Sejarah Indonesia

Gerhana Matahari Total, Keluarga Soeharto di Cendana Mengurung Diri Setelah Dengar Nasehat Ahli

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menegaskan bahwa gerhana matahari total yang terjadi hari ini, Selasa (2/7/2019) tidak bisa teramat

Editor: bandot
TRIBUNJAMBI/HANIF BURHANI
Pagi ini gerhana matahari total terjadi sekitar pukul 07.20 di Jambi. Berikut ini foto-foto gerhana yang berhasil diabadikan fotografer Tribun Jambi, Hanif Burhani, dari kawasan Ancol, Jembatan Pedestrian Kota Jambi, Rabu (9/3/2016). 

Anjuran pemerintah agar masyarakat tidak keluar dari rumah saat Gerhana Matahari total terjadi pada hari itu ternyata juga dilakukan oleh keluarga Cendana.

Siti Hediati Hariyadi atau akrab disapa Titiek Soeharto mengingat bahwa pada hari Gerhana Matahari total terjadi itu, seluruh keluarganya berkumpul di rumah, tak terkecuali Presiden kedua RI Soeharto dan Ibu Tien.

"Kita di rumah saja. Karena katanya kan bahaya kalau melihat itu," kata Titiek kepada Kompas.com, Senin (7/3/2016).

Siti Hediati Hariyadi alias Titiek Soeharto
Siti Hediati Hariyadi alias Titiek Soeharto (Koresponden Tribunnews.com/Richard Susilo)

Menurut Titiek, larangan untuk melihat Gerhana Matahari total secara langsung pada saat itu bukanlah propaganda yang dibuat-buat pemerintah.

Sejumlah ahli, kata dia, memang sejak jauh-jauh hari menginformasikan kepada Soeharto adanya bahaya Gerhana Matahari total yang bisa menimbulkan kebutaan.

Titiek menduga, teknologi yang saat itu belum canggih membuat para peneliti itu salah kaprah soal fenomena Gerhana Matahari total.

Baca: Resmi, Manchester United U-18 Rekrut Pemain yang Miliki Darah Indonesia Zidane Iqbal, Ini Potretnya

Baca: 7 Drakor yang Tayang Bulan Juli 2019, My First First Love Season II, Love Affairs in the Afternoon

Baca: 2 Juli 1566 Nostradamus Meninggal, Isi Ramalan 2019 tentang Penderitaan Besar di Seluruh Dunia

Soeharto sebagai kepala pemerintahan pun langsung menginstruksikan jajarannya untuk menyosialisasikan kepada masyarakat mengenai bahaya Gerhana Matahari total itu.

"Karena ahlinya bilang begitu, Presiden kan hanya menerima masukan. Tetapi, sekarang katanya sudah boleh (melihat Gerhana Matahari), ternyata enggak apa-apa," ujar Titiek.

Alhasil, 33 tahun silam, keluarga Cendana beserta banyak keluarga Indonesia lainnya melewatkan sebuah fenomena alam yang menakjubkan.

Tommy Mandala Putra, anak kelima Soeharto (Kiri) bersama Soeharto dan Ibu Tien
Tommy Mandala Putra, anak kelima Soeharto (Kiri) bersama Soeharto dan Ibu Tien (Tribun Timur)

Pada hari itu, puluhan peneliti asing berbondong-bondong datang ke Indonesia hanya untuk menyaksikan gerhana matahari total yang disebutkan terindah dari yang pernah ada di dunia.

Lantaran adanya kekeliruan informasi pada tahun 1983 itu, Titiek pun tak mau mengulangi kesalahan yang sama pada tahun ini.

Pada 9 Maret 2016, saat Gerhana Matahari total kembali menyapa Indonesia, Titiek mengaku tak mau melewatkan fenomena alam itu.

Jika tak memiliki kesibukan lain, dia berencana menyaksikan Gerhana Matahari total dari Palembang.

"Ini kan digembar-gemborinnya sudah lama, semoga bisa menarik turis ke sini jugalah," tambah dia.(Ihsanuddin/Kompas.com)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved