Mbah Moen Meninggal Dunia
Mbah Moen Satu Pemakaman dengan Ulama Masyhur Indonesia yang Tetap Utuh Setelah 3 Tahun Dikubur
Mbah Moen Satu Pemakaman dengan Ulama Masyhur Indonesia yang Tetap Utuh Setelah 3 Tahun Dikubur
Kebijakan ini dijalankan tanpa pandang bulu, baik pejabat, orang biasa, saudagar kaya atau orang miskin akan terkena aturan serupa.
Termasuk makam Syekh Nawawi Al-Bantani.

Kala itu kubur Syekh Nawawi genap berusia 3 tahun, datanglah petugas dari pemerintah kota Makkah untuk menggali kuburnya.
Namun hal yang tak lazim justru terjadi, yakni petugas tak menemukan tulang belulang layaknya jenazah.
Yang petugas temukan adalah satu jasad yang masih utuh dan tak kurang satu apapun, tak ada lecet atau tanda-tanda pembusukan seperti jenazah umumnya.
Bahkan kain putih kafan penutup jasad Syekh Nawawi tidak robek dan tidak lapuk sedikit pun.
Sontak kejadian ini mengejutkan para petugas yang sedang membongkar makamnya.
Mereka pun lari berhamburan mendatangi atasannya dan melaporkan apa yang telah dilihatnya.
Setelah diteliti, sang atasan kemudian menyadari bahwa makam yang digali itu bukan makam orang sembarangan.
Langkah bijak lalu diambil, Pemerintah Arab Saudi melarang membongkar makam Syekh Nawawi Al-Bantani.
Jasadnya lalu dikuburkan kembali seperti sediakala dan hingga sekarang makamnya tetap berada di Ma'la, Makkah.
Selain jasad yang masih utuh saat dibongkar, berikut karomah lain yang dimiliki oleh Syekh Nawawi seperti dikutip Gridhot.ID dari Warta Kota.
Baca: Ibunda Kristina Gultom Korban Pembunuhan: Berilah Hukuman Seberat-beratnya Kepada Pembunuh Putriku
Baca: Dianggap Berbahaya Bagi Anak-anak di Jambi, Maulana Lantik KIP3 Cegah Pornografi dan Pornoaksi
1. Telunjuk Bersinar dan Dapat Menjadi Lampu Penerang
Pada suatu waktu di sebuah perjalanan syuqduf (rumah-rumahan di punggung unta) Syekh Nawawi pernah mengarang kitab dengan menggunakan telunjuknya sebagai lampu.
Hal tersebut terjadi lantaran tak ada cahaya dalam syuqduf yang ia tumpangi, sementara aspirasi untuk menulis kitab tengah kencang mengisi kepalanya.

Syekh Nawawi kemudian berdoa kepada Allah agar telunjuk kirinya dapat menjadi lampu dan menerangi jari kanan yang akan digunakannya untuk menulis.