Bukit Nirbaya, Tempat Eksekusi Mati Narapidana di Nusakambangan yang Bikin Merinding Penuh Misteri
TRIBUNJAMBI.COM- Manakala kita mendengar nama Nusakambangan pasti terbersitlah akan bayangan penjara
Baca Juga: Tak Perlu Cukur, Gunakan 6 Bahan Alami ini untuk Menghambat Pertumbuhan Bulu Ketiak!
Baca: Dibangun Masa Belanda Diruntuhkan Masa Jepang, Cerita Sejarah di Bungo
Baca: Jadi Pengemis hingga Emak-emak, Begini Totalitas Wartawan Ikuti Tantangan Buat Video Telkomsel
Baca: Bersiap untuk Pilgub Jambi 2020, AJB Unggulkan Keberagaman, SDM dan Religiusitas
Di balik jajaran karang itulah Samudera Hindia dengan ombaknya yang berdebur menghantam karang.
Tak sembarang orang bisa mendatangi Nirbaya.

Jalan menuju Nirbaya cukup terjal dan berat karena memang sengaja tidak dibersihkan serta dipugar.
Nirbaya merupakan lokasi peninggalan Belanda.
Baca Juga: Hati-hati, Terlalu Sering Pakai Skinny Jeans Bisa Berdampak Negatif Pada Organ Intim!
Baca: Lucinta Luna Terancam Penjara, Diduga Lakukan Pencemaran Nama Baik Injak Foto Rivelino Wardhana
Baca: Jadwal Lengkap MotoGP 2019 di Sirkuit Brno Ceko, Live Streaming di Trans7 Pekan Depan
Baca: Maju di Pilkada Batanghari, M Hafiz Yakin Dapat Restu Partai PAN
Dulu, tempat ini merupakan lapas yang didirikan oleh Belanda namun ditutup tahun 1986.
Bangunannya telah hancur dan tersisa puing-puing yang menebarkan kesan sunyi dan ngeri sekaligus.

Meski seseorang datang ke tempat ini tanpa tahu bahwa lokasi eksekusi mati di Nusakambangan dilakukan di lokasi ini, tetap saja mereka akan merinding takut.
Kalau tidak terdapat bangunan, lalu bagaimana para narapidana dihukum mati di tempat ini?
Baca: Bakal Maju Pilwako Solo 2020-2025, Masinton Pasaribu Harap Gibran dan Kaesang Gabung PDIP
Baca: Penolakan Halus Ridwan Kamil Saat Ditanyakan Namanya Masuk dalam Bursan Calon Presiden 2024
Biasanya, eksekusi dilakukan pada tengah malam dengan tiang kayu yang telah disiapkan terpancang di tengah pekarangan kosong itu.
Dengan diiringi deburan ombah Samudera Hindia, timah panas akan diluncurkan tepat pada jantung tahanan itu.
Setelah itu semua kembali sunyi menanti menit-menit menegangkan hingga si tahanan benar-benar tak bergerak lagi.
Eksekusi paling awal yang dilakukan di Nirbaya terjadi pada tahun 1985 dan 1987.