AKSI Kejam ISIS, Seorang Gadis Dijadikan Pemuas Nafsu, Diintimi hingga Tewas di Depan Keluarganya

TRIBUNJAMBI.COM - Sepak terjang ISIS dalam melakukan aksinya dikenal kejam dan brutal. Sederet kisah

Editor: ridwan
Kolase
Ilustrasi - ISIS 

"Saya mencoba untuk menjaga kehormatan saya, tapi saya tidak berhasil."

"Mereka melecehkan dan memukul saya, memperlakukan saya seperti binatang."

"Saya hampir tidak memiliki kata-kata untuk menggambarkan apa yang terjadi pada saya," ujarnya.

Wanita muda itu kini tinggal di sebuah kamp pengungsi dekat Erbil, Irak utara, di mana dia juga menemukan suaminya, yang sedang bertugas sebagai polisi ketika dia diculik.

Baca: Ramalan Zodiak Kamis 25 Juli 2019, Taurus Hadapi Konflik, Libra Bahagia Dengan Anak-anak!

Ia adalah satu dari dua budak seks ISIS yang berani melarikan diri dan berbicara tentang penderitaan yang dialami selama di Mosul.

Perempuan lainnya, Waheda Musa, juga disandera di Mosul, di mana pasukan Irak sekarang membuat kemajuan besar dengan merebut kembali kota itu dari ISIS.

Waheda (32), dan putranya, Matu (7), baru-baru ini kembali berkumpul bersama keluarga mereka untuk pertama kalinya dalam 2,5 tahun dalam penyanderaan ISIS.

Setelah lebih dari dua tahun dari kengerian yang tak terbayangkan, mereka berhasil melarikan diri wilayah ISIS menuju kota asalnya.

Baca: BREAKING NEWS: Tiga Anggota DPRD Provinsi Jambi Tersangka Suap Ketok Palu Hari Ini Diperiksa KPK

Namun, Matu juga mengalami trauma berat karena sempat hendak dijadikan sebagai calon pengebom bunuh diri. Dia pernah menjalani pelatihan untuk peran tersebut.

"Mereka menyiksa anak saya, melatihnya untuk menggunakan senjata dan sebagai hukumannya, ia disekap di kadang," cerita Waheda kepada wartawan.

Mereka berdua adalah warga Yazidi, sebuah komunitas agama di kalangan etnis Kurdi, yang menggabungkan aspek keyakinan Islam, Kristen, Yahudi, dan Zoroastrianisme.

Karena itu, mereka dilihat sebagai bidaah di mata pejuang radikal ISIS, yang merasa layak untuk membunuh, menangkap, dan memperbudak kaum Yazidi.

Baca: Seorang Siswi SMP di Lampung Diperkosa Kakak Kelas, Ibu Korban Shock Lihat Putrinya Digagahi!

Waheda tinggal di sebuah kota dekat Sinjar, Ninive, Irak utara ketika ia ditangkap dengan anaknya pada tahun 2014.

Semua pria di kota itu dibunuh, perempuan dan anak-anak diculik.

Perempuan muda dan cantik dijadikan budak seks, yang tua dibunuh, dan anak laki-laki dijadikan tameng di medan perang atau dijadikan pengebom bunuh diri.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved