Kepada Najwa Shihab, Politisi PKS Nyatakan Jadi Partai Oposisi, Tak Ikuti Jejak Demokrat & PAN?
Mulanya Aboe Bakar disinggung pembawa acara Najwa Shihab bahwa partainya ditinggalkan oleh partai oposisi lain yang ingin bergabung dengan koalisi
Kepada Najwa Shihab, Politisi PKS Nyatakan tetap Jadi Partai Oposisi Jokowi, Tak Ikuti Jejak Demokrat & PAN?
TRIBUNJAMBI.COM - Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Aboe Bakar Alhabsyi, menanggapi perihal adakah keinginan partainya untuk bergabung dengan koalisi Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin di pemerintahan 2019-2024.
Dikutip TribunWow.com, hal ini diungkapkan Aboe Bakar saat menjadi narasumber dalam tayangan Mata Najwa di Trans7, dari saluran YouTube Najwa Shihab, Kamis (4/7/2019).
Mulanya Aboe Bakar disinggung pembawa acara Najwa Shihab bahwa partainya ditinggalkan oleh partai oposisi lain yang ingin bergabung dengan koalisi Jokowi.
Baca: Ini Kata PKB Soal Oposisi Gabung ke Koalisi: Mereka Punya Kader yang Baik Enggak untuk Bantu Jokowi?
Baca: Bocah SD Dibunuh Tukang Bubur, Mayat Disimpan di Bak, Ternyata Kenal Dekat, Motifnya Sepele
Baca: Suami Pasang Tarif Rp 1,5 Juta di Twitter Tiduri Istrinya, Alasannya Untuk Bayar Hutang
Menjawab hal itu Aboe Bakar mengaku partainya tak ingin mengurusi ke mana partai lain mengarah.
"Kita enggak ngurusin dapur orang, silakan dapurnya jalan masing-masing. No problem," ujar Aboe Bakar.
"Tidak mau karena tidak diajak, atau mau sendiri," tanya Najwa Shihab kembali.

Aboe Bakar lantas mengatakan partainya bukan bermaksud sombong, namun PKS ingin menjadi partai yang menyeimbangkan negara dengan tetap menjadi oposisi.
"Begini bahasanya, kita tidak mau jadi orang sombong, kita mau jadi balancy, chek and balancy itu menempatkan diri, kita tahu diri, kita ini adalah lawan politik, oposisi, enggak lucu donk, masa begitu menang kita menyerahkan diri. Tidak pantas lah," jelas Aboe Bakar.
Jawaban Aboe Bakar lantas dipuji Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) kubu 01, Johnny G Plate.
"Bingo. Ente betul itu, betul sekali, hari ini ente top," ujar Johnny G Plate bersamaan dengan tepukan riuh dari penonton studio.
Baca: Viral, Pernikahan Pria 19 Tahun dan Nenek 58 Tahun Berubah Kacau, Ibu Mempelai Pria Datang
Baca: Fakta di Balik Obrolan Presiden Jokowi dan Ivanka Trump Diungkap Luhut Pandjaitan, Begini Logatnya
"Apapun jadinya, kalau kita ditawarkan, kita bahagia ditawarkan," tambah Aboe Bakar yang juga Anggota Komisi III DPR RI ini.
Najwa Shihab lalu menanyakan ulang, apakah ada penawaran dari Jokowi atau belum untuk PKS bergabung koalisi.
"Kita belum tau ada atau tidak dan kita tidak tertarik, Mbak Nana dengar kita juga, jangan tanya terus, kita ingin jelas bahwa sesungguhnya, Pak Jokowi itu jadi bapak tiri untuk 6,8 juta warga yang lawan politiknya," ujar Aboe Bakar.
"Sebagai pimpinan bangsa, seperti janji dia, mengatakan dia tidak akan berbagi partai-partai, untuk profesional. Kita buktikan saja, dan posisi PKS melihat seperti ini."
Saat ditanya tanggapan jika Demokrat bergabung dengan koalisi Jokowi, Aboe Bakar menanggapi dengan tak mau mengurusi partai lain.
"Itu dapur dia, kan tadi sudah ngomong enggak lucu," ujarnya seraya mengangkat tangan.
Lihat videonya di menit ke 7.52
Baca: Karena Hal Ini Hotman Paris Mau Dampingi Fairuz Lawan 12 Pengacara yang Dibawa Galih Ginanjar
Baca: Pistol AM Hendropriyono Melorot Dalam Celana, Akhirnya Terjadi Pertarungan Pakai Pisau Komando
Demokrat soal Bergabung dengan Koalisi Jokowi
Ketua DPP Partai Demokrat, Jansen Sitindaon menanggapi mengenai inginnya Demokrat bergabung dengan koalisi Jokowi.
"Ini kan soal hak prerogatif presiden, jadi sepanjang Pak Jokowi lima tahun ke depan butuh Demokrat, dan nyaman dengan Demokrat, itu kuncinya, butuh dan nyaman, dan juga nyaman dengan Pak Jokowi," ujar Jansen Sitindaon.
"Karena itu kan seperti sepanjang terpenuhi, itu kita siap membantu Pak Jokowi, kalau pemerintahannya Pak Jokowi bagus lima tahun ke depan, artinya yang mendapatkan manfaat kan rakyat Indonesia secara keseluruhan," tambahnya.
Najwa Shihab lantas mempertanyakan apakah Demokrat tidak malu.
"Jika begitu Demokrat tidak malu dan mau walaupun dulu Jansen Sitindaon paling kencang mengkritik Pak Jokowi?" tanya Najwa Shihab.
Diseloroh pertanyaan itu Jansen Sitindaon sesaat diam dan tertawa.
Satu studio juga tertawa ringan menanggapi pertanyaan Najwa Shihab.

Jansen Sitindaon lalu menyinggung mengani suara yang unggul di daerah yang memiliki gubernur yang berasal dari Demokrat.
"Jadi Mba Nana (Najwa Shihab) ini kan keputusan organisasi, bukan keputusan saya pribadi, kan begitu tetapi kalau melihat hasil pilpres kemarin kalau kita buka data, Pak Jokowi itu kemenangan tertingginya itu di 90,6 persen itu di Papua, itu Gubernur Papua adalah ketua DPD Partai Demokrat, Pak Lucas ini, saya mau kasih data," ungkap Jansen Sitindaon.
Baca: Usai Lepas Dari Penjara, Vannesa Angel Laris Manis Kontrak Eksklusif TV, Kini Bikin Syukuran
Baca: Hamili Anaknya Sendiri Hingga Melahirkan, Pria Garut Ini Tak Menyesal, Minta Dipanggil Bapak Aki
"Jadi Demokrat berjasa untuk Pak Jokowi, jadi wajar? Itu kan maksudnya? Langsung saja," tanya Najwa Shihab kembali.
Jansen Sitindaon membela diri bahwa Demokrat juga memiliki tiket untuk Jokowi memenangkan pemilu.
Sehingga, ia merasa partainya juga memiliki kontribusi dalam kemenangan Jokowi.
"Enggak begini, soal malu ini kan soal kita punya jasa atau tidak kan, saya ingin menyampaikan yang kedua, di Jawa Timur itu, Pak Jokowi pemilu yang menang, 1,5 juta, sekarang ini 8 juta, yang saya tahu ketua DPD di sana namanya Pakde Karwo," papar Jansen Sitindaon.
"Artinya soal malu atau tidak itu kan soal kita punya kontribusi atau tidak kan saya dibilang 'Jansen kamu terus mengkritik Jokowi' kan di sisi lain organisasi kami ini sejak awal manifes, sama seperti kita naik pesawat, tiket saya ini tiket untuk Pak Jokowi," paparnya.
"Jadi Demokrat ada kader tidak loyal dan itu kelebihan Demokrat?," tanya Najwa Shihab kembali dan satu studio ikut tertawa.
Jansen Sitindaon menyanggah bahwa hal itu merupakan realitas publik.
Baca: WA Tak Bisa Unduh Foto, IG Tak Bisa Unduh Stories, Ini Cara Mengatasi WhatsApp yang Error & Lemot
"Bukan tidak loyal, ini realitas politik, sama seperti satu keluarga, untuk menentukan tempat makan saja untuk empat orang anak itu bisa berbeda pendapat hanya menentukan tempat makan, apalagi pilih politik," bela Jansen Sitindaon.
"Jangan terlalu seru di awal, kita masih panjang," ujar Najwa Shihab lantas seluruh yang ada di studio tertawa.
Lihat videonya di menit ke 11.00:
(TribunWow.com/ Roifah Dzatu Azmah)
Artikel ini telah tayang di Tribunwow.com