Berita Selebritis

Pakai Narkoba 20 Tahun, Kenapa Nunung Tetap Gemuk, Padahal Bisa Bikin Kurus, Ini Fakta Mengejutkan

Bahkan, Komedian senior Tarzan mengaku bingung karena Nunung Srimulat berbadan gemuk hingga tak melihat tanda-tanda menjadi pecandu narkoba.

Editor: Tommy Kurniawan
INSTAGRAM/triretnoprayudati_nunung
Pakai Narkoba 20 Tahun, Kenapa Nunung Tetap Gemuk, Padahal Bisa Bikin Kurus, Ini Fakta Mengejutkan 

Pakai Narkoba 20 Tahun, Kenapa Nunung Tetap Gemuk, Padahal Bisa Bikin Kurus, Ini Fakta Mengejutkan

TRIBUNJAMBI.COMPakai Narkoba 20 Tahun, Kenapa Nunung Tetap Gemuk, Padahal Bisa Bikin Kurus, Ini Fakta Mengejutkan

Pertanyaan itu pasti terlontar bagi para publik mengapa tubuh Nunung tidak terjadi penurunan berat badan saat mengkonsumsi narkoba.

Sebelumnya, beberapa artis yang tertangkap narkoba mengalami penurunan berat badan atau kurus seperti Ridho Rhoma dan Dhawiya.

Bahkan, Komedian senior Tarzan mengaku bingung karena Nunung Srimulat berbadan gemuk hingga tak melihat tanda-tanda menjadi pecandu narkoba.

Postur tubuhnya dan kesehatan fisiknya tak menunjukan tanda-tanda Nunung sebagai pengguna narkoba.

"Ya kalau jarang ketemu, dan pas ketemu terakhir keadaannya biasa-biasa, badannya gemuk ya apa yang dicurigai," ucap Tarzan di Ditres Narkoba Polda Metro Jaya Jakarta Pusat, Senin (22/7/2019).

Baca: Akibat Mabuk Berat? Hampir Pacaran dengan Ifan Seventeen, Juliana Moechtar Kecelakaan di Jalan Tol

Baca: Lucinta Luna Teriak di Depan Wajah Nikita Mirzani, Beri Reaksi Begini, Ayu Ting Ting: Sabar Nyaii!

Baca: Hotman Paris Jadi Mualaf? Bagikan Ceramah Ustadz Abdul Somad Waktu Subuh, Beri Pengakuan Tak Terduga

Baca: Nunung Sempat Jualan Barang Ini Sambil Menjadi Penyanyi Panggilan, Hingga Akhirnya Mengenal Narkoba

"Yaa gemuk, sehat nggak ada tanda-tanda. Dia nggak seperti yang di museum narkoba yang kurus nggak karuan, dia nggak seperti itu," jelasnya.

Tarzan menegaskan bila dirinya sejak awal mengetahui sahabatnya itu menggunakan narkoba, sudah pasti ia larang dan peringatkan.

"Kalau saya tahu Nunung menggunakan narkoba, saya adalah orang pertama yang akan mengingatkannya. Saya itu orang Granat," tegasnya.

Sekiranya pukul 11.09 WIB Tarzan dan Tessy datang ke Ditrea Narkoba Polda Metro Jaya untuk membesuk Nunung.

Akan tetapi hingga siang ini, Tarzan belum mendapat izin untuk menjenguk sahabatnya itu.

Nunung menangis saat konferensi pers Senin (22/7/2019). (Kompas TV)
Nunung menangis saat konferensi pers Senin (22/7/2019). (Kompas TV) (Tangkap Layar Kompas TV)

Benarkah Sabu Bikin Kurus

Sabu-sabu adalah nama jalanan di Indonesia untuk menyebut narkotika jenis Metamfetamina atau disingkat met.

Met adalah obat psikostimulansia dan simpatomimetik yang berbentuk kristal.

Awalnya dipasarkan untuk gejala Narkolepsi, gangguan yang membuat penderita sangat sulit mempertahankan keadaan sadar.

Dalam bahasa awam, met dikatakan sebagai penawar rasa kantuk yang menyerang hampir sepanjang waktu.

Para pemakai sabu-sabu biasanya mampu menahan lapar dalam waktu yang sangat lama.

Bahkan mampu bertahan hampir dalam waktu seminggu.

Sabu-sabu bikin kurus, sebenarnya mitos atau fakta?

Mengutip Grid.id, seorang netizen membagikan pengalamannya ketika mengkonsumsi sabu-sabu.

Ia mengaku penasaran dengan khasiatnya.

Perlu diketahui, netizen yang membagikan ceritanya di Reddit rutin pergi ke gym, dengan bentuk tubuh bagus dan kondisi diet yang sama.

Dosis narkoba yang dipakai sekitar 5 sampai 25 miligram agar tetap fokus dengan penelitian yang berdurasi 14 hari.

Setelah bangun di suatu pagi sekitar jam 6 dan makan sarapan kecil, ia mulai menakarkan sabu-sabu yang akan dikonsumsinya.

Diputuskan, ia akan mengkonsumsi sebanyak 10 miligram.

Namun hari itu dia tidak sengaja menakarkan sekitar 50 miligram.

Selang 30 menit, tubuhnya mulai merasakan sedikit euforia.

Euforia adalah perasaan atau keadaan yang penuh kegembiraan dan kebahagiaan.

Ternyata efek yang ia rasakan tidak seperti yang semula diharapkan.

Dia tetap melanjutkan penelitannya dengan memakai dosis yang sama, 10 miligram, hingga 3 atau 4 hari.

Setelah seminggu berjalan, dia mencoba untuk menaikkan dosis menjadi 30 miligram.

Setalah 20 menit berlalu, ia mulai merasakan euforia.

"Jantungku bedegup kencang," tulisnya.

"Pikiranku ada di mana-mana, rasanya luar biasa."

"Aku merasa lebih hidup daripada yang pernah kurasakan sepanjang hidupku."

Yang bikin heran, ia berhasil belajar dari jam 10 pagi sampai tengah malam, bahkan tanpa mengedipkan mata.

Ia mengaku berusaha untuk tetap minum dan makan.

Akan tetapi, "Itu terbukti sangat sulit."

Saat memakai sabu, ia mengaku bisa berlari sekencang-kencangnya.

"Itu adalah apa yang saya rasakan selama hampir seminggu."

Awalnya ia menduga mengkonsumsi dalam dosis rendah akan sedikit mengurangi efeknya.

Ternyata, "Aku merasa tidak sama sekali (melihat perbedaannya)."

Apa Itu Sabu-sabu?

Mengutip Klikdokter.com, sabu-sabu merupakan nama populer di Indonesia untuk zat golongan metamfetamin.

Narkoba jenis ini sering juga disebut ice, meth, ubas, dan sebagainya.

Bercirikan seperti kristal putih dan tidak berbau, sabu-sabu kebanyakan dipakai saat pesta atau clubbing.

Mulai dari artis hingga pejabat pemerintah pernah kedapatkan nyabu.

Alasan mereka beragam, mulai dari ingin menurunkan berat badan hingga meningkatkan kepercayaan diri.

Salah satunya penyanyi dangdut Ridho Rhoma yang mengaku mengonsumsi sabu-sabu karena ingin memiliki tubuh kurus.

Efek sabu-sabu pada tubuh manusia termasuk menyenangkan, dan perlu digarisbawahi bahwa ini hanyalah sesaat.

Sabu-sabu dapat meningkatkan kadar hormon dopamin di otak, bahkan hingga seribu kali.

Dopamin akan memberikan motivasi dan kesenangan kepada penggunanya.

Mereka juga bisa merasa lebih percaya diri dan berenergi.

Efek tersebut dapat berlangsung antara 4 sampai 12 jam.

Sementara pada darah dan urine, sabu-sabu bisa terdeteksi hingga 72 jam lamanya.

Setelah efek tersebut reda, penggunanya akan merasakan kebalikan dari apa yang mereka alami saat sedang merasa tinggi. 
Mereka akan sulit berkonsentrasi dan lambat dalam mengambil keputusan.

Bisa juga terjadi kecemasan, sakit kepala, mata kabur, dan kelaparan. Beberapa orang bahkan terserang paranoid dan halusinasi.

Ketika penggunanya memakai dosis yang lebih tinggi atau menggunakan sabu-sabu lebih sering, efek menyenangkan tersebut akan melemah.

Kondisi ini mungkin akan diikuti oleh jantung yang berdebar kencang, laju pernapasan yang meningkat, mulut kering, dan terkadang mual dan muntah.

Artikel ini telah tayang di banjarmasinpost.co.id

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved