6 Larangan Bagi Wisatawan Saat Liburan di Bali, Diantaranya Larangan Bagi Wanita yang Sedang Haid!

Namun, jika kamu baru pertama kali ke Bali, ada baiknya terlebih dahulu mencari tahu hal-hal apa saja yang diperbolehkan hingga dilarang

Editor:
KOMPAS/HERU SRI KUMORO
Wisatawan menikmati pemandangan areal persawahan berundak di Tegallalang, Gianyar, Bali 

TRIBUNJAMBI.COMBali atau dikenal dengan Wisata Alam, religi, hiburan, yang tiada duanya sehingga dikunjungi jutaan wisatawan setiap tahunnya.

Agar liburanmu selama di Bali jauh lebih tenang dan terbebas dari masalah yang mungkin bisa terjadi, simak tips liburan berikut.

Baca: Sinopsis Prince of Persia: Sands of Time Tayang di Big Movies GTV Malam Ini, Perebutan Belati Suci

Baca: Pemkab Batanghari, Jambi, Tetapkan Status Darurat Karhutla, Empat Titik Api Sudah Terpantau

Baca: 6 Fakta Benjolan di Leher Raffi Ahmad, Apakah Sama Dengan Penyakit Olga Syahputra?

Dikutip oleh Tribun-Bali.com dari balitoursclub.net, ada hal-hal yang dilarang untuk dilakukan saat berada di Bali

Ada sejumlah hal yang perlu diperhatikan saat Anda liburan di Pulau Bali tersebut.

Sehingga sesuatu yang memang tidak boleh dilakukan atau hal tidak pantas bisa dihindari.

Larangan atau pantangan tersebut berlaku bagi semua orang tidak hanya pendatang ataupun wisatawan, termasuk juga warga lokal.

Ada sejumlah larangan atau aturan adat ada yang tertulis dalam bentuk awig-awig yang tentunya diberlakukan sanksi adat juga.

Berikut 6 larangan atau pantangan saat Anda berlibur di Bali. Yang belum mengetahui informasi tersebut, wajib dibaca sampai akhir. 

1. Khusus wanita yang Sedang Datang Bulan

Nyeri Haid
ilustrasi haid (Tribun Bali/ Net)

Bagi wanita yang sedang datang bulan dilarang berkunjung ke tempat suci Pura. Jika itu dilanggar bisa terjadi hal-hal buruk.

2. Menghormati Hari Raya Nyepi

Suasana Nyepi di Legian Kuta, Badung, Bali, Rabu (9/3/2016).
Suasana Nyepi di Legian Kuta, Badung, Bali, Rabu (9/3/2016). (Tribun Bali/Zaenal Nur Arifin)

Saat perayaan Hari Raya Nyepi, siapa saja tidak boleh keluar rumah, menyalakan lampu, beraktivitas ataupun membuat kegaduhan.

Jika itu dilanggar akan dikenakan sanksi adat yang sanksinya disesuaikan dengan awig desa adat pakraman bersangkutan. Namun, tentu berbeda saat keadaan darurat.

Baca: Tsamara Amany Masuk Bursa Calon Menteri Muda Jokowi, Ternyata Punya Mimpi Jadi Gubernur DKI Jakarta

Baca: Awas Uang Palsu! Pedagang di Kerinci Provinsi Jambi Tertipu, Seperti Ini Modus yang Digunakan Pelaku

Baca: Ternyata Begini Wajah Barbie Kumalasari Tanpa Makeup di Wajahnya, Netizen Berikan Komentarnya

3. Perhatikan Pakaian Yah

Terlihat antrean panjang para wisatawan untuk foto di Pelataran Agung Pura Lempuyang, Abang, Karangasem, Bali, Senin (25/2/2019)
Terlihat antrean panjang para wisatawan untuk foto di Pelataran Agung Pura Lempuyang, Abang, Karangasem, Bali, Senin (25/2/2019) (Tribun Bali/Noviana Windri Rahmawati)

Banyak pura di Bali dijadikan sebagai objek wisata.

Tak sedikit, orang asing di luar warga Hindu yang datang berkunjung, untuk setiap pengunjung ke tempat suci wajib memakai kamben (kain) dan selendang diikatkan di pinggang.

Kalau itu tidak dilakukan anda tidak boleh masuk atau bisa ditegur oleh petugas atau warga setempat.

4. Jaga Ucapan Juga

Tak boleh berbicara kasar, membuat onar baik di kawasan tempat suci, seperti naik ke pelinggih (bangunan suci) atau perbuatan tercela lainnya itu tidak boleh dilakukan.

5. Saat Ada Upacara ke Agamaan di Jalan

BERTEPATAN dengan Selasa wage matal, Pemerintah Kabupaten Bangli menggelar mapepada wewalungan dalam serangkaian upacara tawur agung kesanga di Catus Pata Bangli, Selasa (5/3/2019).
BERTEPATAN dengan Selasa wage matal, Pemerintah Kabupaten Bangli menggelar mapepada wewalungan dalam serangkaian upacara tawur agung kesanga di Catus Pata Bangli, Selasa (5/3/2019). (Tribun Bali/Muhammad Fredey Mercury)

Jika Anda dalam perjalanan, kemudian berpapasan dengan sekumupulan warga yang sedang beribadah, makan sebaikanya bertindak biasa.

Jangan sampai mengumpat ataupun membunyikan klakson berulang-ulang saat jalanan macet karena sedang dalam prosesi upacara keagamaan seperti Ngaben ataupun Melasti

6. Perhatikan! Selalu Ada Sesajian

menghaturkan canang
menghaturkan canang (Tribun Bali/I Nyoman Mahayasa)

Dengan sengaja menginjak persembahan seperti sesajen berupa canang, yang banyak dilakukan di pinggir jalan atau pada trotoar, merupakan hal yang pali dilaran.

Jika tidak sengaja terinjak juga itu tidak masalah, namun akan lebih baik bilang maaf kepada orang disana atau minimal maaf dalam hati saja. (*)

Baca: Cek Bocoran Rekrutmen CPNS 2019, Kenali Seluruh Tahapan Pengadaan PNS, Ini Jadwal dari MenpanRB

Baca: Mau, Malu atau Tidak? Gerindra Ditawari Jabatan Menteri di Kabinet Jokowi, Ini Jawaban Arief Poyuono

Baca: Mengkhawatirkan, Jakarta Masuk Dalam Daftar Kualitas Udara Terburuk di Dunia, Simak Penjelasannya!

Artikel ini telah tayang di tribun-bali.com dengan judul 6 Larangan Saat Liburan di Bali yang Perlu Diperhatikan, Wanita Datang Bulan hingga Canang, https://bali.tribunnews.com/2019/07/04/6-larangan-saat-liburan-di-bali-yang-perlu-diperhatikan-wanita-datang-bulan-hingga-canang?page=all.

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved