Mengungkap Misteri Generasi Kelima Susi Pudjiastuti dan Pindahnya Sang Kakek ke Pangandaran
Ada catatan menarik bagaimana keluarga Susi Pudjiastuti bisa sampai ke Pangandaran hingga generasi kelima. Sang kakek juga memiliki pengaruh di wilay
Susi menjadi sosok disegani karena pengalamannya puluhan tahun di dunia usaha.
Dia merupakan Presiden Direktur PT ASI Pudjiastuti Marine Product, eksportir hasil-hasil perikanan, dan PT ASI Pudjiastuti Aviation atau penerbangan Susi Air di Jawa Barat.
Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengenakan kebaya rancangan Anne Avantie di Indomesia Fashion Week (IFW) 2018, JCC, Jakarta, Kamis (29/3/2018). |
Hingga awal 2012, Susi Air mengoperasikan 50 pesawat dengan pelbagai tipe seperti 9 Pilatus PC-6 Porter, 32 Cessna Grand Caravan, dan 3 Piaggio P180 Avanti.
Susi Air mempekerjakan 185 pilot, dengan 175 di antaranya merupakan pilot asing.
Di tahun 2012, Susi Air menerima pendapatan hingga Rp 300 miliar dan melayani 200 penerbangan perintis. (Wikipedia)
Generasi kelima
Susi lahir di Pangandaran pada 15 Januari 1965.
Ayahnya bernama Haji Ahmad Karlan dan ibunya bernama Hajjah Suwuh Lasminah.

Kedua orangtuanya berasal dari Jawa Tengah, namun sudah lima generasi hidup di Pangandaran, Jawa Barat.
Keluarga Susi memiliki usaha ternak, memperjualbelikan ratusan ternak dari Jawa Tengah untuk diperdagangkan di Jawa Barat.
Kakek buyut Susi bernama Haji Ireng, yang juga dikenal sebagai tuan tanah di daerahnya.
Fika Fawzia, asisten Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti
Kabur dari sekolah
Setelah mengenyam pendidikan hingga tingkat SMP, Susi melanjutkan pendidikannya ke jenjang sekolah menengah atas yaitu SMA Negeri 1 Yogyakarta.
Namun, Susi muda berhenti sekolah di kelas 2.
Saat itu sia dikeluarkan dari sekolah akibat keaktifannya dalam gerakan golput.