam browser Google modern.

"Jadi ada old (lama) browser sama modern browser. Nah, itu cuma word ke old browser-nya yang ada bug itu, Google sendiri menolak. Karena notabene enggak semua orang sekarang itu menggunakan modern browser," jelasnya.

"Saya lapor ke sana, Maret itu ditolak (Google), saya terus nyoba-nyoba lagi bagaimana mem-bypass, bagaimana cara membuat (memunculkan) bug words tersebut ke dalam modern browser, tapi saya enggak nemu, ya saya tinggalin lah," tambah Nosa.

"Terus waktu Agustus 2018 itu saya nyoba lagi. Nah, saya kan nyoba-nyoba, dalam arti saya kan enggak terlalu ahli dalam hal tersebut. Jadi saya hanya melakukan spitting istilahnya, hal-hal yang enggak ada logikanya di situ. Tapi akhirnya berhasil mem-bypass dan bisa di-perform-kan (jalankan) ke modern browser," bebernya.

Peristiwa tersebut kemudian dilaporkan Nosa kepada pihak Google dan dinyatakan valid dua pekan setelahnya.

Pada awal September 2018, dirinya mendapatkan balasan email dari Google bertajuk 'Nice Case'.

"Bug yang saya temukan ini namanya click jacking, jadi click jacking ini kayak memanipulasi sebuah halaman. Jadi Kalau misalnya user ini mengklik halaman yang bukan halaman (milik) Google, itu efeknya sama kayak ngeklik halaman Google. Itu karena di header-nya halaman Google enggak ada protection-nya. Sebenarnya sudah ada, tapi saya berhasil mem-bypassnya. Jadi menghilangkan defender yang ada di Google," terangnya.

Atas keberhasilannya membobol keamanan Google, Nosa mendapat hadiah berupa uang sebesar 7.500 USD.

"Saya sampai sekarang enggak percaya, karena Google adalah perusahaan besar di dunia, tapi kenyataannya bisa, itu berkat dukungan teman-teman dan komunitas," ucapnya. (*)

Baca: Daftar Harga HP ASUS Agustus 2019, Harga Mulai Rp 1-3 Jutaan

Artikel ini telah tayang di bangkapos.com dengan judul Apple Siapkan Hadiah hingga Rp 14 Miliar Untuk Hacker yang Mampu Retas Keamanan iPhone, https://bangka.tribunnews.com/2019/08/15/apple-siapkan-hadiah-hingga-rp-14-miliar-untuk-hacker-yang-mampu-retas-keamanan-iphone?page=all.

Editor: Evan

Sumber: Bangka Pos
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved