Kesal karena Rewel, Seorang Ibu di Boyolali Cubit & Benturkan Kepala Anaknya hingga Tewas

Tindakan SW mulai dari mencubit hingga membenturkan kepala putranya ke lemari hingga tewas murni karena kekesalan menghadapi anaknya yang rewel.

Editor: Suci Rahayu PK
KOMPAS.com/LABIB ZAMANI
Seorang ibu di Boyolali berinisial SW (30) sedang menjalani rekonstruksi tindakan penganiayaan. SW yang menganiaya anaknya F (6) hingga tewas terbukti tidak mengalami gangguan kejiwaan. 

Kesal karena Rewel, Seorang Ibu di Boyolali Cubit & Benturkan Kepala Anaknya hingga Tewas

TRIBUNJAMBI.COM - Seorang ibu di Boyolali berinisial SW (30) yang menganiaya anaknya F (6) hingga tewas terbukti tidak mengalami gangguan kejiwaan.

Tindakan SW mulai dari mencubit hingga membenturkan kepala putranya ke lemari hingga tewas murni karena kekesalan menghadapi anaknya yang rewel.

Dikutip TribunWow.com dari Kompas.com, Rabu (14/8/2019), Polres Boyolali menggelar rekonstruksi kasus penganiayaan yang dilakukan SW di rumahnya, Dukuh Tanduk, Kecamatan Ampel, Boyolali.

Baca: Perjalanan Seteru Kivlan Zen vs Wiranto, dari 1998 s/d Ganti Rugi, Ungkap Utang di Balik Itu

Baca: Truk Banting Stir dan Tabrak Pagar Rumah Warga di Muarojambi, Diduga Hindari Anak yang Menyeberang

Baca: Jadwal Bola Hari Ini, Piala AFF U-18 2019 Live Streaming SCTV dan Liga 1 2019, Liverpool vs Chelsea

"Ada 23 adegan yang dilakukan (diperagakan) oleh pelaku terhadap korban," kata Kapolres Boyolali, AKBP Kusumo Wahyu Bintoro di Boyolali, Jawa Tengah, Selasa (13/8/2019).

Rekonstruksi itu dilakukan untuk memperoleh gambaran awal hingga akhir pelaku yang melakukan tindak pidana penganiayaan.

Polisi juga mencocokkan tindakan apa saja yang dilakukan SW dengan luka-luka di tubuh putranya yang ditemukan dari hasil visum.

"Untuk memperjelas apa-apa yang sudah dilakukan oleh pelaku kemudian apa-apa yang sudah dialami oleh korban."

"Kemudian luka-lukanya sesuai dengan visum itu ada di mana saja. Jadi harus sinkron," terang Kusumo.

Kusumo menuturkan, dari hasil otopsi, korban meninggal dunia akibat pendarahan di kepala dan perut.

Tindakan itu dilakukan SW lantaran kesal dalam kondisi ekonomi yang sulit dan harus merawat putranya yang dianggap rewel.

"Motifnya sebagai orangtua kandung mungkin merasa kesal juga karena kondisi ekonominya yang kurang," kata Kusumo.

Kusumo juga menambahkan hasil pemeriksaan kejiwaan kepada SW yang terbukti tidak ada gangguan apapun.

Baca: Tiga Tahun Gelapkan Uang Rp 2,1 Miliar untuk Foya-foya, Wanita Ini Hidup Mewah tapi Dijauhi Keluarga

Baca: SBY Minta Doa untuk Kesembuhan Siti Habibah, Ibundanya yang Sedang Dirawat di ICU

"Pelaku sudah diperiksa kejiwaan dan hasilnya sehat," ungkap Kusumo.

Kasat Reskrim Polres Boyolali, Iptu Mulyanto menyebut dalam rekonstruksi itu SW memperagakan seluruh kejadian penganiayaan.

Mulai dari mencubit, memukul, mencakar, hingga akhirnya membenturkan kepala korban ke lemari yang membuat korban diam dan tertidur.

"Pelaku memperagakan adegan dari tanggal 8 Juli 2019 dia mencubit korban."

"Puncaknya tanggal 10 Juli 2019 kepala korban dibenturkan di lemari sambil dipukul bagian belakang. Korban diam terus tidur," terang Mulyanto.

Setelah terdiam dan tidur, keesokan harinya korban sempat sarapan dan kembali tidur hingga menghembuskan nafas terakhirnya.

"Setelah itu korban tidur dan pada pagi harinya bangun. Korban sempat sarapan bubur setelah itu korban tiduran."

"Namun sekitar pukul 11.00 WIB, korban tidak bangun dan pada saat diraba badannya dingin," ungkap Mulyanto.

SW pun panik melihat kondisi putranya dan mengatakan kepada para tetangga bahwa putranya sakit.

Warga yang mendatangi rumah SW merasa curiga lantaran bocah itu meninggal secara tidak wajar dengan luka lebam kebiruan.

Dalam video unggahan kanal YouTube Karysma FM pada Selasa (13/8/2019), tampak reka adegan di rumah SW.

Reka adegan itu dipimpin langsung Kapolres AKBP Kusumo Wahyu Bintoro dihadiri Komandan Kodim 0724 Letkol Herman Taryaman dan juga melibatkan pihak Kejaksaan Negeri Boyolali.

Tampak di depan kediaman SW, warga setempat yang berbondong-bondong untuk menonton rekonstruksi penganiayaan yang dilakukan SW kepada anak kandungnya.

Diketahui, jenazah bocah malang itu sempat dimakamkan oleh pihak keluarga.

Namun pada 16 Juli 2019, makam anak SW dibongkar kembali lantaran meninggalnya disebut tidak wajar.

Kini SW dijerat Pasal 80 ayat (4) UU No 35 Tahun 2014 tentang Perubahan atas UU RI No 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan anak dan atau Pasal 44 ayat (3) UU No 23 Tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan dalam Rumah Tangga.

(TribunWow.com/Ifa Nabila)

Artikel ini telah tayang di Tribunwow.com dengan judul Kejiwaan Sehat, Ibu di Boyolali yang Benturkan Kepala Anaknya hingga Tewas Murni Kesal Anaknya Rewel, 

Sumber: TribunWow.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved