Kabar Artis

Si Cantik Ratu Sinetron Ini Berisiko Mengidap Penyakit Tak Bisa Disembuhkan, Takut Seperti Ibunya

TRIBUNJAMBI.COM - Penikmat sinetron di layar kaca tentu tidak asing lagi dengan artis satu ini.

Editor: ridwan
warta kota/ Arie Puji Waluyo
Dinda Kanya Dewi 

TRIBUNJAMBI.COM - Penikmat sinetron di layar kaca tentu tidak asing lagi dengan artis satu ini.

Selain cantik dan jago ekting. Artis ini telah membintangi banyak sinetron laris di layar kaca, juga di FTV.

Saking banyaknya judul sinetron sukses yang dibintanginya, baik menjadi pemeran utama atau pembantu, artis yang kini kabarnya menetap di Bali, dikenal sebagai salah satu ratu sinetron Indonesia.

Nah, karena sudah tinggal di bali, jadinya akhir-akhir ini dirinya susah ditemui awak media, apalagi sudah jarang tampil di tivi.

Baca: BMKG Jambi Prediksi Hotspot Terus Meningkat Selama Musim Kemarau

Tapi tahukah, dibalik perannya yang selalu memerankan tokoh antagonis, artis yang dikenal dengan nama Dinda Kanyadewi ini mempunyai kekhawatiran terhadap kesehatannya.

Bagaimana tidak khawatir, ternyata dirinya termasuk salah seorang yang berisiko mengidap penyakit mengerikan, karena tidak ada obatnya, dan dikenal dengan julukan ibu dari banyak penyakit berat.

Dengan bahasa lain, selain tidak bisa disembuhkan, mereka yang mengalami penyakit ini besar kemungkinannya akan terserang penyakit berat lainnya, semisal, gagal ginjal, jantung, hipertensu alias darah tinggi, sampai infeksi luka berbahaya yang mengancam jiwa.

Baca: Inilah 7 Artis yang Putuskan Berhijab dan Buat Namanya Semakin Melejit di Dunia Hiburan Indonesia

Penyakit tersebut adalah diabetes.

Ya, diabetes yang akhirnya merenggut nyawa ibunya pada 2014 lalu.

Karena ibu kandungnya penderita diabetes, maka Dinda Kanyadewi sadar betul dirinya berisiko besar menderita penyakit yang sama dengan ibunya.

Menurut data yang dirilis oleh IDF Diabetes Atlas pada 2015, Indonesia menempati peringkat ke-7 di dunia dengan penyandang diabetes.

Baca: Jangan Pernah Lakukan 5 Hal Ini saat Berqurban Idul Adha 2019, Ini Penjelasan Ustaz Abdul Somad

"Salah satu faktornya adalah internal, bakat sudah ada, genetik atau bisa juga kelainan kromosom," ungkap Dr. dr. Aris Wibudi, Sp.PD., KEMD selaku ketua PEDI (Perkumpulan Edukator Diabetes Indonesia).

"Aku kehilangan ibu beberapa tahun lalu karena diabetes dan komplikasi jantung, awal terdiagnosis itu tahun 1993 jadi lima tahun setelah melahirkan aku," ungkapnya Dinda, melansir sajiansedap.grid.id.

Mengingat riwayat penyakit sang ibu, Dinda juga berisiko terkena penyakit ini.

Apalagi menurut Dinda kakak sulungnya pun sudah menjadi penderita diabetes.

 

Baca: Swiss-Belhotel Jambi Tawarkan Tiga Menu Spesial Agustus, Ada Ayam Puputan dengan Bumbu Khas Bali

Selain faktor genetik, Dinda mengakui bahwa sang ibu memang suka makanan manis dan berbumbu.

Ketika ibunya masih hidup, Dinda sempat mengikuti aturan makan sang ibu yang punya penyakit diabetes.

Namun, setelah ibunya meninggal, pola makan Dinda kembali berantakan.

Bahkan berat badannya sempat naik 15 kilogram!

Menghadapi kondisi tersebut, mantan kekasih Derby Romero ini tak menyerah begitu saja.

Ia sadar betul bahwa dirinya ada di dalam lingkaran diabetes, sehingga Ia pun segera melakukan perubahan pola hidup menjadi lebih sehat.

Baca: Keganjilan Diungkap Mantan Istri Faisal, Catatan Hitam Konglomerat Malaysia yang Dekat Luna Maya

"Aku jadi lebih menjaga pola makan, diet gula dan karbohidrat karena penyakit ini ada di keluargaku tentunya potensiku jadi diabetesi juga besar jadi usaha tentu harus lebih besar," tutur Dinda.

Dinda bahkan disarankan dokter untuk menghentikan semua konsumsi makanan manis.

Menurut dokter yang menanganinya, waktu itu memang sedang fasenya dihentikan semua.

Jika sudah lepas dari fase tersebut, Ia boleh menyantap makanan manis lagi, tetapi jangan berlebihan.

Berhenti Santap Makanan Manis

Baca: Salahi Izin, Gudang Manisan di Kota Jambi Disegel Tim Terpadu

 

Demi melawan reskio diabetes, Dinda mengurangi asupan karbohidrat.

Ia lebih memperbanyak konsumsi makanan sehat seperti buah dan sayuran untuk detoksifikasi tubuh.

"Tiga minggu ini beneran cut makanan manis, enggak makan nasi, tepung, susu, soy. Jadi aku cuma makan daging, ikan, ayam, sayuran, teh pahit, kopi pahit sama air putih, enggak ada karbohidrat sama sekali," ujar Dinda.

Selain mengatur pola makan, Ia rutin berolahraga ringan, seperti yoga, treadmill, jogging, jalan santai sebagai bentuk deteksi dini.

Baca: 22 Tahun yang Lalu, Aktor Mandarin Andy Lau Miliki Anak dari Indonesia, Dia Berasal dari Salatiga

Dinda juga mengungkapkan bahwa untuk melawan resiko ini, Ia meminta dukungan orang-orang terdekat.

Pasalnya dukungan orang terdekat sangat penting apalagi dalam hal mengatur pola makan.

Tak ada salahnya kita juga melakukan pencegahan diabates seperti Dinda.

Apakah penyakit diabetes bisa dideteksi sejak dini? Jawabannya bisa.

Berikut tanda dan gejala penyakit diabetes yang harus kita kenali.

Jika mengalaminya segera ke dokter, untuk melakukan pengobatan, supaya diabetes bisa dicegah.

Baca: Children Fair di Matahari Lippo Plaza Jambi, Promo Beli 1 Gratis 2

1. Sering haus dan sering buang air kecil

Peningkatan rasa haus (polidipsia) dan sering buang air kecil (poliuria) adalah gejala diabetes yang paling umum.

Ketika menderita diabetes, ginjal tidak dapat menyerap semua kelebihan gula, sehingga itu berakhir di urine.

Hal ini yang membuat penderita diabetes menjadi sering kencing dan selalu merasa kehausan, rata-rata orang kencing 6 - 7 kali sehari.

2. Mudah lapar

Kelaparan berlebihan (polyphagia), bersama dengan peningkatan rasa haus dan buang air kecil yang disebutkan di atas, membentuk 3 tanda utama diabetes.

Baca: Blak-blakan, Rocky Gerung Sebut Pertemuan Prabowo dan Megawati Bertujuan Untuk Singkirkan Orang Ini

Jika tubuh tidak cukup menghasilkan insulin atau jika ia tidak meresponsnya dengan cara normal, ia tidak dapat mengubah makanan menjadi glukosa yang digunakan sel untuk energi.

Hal tersebut, menyebabkan peningkatan rasa lapar yang tidak hilang setelah makan. Bahkan, makan hanya membuat gula darah menjadi lebih tinggi.

3. Mudah lelah

Tanda umum diabetes lainnya adalah kelelahan yang terlalu sering. Ketika seseorang menderita diabetes, ia akan merasa lelah dan mengantuk sepanjang waktu karena tidak memiliki cukup glukosa untuk digunakan sebagai energi.

4. Penurunan berat badan yang drastis

Baca: Pantau Proyek Fisik 2019, Syarif Fasha Minta Konsultan Terus Monitor

Penurunan berat badan tanpa alasan atau kehilangan banyak berat badan tanpa bantuan diet atau olahraga.

Karena tubuh tidak dapat menggunakan glukosa sebagai sumber energi ketika seseorang menderita diabetes, tubuh mulai membakar lemak dan otot untuk energi, menyebabkan berat badan turun.

Dehidrasi juga berkontribusi terhadap penurunan berat badan mendadak karena tubuh menggunakan semua cairan yang tersedia untuk memproduksi urine.

Kehilangan berat badan yang tidak terduga adalah tanda awal diabetes tipe 1, tetapi dapat memengaruhi orang yang menderita diabetes tipe 2 juga.

Baca: VIDEO: Detik-detik Kejari Muarojambi Tahan Kades Kasang Lopak Alai

5. Sembuh dalam waktu lama

Bagi penderita diabetes, tergores luka akan sangat sulit untuk diobati sebab gula darah tinggi tidak hanya meningkatkan peradangan pada luka tetapi juga menyebabkan sirkulasi darah yang buruk, sehingga sulit untuk memperbaiki area kulit yang rusak.

Hal ini terutama menyangkut kaki di mana jika bagian kaki tergores atau terluka hingga berdarah akan sangat sulit dihentikan atau disembuhkan setelahnya.

Baca: MTQ ke 51 Tingkat Kabupaten Batal Digelar di Kecamatan Muara Bulian

Itulah beberapa 5 tanda awal tentang penderita diabetes, bila mengalami beberapa tanda di atas sebaiknya segera cek gula darah pada dokter.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved