Komentar Anies dan Tri Rismaharini Setelah Kicauan Bernada Melecehkan dari Marco Kusumawijaya

"Keren! Bagus banget buat Jakarta kalau Bu Risma mau jadi Kepala Dinas Persampahan. Dinas Lingkungan Hidup bisa dipecah

Editor: Nani Rachmaini
TRIBUNJATIM.COM/NURUL AINI
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini kunjungi kelompok usaha pembuatan sepatu dan slipper hotel di eks Wisma barbara Dolly pada Senin (20/8/2018) 

Apabila ia diminta untuk membantu menangani persoalan sampah di Jakarta, Risma menegaskan akan ikut membantu mengatasi masalah sampah tersebut.

"Kalau misalkan saya ada waktu, saya bisa, InsyaAllah akan saya bantu," ujar Risma.

2. Kicauan di Twitter

Ilustrasi Aplikasi Twitter di ponsel di depan logo Twitter
Ilustrasi Aplikasi Twitter di ponsel di depan logo Twitter (Bloomberg)

Melalui akun Twitter-nya, @mkusumawijaya, Marco mengatakan, bagus jika Risma bersedia menjadi kepala Dinas Persampahan DKI.

"Keren! Bagus banget buat Jakarta kalau Bu Risma mau jadi Kepala Dinas Persampahan. Dinas Lingkungan Hidup bisa dipecah menjadi salah satunya Dinas Persampahan. Semoga beliau mau, kalau sudah lega dengan urusan anaknya," tulis Marko di akun Twitter, Rabu (31/7/2019).

Di akhir cuitannya, ahli tata kota itu juga menyinggung soal anak Risma, Fuad Bernardi, yang pernah diperiksa polisi sebagai saksi kasus amblesnya Jalan Raya Gubeng.

Dalam kasus itu, Fuad diduga sebagai pihak yang terlibat dalam perizinan.

3. Pemkot Surabaya sesalkan cuitan

Kepala Bagian Hubungan Masyarakat Pemerintah Kota Surabaya Muhammad Fikser
Kepala Bagian Hubungan Masyarakat Pemerintah Kota Surabaya Muhammad Fikser (KOMPAS.com/GHINAN SALMAN)

Kepala Bagian Hubungan Masyarakat Pemerintah Kota Surabaya Muhammad Fikser mengakui Pemkot Surabaya menyesalkan adanya cuitan tersebut.

Sebab, menurut Fikser, Marco telah menyerang pribadi Risma.

"Yang jelas menyesalkan, apa yang di-tweet oleh Marco sudah menyerang personal itu, kita menyesalkan," kata Fikser, dihubungi Jumat (2/8/2019).

Namun, Fikser tidak ingin menambah panas situasi yang ada. Ia hanya mempersilakan publik untuk menilai sendiri.

"Saya kira publik yang menilailah. Kami tidak bisa menilai ke sana. Kami tidak ingin berbicara untuk memanasi situasi. Hanya kita menyesalkan apa yang disampaikan," ujar dia.

4. Akan dibawa ke ranah hukum

Ilustrasi
Ilustrasi (KOMPAS/TOTO S)
 
Meski demikian, Fikser mengatakan bahwa Pemkot Surabaya akan mempertimbangkan dengan serius untuk membawa cuitan Marco tersebut ke ranah hukum.

Ia menyampaikan, bidang hukum Pemkot Surabaya tengah mempelajari dan melakukan kajian hukum dari cuitan Marco itu.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved