Kondisi Gunung Tangkuban Perahu Usai Erupsi, BNPB Larang Dekati Kawah & Waspada Letusan Freatik

Pengelola Kawasan Wisata telah menutup wilayah wisata gunung yang berada di wilayah administrasi Desa Cikahuripan, Kecamatan Lembang, Bandung Barat

Editor: Suci Rahayu PK
Twitter|@BNPB_Indonesia
Meletus! Gunung Tangkuban Parahu Erupsi, Masyarakat Diminta Waspada Letusan Freatik Tiba-tiba 

Kondisi Terkini Gunung Tangkuban Perahu Usai Erupsi, BNPB Larang Dekati Kawah & Waspada Letusan Freatik

TRIBUNJAMBI.COM - Situasi setelah erupsi Gunung Tangkuban Perahu pada Jumat sore (26/7/2019), berlangsung kondusif.

Pengelola Kawasan Wisata telah menutup wilayah wisata gunung yang berada di wilayah administrasi Desa Cikahuripan, Kecamatan Lembang, Bandung Barat, Jawa Barat.

Pantauan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menginformasikan wilayah yang terdampak sekitar radius 500 meter dari kawah.

Hingga kini tidak ada informasi mengenai korban jiwa maupun luka-luka serius pascainsiden.

Baca: Langit Langsung Gelap Sekira Pukul 16.00, Detik-detik Erupsi Gunung Tangkuban Perahu

Baca: Nak ke Mano Kito di Jambi? Nih Panduan Agenda Menarik Sabtu-Minggu (27/7-23/8)

Baca: Ramalan Zodiak Sabtu 27 Juli 2019 - Aquarius Penuh Pesona, Pisces & Leo Hadapi Masalah di Rumah

Namun sejumlah 15 wisatawan terdampak sesak nafas dan dievakuasi menuju Sespim Polri, Lembang.

Aparat pemerintah telah mengevakuasi pendaki dan pengunjung yang berada di kawasan wisata gunung.

Siapa pun tidak diperbolehkan untuk menginap di dalam kawasan kawah aktif.

Untuk mengantisipasi risiko yang lebih buruk, BPBD setempat mengimbau siapa pun untuk memasuki radius 2 km dari kawah gunung, sedangkan lokasi pemukiman berjarak kurang lebih 7 km dari kawah.

Dari rilis yang dikirim Plh. Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB Agus Wibowo, saat ini Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung Barat telah berkoordinasi dengan BPBD Provinsi Jawa Barat, BPBD Kabupaten Subang dan PVMBG.

BPBD provinsi menurunkan tim kaji cepat ke lapangan.

Masyarakat di sekitar gunung untuk tetap tenang, tidak panik, dan tidak terpancing oleh isu-isu yang tidak benar.

Baca: Diet Lemon Cara Efektif Menurunkan Berat Badan 5 Kg dalam Seminggu, Caranya Sederhana

Baca: Ramalan Cinta Zodiak Hari Ini (27/7) - Cancer Perluas Wawasan Dong, Sagitarius Terpesona

Informasi dapat diakses dari media sosial atau pun website resmi pemerintah, seperti PVMBG, BNPB maupun BPBD, serta memonitor peringatan maupun informasi dari pemerintah daerah atau BPBD setempat.

Letusan Gunung Tangkuban Parahu bersifat freatik, yaitu berupa semburan lumpur dingin warna hitam dari Kawah Ratu.

PVMBG melansir bahwa sebelumnya pada Oktober 2013 landaan erupsi terjadi hanya di dalam lubang kawah.

Di sisi lain, pada 2017, 2018, 2019 pada Juni hingga Juli terpantau gempa uap air atau asap yang diduga dikarenakan berkurangnya air tanah akibat perubahan musim.

Kondisi ini mengakibatkan air tanah yang ada mudah terpanaskan dan sifatnya erupsi pendek.

Kawah Gunung Tangkuban perahu sebelum dan saat erupsi
Kawah Gunung Tangkuban perahu sebelum dan saat erupsi (Kolase)

PVMBG telah menyampaikan peringatan kepada pengelola kawasan sejak 10 hari lalu terkait dengan kondisi yang mungkin terjadi.

Hal tersebut juga dimaksudkan untuk meningkatkan kesiapsiagaan apabila terjadi erupsi, seperti pada Oktober 2013 dan diikuti peringatan kemungkinan erupsi yang terjadi secara tiba-tiba.

Analisis PVMBG menyebutkan bahwa radius aman erupsi, seperti halnya freaktik pada Oktober 2013, adalah tidak mendekati kawah atau kurang dari 500 meter (radius bibir kawah 400 meter).

Baca: Setelah Sukses dengan Seri M20 dan M10, Samsung Rilis Galaxy M30 Seharga Seri A30, Apa Kelebihannya?

Sehubungan dengan fenomena terkini, PVMBG menginformasikan erupsi susulan dapat saja terjadi dengan potensi landaan masih di sekitar dasar kawah.

Namun tetap dasar utama yang menentukan adalah data yang terekam saat ini.

Saat ini tingkat ancaman masih di dalam kawah sehingga belum perlu kenaikan status, kecuali ke depan ada potensi radius landaan yang membesar.

Hingga kini, PVMBG masih menetapkan status Gunung Tangkuban Perahu berada pada Level I (Normal) dengan rekomendasi sebagai berikut:

1. Masyarakat di sekitar G. Tangkuban Parahu dan pengunjung, wisatawan, pendaki tidak diperbolehkan turun mendekati dasar kawah Ratu dan Kawah Upas dan tidak boleh menginap dalam kawasan kawah-kawah aktif yang ada di dalam kompleks G. Tangkuban Parahu, serta ketika cuaca mendung dan hujan dikarenakan terdapatnya gas-gas vulkanik yang dapat membahayakan kehidupan manusia.

2. Masyarakat di sekitar G. Tangkuban Parahu, pedagang, wisatawan, pendaki, dan pengelola wisata Gunung Tangkuban Parahu agar mewaspadai terjadinya letusan freatik yang bersifat tiba-tiba dan tanpa didahului oleh gejala-gejala vulkanik yang jelas.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com 

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved