Panitia HUT RI Ditangkap Densus 88 Lalu Dibebaskan, Ini Kesaksian Kepala Desa
HSA diketahui merupakan alumnus Universitas Brawijaya, Malang. Ia ditangkap oleh Densus 88 dibantu personel Polres Merangin pada Sabtu lalu.
TRIBUNJAMBI.COM – HSA, pemuda 26 tahun warga Desa Pematang Kancil, Kecamatan Pamenang, Kabupaten Merangin ditangkap oleh Detasemen Khusus (Densus) 88, Sabtu (10/8).
Penangkapan ini berakhir antiklimaks, karena ternyata HSA bukanlah orang yang sedang dicari.
Walhail, HSA yang tak terbukti terkait terorisme dibebaskan pada Minggu (11/8) sekira pukul 11.30 WIB. Cerita penangkapan dan dibebaskannya HSA tersebut disampaikan oleh Kepala Desa Pematang Kancil, Agus.
"Tadi beliau (HSA) sudah kami jemput di Polsek Pamenang," kata Kades Pematang Kancil Agus melalui sambungan telepon. Agus tak sendiri, keluarga HSA juga turut menjemput.
Menurut Agus, penjelasan dari pihak kepolisian, HSA bukanlah orang yang mereka cari. HSA hanya kebetulan mirip dengan rekan teroris yang diamankan saat ini di Mabes Polri.
"Kalau dari keterangan petugas, bahwa HSA bukan orang yang dicurigai terpapar radikalisme, sebab saat dilakukam vidio call dengan salah satu terduga teroris yang tertangkap ternyata tidak kenal dengam HAS. Hanya kebetulan mirip dengan orang yang dicurigai," katanya lagi.
Salah tangkap ini membuat keluarga HSA khawatir.
Karena itu orangtua HSA meminta kepada pihak kepolisan agar jangan sampai ada catatan burukan di kepolisian mengenai anaknya.
"Orangtuanya gak apa-apa. Yang penting anaknya tidak diapa-apain dan tidak ada catatan keburukan di kepolisian," tegas Agus.
HSA diketahui merupakan alumnus Universitas Brawijaya, Malang. Ia ditangkap oleh Densus 88 dibantu personel Polres Merangin pada Sabtu lalu.
baca juga
Baca: BREAKING NEWS, 200 Kg Ganja Siap Edar Tujuan Lampung, Diamankan Ditresnarkoba Polda Jambi
Baca: Kemarau dan Kesulitan Air, Petani di Muarojambi Khawatir Tanaman Padi Gagal Panen
Baca: Download Lagu MP3 Dangdut Koplo 50 Lagu Nonstop, Ada Video Nella Kharisma dan Via Vallen Full Album
Penangkapan pemuda ini cukup mengejutkan warga setempat, apalagi HSA dikenal sebagai pemuda yang baik dan bersosialisasi dengan masyarakat. Bahkan saat ditangkap, HSA justru sedang menjalankan tugasnya
sebagai panitia turnamen bola kaki memeriahkan HUT RI di desanya.
Setelah ditangkap, akhirnya pada malam hari sekitar pukul 21.30 WIB, Densus 88 menggeledah rumah HSA.
“Yang ditangkap Densus itu warga saya. Saya baru dikasih tahu saat ada anggota polsek datang ke rumah dan menyampaikan penangkapan warga saya, dan selama ini saya tidak pernah menyangka jika HSA terpapar radikalisme,” kata Agus menyampaikan keterkejutannya di awal-awal penangkapan.
Informasi yang dihimpun, HSA sebelumnya sudah dipantau Densus 88 Mabes Polri sejak awal Juli lalu. Ia diduga memiliki keahlian merakit bom.
Kapolres Merangin AKBP I Kade Utama Wijaya dikonfirmasi membenarkan jika ada warga Pamenang yang diamankan.
“Satu warga kecamatan pamenang diamankan dan masih di mintai keterangan dan saat ini dibawa ke Polda Jambi oleh Densus 88," kata I Kade, saat dikonfirmasi sebelum HSA dibebaskan.
“Kalau untuk keterlibatan aksi terorisme saya belum tahu, bisa saja hanya terpapar paham radikalisme dan silakan ke Polda Jambi saja," pungkasnya.
Untuk diketahui saat ditangkap HSA tidak melakukan perlawanan. Lalu saat penggeledahan petugas
menemukan beberapa buku dan kertas-kertas yang dibungkus plastik.
Baca: TRIBUNWIKI - Zumi Zola dan 23 Tokoh yang Terima Gelar Adat Lembaga Adat Melayu Jambi
Baca: TRIBUNWIKI - 9 Danau di Jambi dengan Keunikan yang Berbeda Beda, Tertinggi di Asia Tenggara
Baca: TRIBUNWIKI: Ini Daftar Harga Seafood di Kuala Tungkal dan Rekomendasi Rumah Makan Paling Nikmat
“Saya ikut menyaksikan Polisi mengeladah rumah orangtua HAS dan ada beberapa buku dan kertas yang dibungkus plastik di bawa Polisi,” ungkap Agus.
Kata dia selama ini HSA dan keluarganya merupakan keluarga baik-baik.
Kedua orangtuanya adalah guru dan sangat bermasyarakat, sehingga para tetangga juga menjadi sangat terkejut.
“Orangtuanya ASN guru, ayahnya pensiunan guru sementara ibunya masih mengajar, tentu saja kami ikut terkejut, selama ini HSA juga dalam kegiatan keagamaan tidak menonjol, ”ujarnya. (zak)