Bocah SD Dibunuh Tukang Bubur, Mayat Disimpan di Bak, Ternyata Kenal Dekat, Motifnya Sepele
FA (8), bocah SD yang ditemukan tewas di bak mandi kontrakan yang dihuni tukang bubur berinisial H.
Selain itu, bukti keakraban lainnya adalah FA juga kerap disuruh untuk membeli nasi oleh H dengan imbalan uang.
Hal itu juga dilihat sebagai hal normal oleh keluarga almarhum dan juga warga.
Selain itu, sebelum dikabarkan hilang, pada hari yang sama FA juga sempat menggedor-gedor pintu kamar kontrakan H.
"Itu sampai digedor-gedor pintunya, itu dilihat sama penghuni kontrakan yang lain, karena di kontrakan itu juga ada yang ngontrak yang lain dua orang," katanya.
Paman korban, Agus (33) menambahkan bahwa informasi pertemuan korban dengan H baru diketahui oleh keluarga di hari kedua setelah FA menghilang.
Korban Anak Semata Wayang dan Ibunya TKI
Seorang bocah cilik berinisial FA (8) ditemukan tewas di dalam bak mandi sebuah kontrakan di Desa Cipayung Girang, Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor.
FA dikenal merupakan anak tunggal dari pasangan Taufik dan Rahmawati.
Korban dalam kesehariannya tinggal bersama kakek neneknya karena sudah 5 tahun FA ditinggal sang ibu menjadi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) ke Taiwan.
Sedangkan ayahnya, bekerja sebagai teknisi di vila kawasan Cisarua, Puncak Bogor
"Hari ini ibunya pulang, mungkin besok sampai ke Indonesia," kata salah satu anggota keluarga korban, Ibu Ai, kepada TribunnewsBogor.com, Rabu (3/7/2019).
Keluarga FA merupakan keluarga dengan ekonomi pas-pasan.
Sehingga, untuk memenuhi kebutuhan ekonomi, sebelum FA berumur masuk TK, sang ibu terpaksa berangkat ke Taiwan menjadi TKI.
Pihak keluarga juga tidak menyangka bahwa korban ditemukan di dalam kontrakan yang dihuni oleh tukang bubur ayam berinsial H yang merupakan kontrakan milik kakek korban.
"Gak nyangka, kita sempet nyari-nyari kan, di sungai, vila-vila sekitar kampung, sampai ke Jalan Raya Puncak. Kita juga awalnya gak curiga terhadap kamar kontrakan H, sampai bau tercium di hari ketiga," tambah paman korban, Agus.