Viral
Bersujud Dibawah Pesawat dengan Istri, Kapten Sigit Menangis di Penerbangan Terakhirnya, Ini Katanya
Pilot yang sudah mengemudikan pesawat selama 43 tahun ini melakukan penerbangan terakhirnya dengan rute Makassar-Jakarta.
Kapten Sigit Menangis di Penerbangan Terakhirnya, Bersujud Dibawah Pesawat dengan Istri, Ini Katanya
TRIBUNJAMBI.COM - Seorang pilot bernama Kapten Sigit Wiranto belakangan ramai diperbincangkan.
Beberapa waktu lalu Sigit Wiranto menjadi sorotan saat bersujud di bawah pesawat.
Sebelumnya, video Sigit Wiranto diunggah oleh pilot bernama Herman Markus Wenas pada 2 Juli 2019 lalu.
Kapten Sigit Wiranto bersujud setelah purna tugas alias pensiun menjadi seorang pilot.
Pilot yang sudah mengemudikan pesawat selama 43 tahun ini melakukan penerbangan terakhirnya dengan rute Makassar-Jakarta.
Dalam video yang diunggah oleh Herman, Kapten Sigit telah menyelesaikan tugasnya sebagai pilot untuk maskapai penerbangan Lion Air.
Baca: Celana Ketat Hingga Tampak Baju Dalaman, Deretan Foto Manohara Tonton Persija VS Persib Liga 1 2019
Baca: Siapa Sebenarnya Bagus Saputra, Tunjukkan Bukti Barbie Kumalasari Sering Ajak Dirinya Video Call
Baca: Durhaka Barbie Kumalasari, Sang Ibu Sampai Minta Sang Anak Untuk Bertobat, Terbongkar Tabiat Aslinya
Baca: Syahrini Hamil? Perubahan Tubuh Istri Reino Barack Tampak Sepulang Bulan Madu: Itulah yang Terjadi
Pada kesempatan terakhirnya, Kapten Sigit menyempatkan diri untuk berpamitan kepada seluruh awak, bahkan bersalaman dengan seluruh penumpang.
Kapten Sigit yang tengah bersujud didampingi oleh sang istri yang mencoba menenangkan sang pilot.
Hal tersebut dilakukan oleh Kapten Sigit sebagai rasa syukur masih diberi keselamatan saat bertugas.
"Saya itu hanya ingin mengungkapkan rasa syukur saya kepada Allah SWT, karena selama ini saya selalu mendapat perlindungan yang luar biasa, dibanding orang lain, jika saya melihat teman-teman yang nggak bisa pulang," ungkap Kapten Sigit, dilansir dari kanal Youtube TRANS TV OFFICIAL.

Baca: Siapa Sebenarnya Komjen Iriawan, Jenderal Bintang 3 yang Diperiksa Terkait Kasus Novel Baswedan
Baca: Siapa Sebenarnya Rudy Badil? Anggota Warkop DKI, Teman Dekat Soe Hok Gie dan Wartawan Kompas
Baca: Ada 3 Ruang Makan dan Bisa Bermain Sepeda, Rumah Bella Saphira Super Mewah, Kini Istri Pejabat TNI
Baca: Tak Ada dari Kubu Gerindra, Ini Tokoh-tokoh yang Hadiri Tahlilan 40 Hari Meninggalnya Ani Yudhoyono
Selama 43 tahun menjadi pilot dan mengemudikan pesawat, Kapten Sigit sempat mengalami hal yang tidak mengenakkan.
Pasalnya, pesawat yang dikemudikan oleh Kapten Sigit sempat mati ketika terbang.
Kisah ini diungkapkan Kapten Sigit dalam tayangan Rumpi, yang diunggah di kanal Youtube TRANS TV OFFICIAL, Selasa (9/7/2019).
Kapten Sigit bahkan mengungkapkan harus mematikan mesin pesawat untuk mengatasinya.
"Begitu mau mendarat itu lepas, sehingga mesinnya memberikan warning kepada kita suruh dimatikan mesinnya, kalau nggak dimatikan nanti kebakar, begitu dimatikan kita bisa mendarat dengan selamat, tapi penumpang nggak kita kasih tahu, setelah mendarat kita baru kasih tahu," ungkap Kapten Sigit.
Kapten Sigit mencurahkan isi hatinya sebagai pilot yang memiliki beban untuk bertanggung jawab atas nyawa ratusan orang setiap harinya.
"Membawa tanggung jawab nyawa sekian orang, ya mungkin pilot itu beratnya di situ, kita membuat kesalahan dalam sekian detik, itu nyawa penumpang di tangan saya,"
"Saya sebagai pembunuhnya, sedangkan saya juga akan celaka, saya akan mati, jadi dosa saya berlebihan," tutur Kapten Sigit.
Pencapaian Kapten Sigit hingga sampai di titik ini, tak digapai dengan mudah.
Pasalnya, Kapten Sigit harus bersaing dengan 1000 orang untuk menjadi seorang pilot.
"Kita bersyukur ya, karena masalahnya tidak semudah itu kita untuk mencapai seorang penerbang itu, bayangin saja waktu itu mendaftar, dari 1 juta seluruh Indonesia, hanya 100 yang keterima, yang lulus cuma 43 orang, persaingannya sangat-sangat berat," ungkap Sigit.
Pilot berambut putih ini mengungkapkan bahwa setelah pensiun, hal yang akan selalu dirindukannya adalah menerbangkan pesawat.
"Apa yang paling akan dirindukan oleh Kapten Sigit setelah tidak lagi aktif menjadi seorang pilot?" tanya Feni Rose, selaku pembawa acara.
Bagi Kapten Sigit, dirinya telah menyatu dengan pesawat.
"Ya menerbangkan pesawat, soalnya saya sudah menjiwai untuk dengan pesawat itu sudah menyatu," ungkap Kapten Sigit.
Setelah pensiun, Kapten Sigit berencana membantu mengembangkan usaha sang anak.
(*)