Diet Tak Makan Nasi, Benarkah Bisa Bikin Langsing? Ini Penjelasannya Secara Sains
Kelebihan berat badan juga diidentikkan sebagai akibat dari pola makan yang berlebihan, sehingga mengurangi atau menghindari nasi dianggap cara yang p
Semakin kompleks dan panjang rantaian karbohidrat ini, semakin banyak pula energi dan waktu yang di perlukan untuk memecahnya menjadi monosakarida – gugus gula yang siap diserap tubuh manusia untuk dirubah menjadi energi.
Proses perubahan gula menjadi energi oleh tubuh lagi-lagi diawali dengan memecahkan monosakarida melalui proses glikolisis, di mana senyawa piruvat akan terbentuk dan diubah menjadi senyawa bernama asetil-KoA melalui serangkaian reaksi enzimatik.
Asetil-KoA inilah yang kemudian digunakan untuk memulai siklus asam sitrat atau dikenal juga sebagai Krebs’ cycle.
Baca: Dari yang Unik dan Canggih Transportasi Lokal untuk Keliling Kota saat Liburan ke Thailand
Baca: Jumlah dan Sumber Kekayaan Tiga Anak Soeharto, Bandingkan Tommy, Bambang dan Mbak Tutut
Dijelaskan oleh Antonio Blanco, Profesor Emeritus dari Universitas Nasional Cordoba - Argentina dalam buku Medical Biochemistry, dibutuhkan dua kali siklus asam sitrat untuk memecah satu unit glukosa.
Ini berarti untuk satu unit glukosa yang telah bereaksi secara sempurna, akan dihasilkan 30 hingga 38 unit Adenosin trifosfat (ATP), satuan molekul energi dalam tubuh kita.
ATP terlibat dalam berbagai macam reaksi kimia sel agar tubuh dapat melakukan fungsinya, seperti mengontraksikan otot agar kita dapat bergerak dan jantung dapat tetap berdenyut untuk memompa darah ke seluruh tubuh.
Layaknya mesin, ketika tubuh memerlukan banyak energi untuk berfungsi, kebutuhan akan bahan bakar akan meningkat.
Gula akan diserap oleh tubuh ke dalam darah, untuk kemudian didistribusikan ke sel-sel tubuh yang membutuhkan.
Contohnya pada saat kita berolahraga, otot kita bekerja lebih keras daripada biasanya sehingga reaksi glukolisis akan terjadi dengan sangat cepat.
Apabila kandungan gula dalam tubuh menipis, cadangan energi yang disimpan dalam bentuk lemak akan segera direaksikan untuk memenuhi kebutuhan energi.

Sebaliknya ketika kita sedang melakukan kegiatan yang kurang aktif seperti menonton TV, duduk di meja kerja selama satu hari penuh, tubuh kita tidak terlalu membutuhkan banyak energi.
Reaksi glukolisis yang telah merubah makanan kita menjadi energi dalam kondisi ini tidak lagi di perlukan, dan energi yang berlebih akan disimpan sebagai cadangan dalam bentuk lemak.
Bertentangan dengan mitos yang beredar di masyarakat, lemak bukanlah yang berperan paling besar dalam menentukan berat badan seseorang.
Lemak memiliki massa jenis yang paling rendah dengan berat 0,9 g per mililiternya dibandingkan dengan komponen pembentuk tubuh lainnya seperti air (1g/mL), tulang (1,9g/mL) dan otot (1,06g/mL) sebagaimana dikutip dalam beberapa jurnal ilmiah.
Dengan kata lain, dengan jumlah yang sama, otot membutuhkan tempat lebih sedikit daripada lemak.
Baca: Download Lagu Mp3 Nike Ardilla Full Album, Ada Lagu Aku Tak Akan Bersuara dan Bintang Kehidupan
Baca: INFO Lowongan Kerja untuk Lulusan SMA Gaji Hingga Rp 7,5 Juta Berikut Syarat dan Cara Daftarnya