Koalisi Prabowo-Sandi Bubar, PKS Sebut Ada Partai Kelamin Tak Jelas, Sindir PAN dan Demokrat ?

Koalisi parpol pendukung Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Koalisi Adil Makmur resmi dibubarkan. Koalisi Adil Makmur terdiri lima parpol yakni Gerindra,

Editor: andika arnoldy
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Capres dan Cawapres nomor urut 02 Prabowo Subianto (kiri) dan Sandiaga Uno (kanan) usai memberikan keterangan pasca putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang menolak gugatan terkait perolehan suara Pilpres 2019 di kediaman Prabowo Subianto di Jakarta, Kamis (27/6/2019) malam. Dalam keterangannya, Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno menerima hasil keputusan Mahkamah Konstitusi terkait gugatan Pilpres 2019. 

Menurut Mardani, rakyat Indonesia saat ini membutuhkan partai politik yang "kelaminnya" jelas.

Bukan partai politik yang pragmatis dan berubah-ubah jalur perjuangannya dalam mendapatkan kekuasaan.

"Negeri ini butuh kejelasan 'kelamin' dari partai politik. PKS ini selalu berusaha menghadirkan

etika dan moral dalam ranah politik," ujar Mardani.

Baca: Gerindra Punya Peluang Bergabung Dengan Koalisi Jokowi-Maruf, Simak Alasannya

Baca: Prabowo Cuma Kirim Utusan, KPU Tetapkan Jokowi-Maruf Sebagai Presiden & Wakil Presiden Terpilih

Baca: Intip Rumah Barbie Kumalasari, Habiskan Rp 200 Juta Untuk Langsing, Tapi Kuali Gosong Digantung

Namun bukan berarti partai politik yang tadinya oposisi kemudian menyatakan bergabung ke 

pendukung pemerintah adalah buruk.

Selama kebijakan tersebut didasarkan pada kepentingan masyarakat, itu pun baik adanya.

"Mencintai negeri ini, di dalam ataupun di luar pemerintahan, juga sama-sama baik kok," ujar Mardani.

"Namun yang jelas, kami (PKS) menyatakan, oposisi adalah posisi yang mulia dan kami siap

berjuang. Kebijakan ini akan diputuskan juga di musyawarah Majelis Syuro," lanjut dia.

2. Gerindra Belum Putuskan Sikap

Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani menyatakan, partainya belum menentukan sikap

politik usai pembubaran koalisi parpol pendukung pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno pada Pilpres 2019.

Gerindra belum menentukan apakah akan tetap menjadi oposisi atau mendukung pemerintahan Joko Widodo-Ma'ruf Amin periode 2019-2024.

"Kami masih punya waktu cukup panjang sampai dengan pelantikan sehingga proses ini akan terus

Halaman
1234
Sumber: Bangka Pos
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved