Uang Panaik Kurang Rp 5 Juta, Wanita Ini Pilih Kawin Lari, Tak Mempan Diancam, Lalu Bunuh Diri
Namun karena merasa jika sebuah pernikahan tetap harus ada restu, Ramli kembali mencoba mendatangi kediaman keluarga istrinya.
Karena uang panaik yang dibawa tidak sesuai dengan keinginan keluarga si perempuan.
Orang tua korban rupanya meminta uang panaik senilai Rp 15 juta, namun kesanggupan Ramli hanya Rp 10 juta.

Penolakan akhirnya didapatkan Ramli dan keluarga.
"Jadi Cia (korban) sebelum Ramadan kemarin sempat dilamar oleh kekasihnya yang warga Desa Punagaya, dan bawa uang Panaik 10 juta, namun tidak diterima karena pihak keluarga minta Rp 15 Juta," kata kerabat korban yang enggan disebut namanya.
Kuatnya cinta antara korban dan pria idamannya, membuat korban nekat kawin lari bersama Ramli.
Setelah menikah korban lalu tinggal bersama suaminya Ramli.
"Karena lamaran kekasih ditolak, Cia nekad kawin lari pasca lebaran dan tinggal di kediaman Ramli," tuturnya.
Namun karena merasa jika sebuah pernikahan tetap harus ada restu, Ramli kembali mencoba mendatangi kediaman keluarga istrinya.
Dengan tujuan meminta restu dan membawakan uang panaik.
Sayang seribu sayang, lagi-lagi panaik yang jumlahnya Rp 10 juta itu kembali ditolak.
Karena keluarga inginnya Rp 15 juta.
"Mungkin gara-gara itumi na minum racun disana (rumah lelaki) karena lamaran ditolak orang tuanya," sambungnya.
Keluarga korban juga menolak jenazah Cia untuk diotopsi.
Kini jenazah Cia akan dimakamkan hari ini di pemakaman keluarga Kampung Karamaka, Desa Banrimanurung, Kecamatan Bangkala Barat, Jeneponto.
Kata psikolog
Psikolog yang juga dosen di Fakultas Psikologi Universitas Bosowa, Titin Florentina P mengatakan, fenomena bunuh diri ada beberapa macam pemicunya.