Heboh Tiga Pramugari Berlari di Hotel Sedang Telanjang dan Mabuk, Akibatnya Terancam Bakal Dipecat
Tiga orang kru kabin maskapai british airways dilaporkan mendapat hukuman setelah diduga berlari dalam keadaan telanjang di hotel Singapura.
Sejumlah aturan bahkan dibuat demi alasan keamanan.
Termasuk tinggi badan, pemakaian make up, hingga cara berpakaian pramugari.
Heather Poole, seorang pramugari selama lebih dari 15 tahun mengungkapkan kenapa staf kabin yang lebih tua akan mengenakan rok yang lebih pendek.
Mengutip dari express.co.uk, ini karena melewati waktu yang ditentukan untuk menjadi bagian dari kru.
"Senioritas bahkan menentukan panjang rok kami, kami tidak dapat melanggarnya sampai kami keluar dari masa percobaan," jelas Poole kepada Mental Floss.
Poole melanjutkan, setelah masa percobaan, tidak masalah jika mengenakan rok yang lebih pendek atau lebih panjang.
Ia mengungkapkan hal ini dalam bukunya "Cruising Altitude: Tales of Crashpads, Crew Drama, and Crazy Passengers at 35,000 Feet."
Dalam bukunya, Poole menjelaskan, semakin senior pramugari, maka akan lebih menguasai banyak hal.
Satu di antaranya seberapa nyaman ranjang yang dipakai untuk beristirahat saat dalam penerbangan.
Untungnya berat badan kini tak lagi menjadi masalah bagi sejumlah maskapai penerbangan.
Tak seperti pada 1960 yang disebut Golden Age of Flying.
Di mana pramugari tidak boleh memiliki berat badan lebih dari 130 pon atau 58 kg.
Peraturan saat ini berdasarkan keamanan, jadi tinggi dan berat tergantung pada seberapa baik orang itu dapat bekerja di kabin.
Misalnya, terlalu tinggi dapat membatasi duduk di kursi keluar darurat dan membuktikan risiko keamanan.
Selain itu, peraturan maskapai saat ini juga lebih fleksibel.
Kini pramugari Cathay Pacific dapat bekerja di kabin mengenakan celana panjang.
Pramugari British Airways juga bisa memakai celana panjang jika mereka mau.
(Tribun Medan)