Pertemuan Prabowo dan Megawati Sulit Ada Kesepakatan? Pengamat Politik Sebut Tak Mudah Dilakukan

Adit mengatakan, Megawati, yang berada dalam koalisi pendukung Jokowi, harus mempertimbangkan keberadaan partai-partai politik pendukung

Editor: Tommy Kurniawan
Tribunnews.com/Rizal Bomantama
Pertemuan Prabowo dan Megawati Sulit Ada Kesepakatan? Pengamat Politik Sebut Tak Mudah Dilakukan 

Dikutip Tribunnews dari Kompas.com, Pramono enggan menjelaskan lebih jauh mengenai alasan Jokowi tak ikut.

Berdasarkan agenda kenegaraan, Presiden Jokowi siang ini akan menyambut Putra Mahkota Abu Dhabi, His Royal Highness Sheikh Mohamed Bin Zayed Al Nahyan.

Sekjen PDI-P, Hasto Kristiyanto juga mengatakan hal serupa, yakni Jokowi tak ikut dalam pertemuan Prabowo dan Megawati.

Dalam keterangan tertulisnya, Hasto menyebutkan pertemuan dilakukan sebagai tradisi silaturahim yang baik untuk dijalankan para pemimpin.

"Atas dasar semangat yang sama, maka Ibu Megawati Soekarnoputri memang direncanakan bertemu dengan Pak Prabowo."

"Pertemuan dalam waktu dekat, dan sebagai tradisi silaturahim yang baik untuk dijalankan para pemimpin," terang Hasto dalam keterangan tertulis, Selasa, seperti dilansir Kompas.com.

Sebelumnya, kabar soal pertemuan antara Jokowi, Prabowo, dan Megawati dibocorkan Wakil Ketua Umum Gerindra, Arief Poyuono.

"Kalau tidak ada halangan, besok (hari ini, red) Pak Prabowo, Ibu Mega, dan Kangmas Joko Widodo bertemu pukul 12.00 WIB," ujar Arief melalui pesan singkat pada wartawan, Selasa (23/7/2019).

 Meski begitu, Arief enggan menjelaskan secara rinci terkait pertemuan itu.

"Kita doakan aja semoga terwujud semua sesuai kehendak yang Maha Kuasa untuk Indonesia yang Indah dan Damai menuju masyarakat Adil makmur."

"Sehingga tidak adalagi kebencian Dan permusuhan antar anak Bangsa," tuturnya.

Sekjen PDI-P: Jangan dikaitkan dengan koalisi

Sekjen PDI-P Hasto Kristyanto, meminta pertemuan Prabowo Subianto dan Megawati Soekarnoputri tidak dikaitkan dengan pembentukan polisi.

"Pertemuan tersebut jangan dimaknakan terlalu jauh dengan pembentukan koalisi."

"Sebab terkait koalisi pascapilpres, fatsunnya harus dibahas bersama antara Presiden dengan seluruh ketum koalisi," lanjut Hasto, Selasa (23/7/2019), seperti dilansir Kompas.com.

Lebih lanjut, Hasto mengungkapkan pertemuan itu menunjukkan persahabatan antara Prabowo dan Megawati meski keduanya berbeda sikap politik.

Presiden terpilih Joko Widodo berbincang dengan mantan Capres 02 yang juga Ketua Partai Gerindra Prabowo Subianto di sebuah rumah makan di Mall FX Sudirman, Jakarta, Sabtu (13/7/2019). Setelah ketegangan politik yang terjadi pasca PIlpres 2019, kedua tokoh tersebut akhirnya bertemu di Stasiun MRT Lebak Bulus dan bersama-sama menuju FX Sudirman. WARTA KOTA/ALEX SUBAN
Presiden terpilih Joko Widodo berbincang dengan mantan Capres 02 yang juga Ketua Partai Gerindra Prabowo Subianto di sebuah rumah makan di Mall FX Sudirman, Jakarta, Sabtu (13/7/2019). Setelah ketegangan politik yang terjadi pasca PIlpres 2019, kedua tokoh tersebut akhirnya bertemu di Stasiun MRT Lebak Bulus dan bersama-sama menuju FX Sudirman. WARTA KOTA/ALEX SUBAN (WARTA KOTA/ALEX SUBAN)

Mengutip Kompas.com, Hasto menyebutkan hubungan antara Prabowo dan Megawati berjalan baik selama kampanye Pilpres 2019 lalu.

"Pada saat kampanye pilpres pun, hubungan antara Ibu Mega dan Pak Prabowo berjalan baik, saling menghormati dan tidak pernah terlontar hal-hal yang membuat adanya jarak," ujar Hasto.

"Ibu Mega percaya pada kenegarawanan Pak Prabowo dan sama halnya dengan Pak Jokowi."

"Kepemimpinan yang memersatukan dan diwarnai dengan dialog antar pemimpin, merupakan hal yang memang seharusnya dilakukan," lanjut dia.

TONTON VIDEO: Detik-detik Seorang Anak di Cianjur Gali Makam dan Bawa Pulang Jasad Sang Ayahnya
Sumber: TribunWow.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved