Makam Mbah Maimun Ternyata Bukan Untuk Jemaah Haji Indonesia, Dubes Siapkan Surat ke Raja Saudi

Komplek pemakaman Ma’la jaraknya tak begitu jauh dari Masjidil Haram sekitar kurang lebih 500 meter. Di pemakaman ini istri Baginda Rasul dimakamkan

Editor: Nani Rachmaini
TRIBUN/Husein Sanusi
Jamaah berdoa usai memakamkan jenazah almarhum KH Maimoen Zubaer di Makkah, Selasa (6/8/2019). KH Maimoen Zubaer yang meninggal saat beribadah Haji dimakamkan di pemakaman Ma'la, Makkah. Tribunnews/Husein Sanusi/MCH2019 

Makam Mbah Maimun Ternyata Bukan Untuk Jemaah Haji Indonesia, Dubes Siapkan Surat ke Raja Saudi

"Yang kedua surat saya tujukan kepada Gubernur Makkah, dan yang ketiga kepada Amir Al Muqoddasah,” kata Agus Maftuh saat menghadiri pemakaman Mbah Moen di Ma’la.

Maftuh menambahkan ada peran seorang ekspatriat Indonesia yang tinggal di Makkah dan sangat membantu.

TRIBUNJAMBI.COM, MAKKAH – Al marhum KH Maimoen Zubaer dimakamkan di tempat terhormat di komplek pemakaman Ma’la.

Sebuah tempat pemakaman mulia yang tak biasa bagi warga negara Indonesia.

Komplek pemakaman Ma’la jaraknya tak begitu jauh dari Masjidil Haram sekitar kurang lebih 500 meter.

Di pemakaman ini istri Baginda Rasul SAW, Siti Khadijah dimakamkan.

Menurut Menteri Agama Republik Indonesia, Lukman Hakim Saifuddin, pemakaman Ma’la sejatinya bukan diperuntukkan untuk jemaah haji Indonesia yang meninggal di Makkah saat menunaikan ibadah haji.

“Ma’la adalah pemakaman yang dikhususkan bagi warga Makkah."

"Ada pemakaman tersendiri bagi jemaah haji Indonesia yang meninggal dunia di Makkah,” kata Lukman.

Duta Besar Arab Saudi Untuk Indonesia, Agus Maftuh Abegebreil menjelaskan tentang proses pengurusan jenazah Mbah Moen hingga akhirnya bisa dimakamkan di Ma’la.

Foto-foto Pemakaman Mbah Maimun di Pemakaman Al Ma'la Mekkah
Foto-foto Pemakaman Mbah Maimun di Pemakaman Al Ma'la Mekkah (Tribunnews.com/Husein Sanusi)

“Ketika mendengar Kyai Maimoen meninggal dunia, apa yang saya lakukan?"

"Pertama kali adalah menulis tiga surat diplomatik pertama ditujukan kepada Raja Arab Saudi saya meminta kepada raja bahwa ada seorang ulama besar Indonesia wafat di Makkah dan saya minta dimakamkan di Ma’la."

"Yang kedua surat saya tujukan kepada Gubernur Makkah, dan yang ketiga kepada Amir Al Muqoddasah,” kata Agus Maftuh saat menghadiri pemakaman Mbah Moen di Ma’la.

Maftuh menambahkan ada peran seorang ekspatriat Indonesia yang tinggal di Makkah dan sangat membantu.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved