BPK dan KPK Turun ke Kerinci dan Sungai Penuh, Kumpulkan Data Dugaan Korupsi
Sejumlah SKPD di Kota Sungai Penuh dan Kabupaten Kerinci, kini dikabarkan lagi kasak-kusuk.
Penulis: Herupitra | Editor: Teguh Suprayitno
BPK dan KPK Turun ke Kerinci dan Sungai Penuh, Kumpulkan Data Dugaan Korupsi
TRIBUNJAMBI.COM, SUNGAI PENUH - Sejumlah SKPD di Kota Sungai Penuh dan Kabupaten Kerinci, kini dikabarkan lagi kasak-kusuk. Pasalnya, tim dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dan Komisi Pemberantasan korupsi (KPK) Republik Indonesia, dikabarkan berada di kedua wilayah tersebut.
Menurut informasi yang berhasil dihimpun Tribunjambi.com, tim BPK RI yang berjumlah 10 orang auditor disebut-sebut sedang melakukan audit khusus penggunaan APBD Kota Sungai Penuh.
"Sekarang BPK pusat sedang melakukan audit khusus, di Kota Sungai Penuh, jumlahnya 10 orang. Mereka minta, seluruh dinas untuk mengumpulkan SPJ perjalanan Dinas," ujar sumber merupakan salah seorang PNS Kota Sungai Penuh, Jumat (2/8).
Sumber lain juga mengungkapkan, tim khusus BPK RI melakukan audit di Kota Sungai Penuh. Audit khusus itu, juga dilakukan terhadap proyek lapangan KONI temuannya lebih Rp 1 milyar.
Baca: Tim KPK Turun ke Kerinci, Mulai Kumpulkan Bukti Kasus Bukit Tengah
Baca: Ibu-ibu Mengeluh, Sudah Dua Hari Air PDAM Tirta Kerinci Tak Mengalir
Baca: Kota Jambi Mulai Diselimuti Kabut Asap, Jarak Pandang Menurun
Baca: Tiga Pengusaha Muda di Jambi Gabung ke PDIP
Baca: Kemarau, Ribuan Hektare Sawah di Merangin Terancam Gagal Panen
Sayangnya, Suhatril, Kepala Inspektorat Kota Sungai Penuh belum berhasil dikonfirmasikan, saat dihubungi melalui handphone miliknya tidak ada jawaban. Inspektorat seperti biasanya, lebih mengetahui keberadaan BPKRI.
Sementara tim dari KPK RI, dikabarkan juga berada di Kabupaten Kerinci. Menurut informasi, tim KPK RI bersama tim penyidik Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jambi melakukan pemeriksaan lanjutan terhadap pembangunan Komplek Perkantoran Bukit Tengah, Siulak Mukai, Kabupaten Kerinci.
Dimana saat ini, tim penyidik turun ke lokasi perkantoran untuk melihat fakta di lapangan seperti apa.
“Infonya KPK RI bersama Tim Kejaksaan akan ke lokasi bersama pihak dari Institut Teknologi Bandung (ITB). Mereka akan melihat mekanika tanah, untuk mempelajari kontruksi tanah seperti apa,” ujar sumber.
Ini dilakukan, guna mencocokkan temuan dari ahli tanah yang dihadirkan KPK dari ITB beberapa waktu lalu.
"Penyidik juga meminta data dan memperdalam keterangan konsultan pengawas. Hal ini dilakukan untuk menguraikan keterangan dari ahli teknis, untuk memperkuat kerugian negara," kata sumber.(*)