Pohon Bahan Obat Kanker yang Terancam Punah Ternyata Ada di TNKS Kerinci, Begini Penampakannya

Tak hanya itu, kemampuan mengeluarkan oksigen selama 24 jam, membuat pohon ini bisa mencegah polusi. Pohon Taxus ini sebenarnya sudah ditemukan sejak

Editor: Duanto AS
Istimewa
Pohon Taxus sumatrana. 

"Kalau ada temuan di daerah lain, pasti ada laporan," ungkapnya.

Mengapa bisa menyembuhkan?

Dia mengatakan dalam penelitian yang telah dilakukan, tumbuhan Taxus sumatrana ini mengandung zat Taxol yang diyakini mampu menyembuhkan kanker, sehingga banyak diburu warga.

"Statusnya terancam punah, di sejumlah negara seperti di Tiongkok bahkan sudah tidak ada lagi," bebernya.

Diakuinya, Taxus memang selama ini kurang terekspose, sehingga tidak banyak diketahui orang.

"Baru beberapa tahun ini, banyak peneliti yang datang untuk meneliti Taxus," tambah Dafid.

Manfaat senyawa taxol

Untuk diketahui, penemuan senyawa kimia taksol yang terkandung dalam tumbuhan Taxus sumatrana ini, memberikan harapan baru bagi pasien yang terserang virus kanker.

Senyawa taxol mempunyai keaktifan yang dapat membunuh virus penyebar berbagai kanker, seperti kanker payudara dan kanker rahim.

Dari keterangan yang dirangkum dari berbagai sumber, Taksol adalah senyawa kimia dipertenoid tipe taksan yang telah diisolasi dari spesies taxus.

Taxus sumatrana atau dikenal dengan Sumatran yew (Cemara Sumatera) merupakan satu-satunya jenis Taxus yang tumbuh di Indonesia.

Jenis ini tumbuh secara alami di TNKS pada ketinggian 1400-2300 mdpl pada punggung-punggung bukit atau tepian jurang.

Kulit, daun, cabang, ranting dan akar dari Genus Taxus merupakan sumber Taxane, dimana paclitaxel atau lebih dikenal dengan merk dagang Taxol diekstraksi, sebagai obat yang sangat sukses digunakan dalam pengobatan kemoterapi untuk berbagai jenis kanker.

Pohon bajakah dan 3 siswa SMA

Tiga orang siswa SMA Negeri 2, Palangkaraya, Kalimantan Tengah, meraih juara dunia atas temuan obat kanker mujarab, dengan bahan baku alami berupa batang pohon tunggal, atau dalam bahasa Dayak disebut dengan Bajakah, yang diperoleh di hutan Kalimantan Tengah, Senin (12/08/2019).

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved