Ketua Umum GNPF Ulama Yusuf Martak Sindir Prabowo Akan Tetap Dukung Jika Ikut 'Indonesian Idol'

Ketua Umum GNPF (Gerakan Nasional Pengawal Fatwa) Ulama, Yusuf Martak mengatakan pihaknya kini tak lagi fokus pada dukungan kepada salah satu peserta

Editor: andika arnoldy
WARTA KOTA/HENRY LOPULALAN
Ketua GNPF Ulama, Yusuf Muhammad Martak dan calon presiden Prabowo Subianto berada di tengah forum Ijtima Ulama II di Hotel Grand Cempaka, Jakarta Pusat, Minggu (16/9/2018). Prabowo mendatangani pakta integritas sebagai wujud keseriusannya melaksanakan hasil rekomendasi Ijtima Ulama. 

“Tentu Ijtima Ulama keempat digelar untuk mengevaluasi apa yang sudah diputuskan sebelumnya, tapi kami memperjuangkan tata nilai, bukan politik praktis kekuasaan. Kami memperjuangkan agar kecurangan dan ke-dzalim-an tidak menjadi kebiasaan di negeri ini,” ungkap Munarman. 

Tak terkait pertemuan Jokowi-Prabowo

Yusuf Martak menyebut Ijtima Ulama keempat tidak digelar untuk menanggapi pertemuan Prabowo Subianto dengan Jokowi, Sabtu (13/7/2019).

“Jadi kami sudah merumuskan akan menggelar Ijtima Ulama keempat sudah dua hari sebelumnya, terlalu kecil kalau kita menggelar Ijtima Ulama hanya menanggapi pertemuan atau peristiwa, visi kita jauh ke depan,” tegas Yusuf Martak.

Sementara itu Sekjen Eddy Mulyadi mengatakan bahwa pelaksanaan Ijtima Ulama keempat baru akan ditentukan dalam rapat internal bersama ormas yang ikut serta malam ini.

Eddy juga menegaskan bahwa Ijtima Ulama keempat tak akan membahas lagi mengenai dukungan kepada Prabowo Subianto.

“Tak ada bahas dukungan-dukungan lagi, dengan putusan MK semua sudah selesai, seperti dijelaskan Munarman bahwa kami memperjuangkan nilai, bukan politik praktis,” katanya.

Sikap Kesatria

Banyak apresiasi datang terkait pertemuan Presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) dengan Prabowo Subianto pada akhir pekan lalu.

Menurut pengamat politik Sebastian Salang, Jokowi dan Prabowo telah menunjukkan kelasnya dengan sikap kesatria dan berjiwa besar yang lebih mengendepankan kepentingan bangsa dan rakyat Indonesia.

"Saya apresiasi adanya pertemuan itu dan salut pada sikap kesatria dua anak bangsa yang berjiwa besar demi kepentingan bangsa dan rakyat Indonesia," ujar Pendiri lembaga Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi) ini kepada Tribunnews.com, Senin (15/7/2019).

Presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) memberikan pidatonya dalam pertemuan dengan lawan politiknya dalam Pilpres 2019, Prabowo Subianto di Stasiun MRT Bundaran Senayan, Jakarta, Sabtu (13/7/2019).
Presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) memberikan pidatonya dalam pertemuan dengan lawan politiknya dalam Pilpres 2019, Prabowo Subianto di Stasiun MRT Bundaran Senayan, Jakarta, Sabtu (13/7/2019). (Live KompasTV)

Pertemuan dua mantan rival di Pilpres itu juga merupakan simbol ketegangan politik yang telah berlangsung sekian lama telah berakhir.

Pertemuan itu juga imbuh dia, bentuk pengakuan Prabowo kepada Jokowi sebagai presiden yang sah, hasil pemilu 2019.

"Itu artinya, segala macam upaya upaya hukum menggugat atau menolak hasil Pilpres telah berakhir," jelasnya.

Selain itu Prabowo menunjukan sikapnya sebagai seorang negarawan untuk mengakhiri pertikaian politik demi bangsa dan tanah air.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved