Kisah Militer RI
Bak Superman, Denjaka Tak Gentar Atraksi Depan Navy Seal dengan Peluru Tajam, Tentara AS Jadi Geger
Bak Superman, Denjaka Tak Gentar Atraksi Depan Navy Seal dengan Peluru Tajam, Tentara AS Jadi Geger
Bak Superman, Denjaka Tak Gentar Atraksi Depan Navy Seal dengan Peluru Tajam, Tentara AS Jadi Geger
TRIBUNJAMBI.COM - Bukan cerita karangan, bukan pula bualan. Kisah satu ini nyata ketika pasukan khusus angkatan laut Amerika Serikat menciut melihat atraksi pasukan elite TNI AL.
Ya, latihan militer bersama, sering dilakukan oleh negara-negara dengan kekuatan militernya masing-masing.
Dalam berbagai atraksi di luar negeri pasukan khusus TNI AL Detasemen Jala Mangkara (Denjaka) berhasil membuat gentar pasukan-pasukan khusus lainnya termasuk Navy Seal dari AS.
Para anggota Navy Seal yang secara rutin melakukan latihan bersama Denjaka selalu dibuat geleng-geleng kepala mengingat latihan Denjaka tergolong ekstrem dan berbahaya.
Baca: Beda Level dengan Satuan Elite Asing, Lihat Kejamnya dan Ngerinya Latihan Kopaska TNI AL yang Ganas
Baca: Nyamar Jadi Pedagang Durian, Badri Si Prajurit Kopassus Mampu Susupi Tubuh GAM dan Kelabui Bos Musuh
Baca: HILANG 18 Hari di Belantara Papua, Prajurit Kopassus Melihat Alam Lain: Diikuti 3 Sosok Misterius
Baca: SNIPER Misterius Kopassus Tatang Koswara, Bawa 50 Peluru Bunuh 49 Musuh, 1 Butir untuk Dirinya
Baca: Luna Maya Cerita Sempat Diusir dari Stadium Tempat Konser BTS di Jepang, Begini Alasannya
Misalnya saja para personel Denjaka biasa melakukan latihan menembak sasaran dalam jarak dekat dan saling berhadap-hadapan menggunakan peluru tajam.
Bahkan dalam pikiran para pasukan elite Navi Seal AS, Denjaka bak manusia kebal yang berlatih saja gunakan peluru tajam dan saling tembak.
Sebagai pasukan khusus yang dibentuk oleh TNI AL, para personel Denjaka memang merupakan orang-orang pilihan dan terbaik di satuannya.
Para personel Denjaka bahkan berasal dari personel terbaik yang semula sudah bertugas di satuan pasukan khusus TNI AL, yakni Komando Pasukan Katak (Kopaska) dan Intai Amfibi Marinir (Taifib).

Eksistensi Detasemen Jala Mangkara (Denjaka) sebagai satuan antiteror aspek laut TNI dimulai sejak diterbitkannya Surat Keputusan KSAL No.Skep/2848/XI/1982 tertanggal 4 November 1982.
Isinya berupa pembentukan Pasukan Khusus Angkatan Laut (Pasusla) yang bertugas menanggulangi bermacam bentuk ancaman keamanan yang terjadi pada aneka wahana transportasi laut sipil, kapal perang TNI AL, maupun instansi penting yang berada di tepi pantai atau di tengah laut.
Ancaman dapat berupa aksi klandestin, sabotase, penyanderaan, maupun pembajakan konvensional.
Denjaka dipimpin perwira berpangkat letnan kolonel.
Di awal pembentukannya, pasusla beranggotakan 70 prajurit pilihan yang berasal dari Satuan Pasukan Katak (Kopaska) dan Batalion Intai Amfibi Marinir (Yontaifib).
Baca: Foto Polosnya Nampang di Majalah Dewasa, PNS Cantik Ini Akhirnya Memutuskan Mengundurkan Diri
Baca: SELESAI Makan dan hendakTidur, Tiba-tiba Pria Ini Ditebas Anaknya dengan Kapak hingga Lehernya Putus
Baca: Begini Respon Partai Demokrat saat AHY Dinilai Jadi Menteri Milenial Presiden Jokowi di Periode II
Baca: MEMULANGKAN Habib Rizieq jadi Syarat Rekonsiliasi, Ali Ngabalin: Tidak Mungkin Presiden Lakukan Itu
Baca: Dahnil Anzar Ditantang Politisi PDIP, Sebut Nama yang Halangi Habib Rizieq Pulang, Ini Reaksinya
Baca: Laporan Hendri Novrizal Caleg PAN Untuk DPRD Bungo dikabarkan Sudah Diregister DKPP

Pucuk kendali pembinaan menjadi tanggung jawab Panglima Armada RI Kawasan Barat (Pangarmabar) dengan koordinasi bersama Komandan Korps Marinir. Sementara wewenang penugasan ada di tangan KSAL.