Modus Order Fiktif, Korbannya Pemilik Warung Ini Tahu-tahu Dapat Tagihan Rp 40 Juta dari Grab
Riski Riswandi terkejut mendapati tagihan di warung Bebek Ciphuknya mencapai Rp 40 juta dalam tiga hari dari Grab.
Namun, pengajuannya tak kunjung terealisasi.
Akun Bebek Ciphuk juga masih aktif dengan alamat yang lama.
Riski menduga, tutupnya warung miliknya itu dimanfaatkan oleh pengemudi Grab untuk melakukan order fiktif.
Apalagi, GrabFood sedang memberlakukan diskon promo 40 persen untuk minimal pembelian Rp 50.000.
"Mereka memanfaatkan promo," katanya.
Kronologi order fiktif
Order fiktif terhadap warungnya dilakukan sejak Sabtu (27/7/2019), pada hari Minggu warung itu tutup. Kemudian pada Senin hingga Selasa order fiktif itu kembali dilakukan.
Sebagai barang bukti pembelian, pengemudi GrabFood memanfaatkan struk palsu yang ditemukan berserakan di bekas warung itu.
Dalam struk itu tertera nilai pembelian yang seragam, yakni Rp 125.000. Diduga, ada pihak tertentu yang sengaja menyediakan struk palsu itu.
"Hari Selasa saya datang ke warung, di sana banyak pengemudi Grab. Struk ini berserakan," katanya.
Sementara itu, hasil laporannya ke pihak Polres Malang Kota, Riski diminta membuat surat pengajuan terlebih dahulu ke Grab bahwa telah menjadi korban order fiktif.
Dapat Ratusan Order Fiktif, Apotek K24 Terpaksa Tutup Orderan Via Go-Jek
Banyaknya orderan fiktif yang masuk terpaksa membuat Apotek K24 Pesanggrahan, Meruya Utara, Jakarta Barat menutup layanan pemesanan melalui aplikasi Go-Jek pada Senin (8/4/2019) lalu.
Nisa (30) salah seorang petugas apotek mengatakan, pada hari itu ratusan orderan fiktif masuk ke apotek mereka.
"Sebenarnya itu sudah lama, tadinya cuma satu, dua (order), tapi kemarin makin kemari, makin ramai. Bisa sampai ratusan order," ujar Nisa kepada Kompas.com di lokasi, Kamis (11/4/2019)
