Fintech Tingkatkan Pembayaran Digital, BI Pastikan Digitalisasi Kondusif Melalui 5 Visi SPI 2025

Belakangan kehadiran layanan keuangan berbasis teknologi atau financial technology (fintech) seperti OVO, Dana atau Go-Pay semakin diminati.

Penulis: rida | Editor: bandot
thinkstockphotos
Ilustrasi Fintech 

Hasil survei juga mengungkapkan responden lebih menggunakan pembayaran digital dari perusahaan fintech dibanding bank, perusahaan telekomunikasi atau e-commerce.

Hal ini tidak lepas dari gencarnya promo yang dilakukan perusahaan fintech, baik diskon maupun cashback.

Data Bank Indonesia mengungkap rata-rata transaksi pembayaran menggunakan dompet elektronik nonbank, seperti Gopay dan OVO lebih tinggi dari transaksi uang elektronik yang diterbitkan bank.

Hal ini merujuk pada data transaksi pembayaran dari berbagai perusahaan penyelenggara jasa sistem pembayaran yang ada di Indonesia. 

Ini dinyatakan oleh Asisten Gubernur sekaligus Kepala Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran (DKSP) BI Filianingsih Hendarta pada media nasional CNN (5/4/2019).

Ia mencatat rata-rata transaksi pembayaran pengguna dompet elektronik mencapai Rp33 ribu per transaksi.

Sementara rata-rata transaksi pengguna uang elektronik terbitan bank hanya sekitar Rp13 ribu per transaksi

Menyadari hal ini Bank Indonesia pun bergerak cepat.

Untuk memastikan arus digitalisasi berkembang dalam ekosistem dan keuangan digital yang kondusif Bank Indonesia telah merumuskan 5 visi Sistem Pembayaran Indonesia (SPI) 2025.

Kepala Unit Pengawasan Sistem Pembayaran, Pengelolaan Uang Rupiah, dan Keuangan Inklusif Berti Pracimasanti mengatakan visi ini merupakan respon atas perkembangan digitalisasi yang mengubah lanskap risiko secara signifikan, yaitu meningkatnya ancaman siber, persaingan monopolistik, dan shadow banking yang dapat mengurangi efektivitas pengendalian moneter, stabilitas sistem keuangan dan kelancaran sistem pembayaran.

"Langkah awal transformasi digital di Sistem Pembayaran Indonesia dalam membantu percepatan pengembangan ekonomi dan keuangan digital adalah BI telah melakukan soft launching QR Code Indonesia Standard (QRIS)," ungkapnya Jumat (26/7).

Kehadiran QRIS itu memungkinkan pembayaran melalui QR akan terinterkoneksi dan terinteropabilitas dengan menggunakan satu standar QR Code. Dijelaskannya, bila saat ini QR code dikeluarkan masing2 operator, maka kedepan akan ada QRIS.

"Dengan QRIS, maka baik OVO, Dana maupun Go-Pay cukup dalam satu QR code saja," sebutnya.

Berti membeberkan 5 Visi Sistem Pembayaran Indonesia (SPI) 2025 yaitu Pertama, mendukung integrasi ekonomi-keuangan digital nasional sehingga menjamin fungsi bank sentral dalam proses peredaran uang, kebijakan moneter, dan stabilitas sistem keuangan, serta mendukung inklusi keuangan. 

Kedua, mendukung digitalisasi perbankan sebagai lembaga utama dalam ekonomi-keuangan digital melalui open-banking maupun pemanfaatan teknologi digital dan data dalam bisnis keuangan. 

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved