SEPAK Terjang Pasukan Denjaka yang Dijuluki si 'Hantu Air' Membuat Marinir AS Geleng-geleng
TRIBUNJAMBI.COM - Pasukan elite TNI-AL atau Detasemen Jala Mangkara (Denjaka) memiliki kehebatan yang luar
TRIBUNJAMBI.COM - Pasukan elite TNI-AL atau Detasemen Jala Mangkara (Denjaka) memiliki kehebatan yang luar biasa dalam pertempuran ataupun operasi-operasi tertentu dalam mengamankan NKRI.
Bahkan 1 prajurit Denjaka disebut setara dengan 120 TNI biasa.
Satuan ini berdiri pada 4 November 1982 dengan nama Pasukan Khusus AL (Pasusla). Pada awal berdiri, Pasusla bertugas menanggulangi ancaman aspek laut, di antaranya terorisme, sabotase dan ancaman lainnya.
Dikarenakan perkembangan prajuritnya begitu mumpuni, pada 12 November 1984 terbentuk nama Detasemen Jala Mangkara (Denjaka).
Baca: Legenda Kopassus, Agus Hernoto yang Tetap Ingin Bertugas di Satuan Meski Kaki Buntung Karena Perang
Adapun prajurit Denjaka berasal dari personel Batalyon Intai Amfibi (Yontaifib) dan Komando Pasukan Katak (Kopaska) yang dilatih beberapa aspek laut.
Mempunyai kemampuan di atas rata-rata, prajurit Denjaka benar-benar digembleng saat mengikuti pendidikan.
Kabarnya, dari ratusan prajurat yang mengikuti seleksi, hanya 50 orang memenuhi kualifikasi.
Pelatihan Denjaka biasa dilakukan di Kawah Candradimuka, Situbondo. Pada masa pendidikan, tidak jarang ada prajurit yang gagal dan kembali ke satuannya.
Baca: PASUKAN Elite Inggris SAS Kagumi Aksi Kopassus, Pernah Takluk saat Perang Gerilya di Kalimantan
Selain ketahanan tubuh, prajurit Denjaka harus mempunyai IQ tinggi. Alasannya, Denjaka akan sering bertugas dalam penyusupan di daerah operasi.
Sehingga mereka harus bisa mengatasi masalah dengan cepat, baik secara individu maupun secara kelompok.
Selama dalam proses pendidikan, calon anggota hanya akan mendapatkan teori di dalam kelas 20%, selebihnya mereka akan berlatih langsung di dalam hutan, laut dan udara.
Baca: Video: Konsumsi Ini, 7 Makanan dan Minuman Dipercaya Bisa Menyehatkan Organ Kewanitaan
Ini karena mereka harus paham secara praktek bukan modal teori yang nantinya akan sangat berguna untuk menjalankan misi rahasia secara sempurna.
DENJAKA
Tidak mudah untuk bisa mendapatkan pelatihan dengan nilai sempurna.
Mereka harus mendapatkan pendidikan superketat dan keras, melakukan penyusupan dengan terjun payung, bergerak dengan cepat di dalam laut dan bertahan hidup di daratan.
Baca: Pilkada Gubernur Jambi, Dukungan ke Ramli Taha Mulai Mengalir
Dalam sebuah artikel Tribun Jambi berjudul "Miliki IQ Tinggi dan Disebut 'Hantu Air' Inilah Denjaka yang Disebut 1 Personel Setara 120 TNI Biasa", disebutkan bagaimana kerasnya pelatihan Denjaka.
Terpaan ombak di Laut Banyuwangi yang baisanya menghanyutakan perahu para nelayan harus bisa diatasi.
Mereka harus bertahan sekaligus menyelamatkan diri sendiri dan anggota lainnya.
Bahkan mereka kerap dilatih dengan kaki dan tangan yang terikat.
Baca: Hasil Pilkada dan Pemilu Serentak Jadi Evaluasi Pengurus PDIP Jambi
Setelah berhasil melawan ganasnya ombak di lautan, hal selanjutnya yang perlu calon anggota lakukan adalah bertahan hidup di dalam hutan, perbekalan yang diberikan pada para anggota pelatihan hanyalah garam.
Bahkan air minum pun tidak dibekali. Mereka benar-benar harus mencari sendiri di dalam hutan.
Sementara proses pelatihannya biasanya dilakukan di Alas Purwo.
Tepat di tengah hutan, mereka harus bisa bertahan hidup selama berhari-hari. Tak jarang mereka memutuskan untuk berburu binatang buas, seperti ular.
Baca: Alat Kontrasepsi Pernah Jadi Senjata Rahasia Kopaska saat Operasi Trikora yang Bikin Belanda Takut
Kalau mereka hanya mampu menangkap seekor monyet, maka binatang itulah yang akan menjadi santapannya.
Bukan hanya sampai di situ, ada latihan udara yang harus dilalui para prajurit.
Ya, mereka akan melakukan terjun payung. Mereka diharuskan terjun bebas pada malam hari.
Tujuannya adalah agar bisa memberikan pelatihan pada mereka jika sewaktu-waktu harus masuk ke lokasi musuh pada malam hari memakai parasut.
Baca: VIDEO : 3 Zodiak Ini Ternyata Tak Tulus dalam Berhubungan, Hanya Pura-pura Peduli Sama Orang Lain
Kemampuan lain yang harus dimiliki seorang Denjaka seperti penggunaan kompas yang tepat sasaraan.
Biasanya proses pelatihan menggunakan kompas akan dilakukan di Banyuwangi sampai ke Surabaya.
Ada cerita saat Denjaka bikin Korps Marinir AS untuk kawasan Pasifik Letjen Duane D Thiessen geleng-geleng kepala.
Kala itu, Duane D Thiessen sedang berkunjung ke markas Marinir di Cilandak dan disambut adegan operasi antiteror dan pembebasan sandera memakai peluru tajam.
Baca: Edi Purwanto Ditantang Ihsan Yunus dan Dua Ketua DPC PDIP di Jambi
Adegan itu berlangsung di hadapan Korps Marinir yang sedang upacara sambutan.
Bilang Begini
Prajurit Denjaka bersenjata lengkap memperagakan aksi tembak-tembakan dengan posisi saling berhadapan.
Prajurit merangsek masuk ke tengah peserta upacara menaiki kendaraan khusus dan melakukan adegan tembak-menembak.
Terdapat sasaran khusus (kevlar)yang berada di samping kiri dan kanan prajurit Denjaka.
Baca: Teriakan Tegas Benny Moerdani ke Prajurit Kopassus yang Temukan Peti Emas: Tinggalkan atau Kau Mati
Meski dibekali rompi anti-peluru, prajurit Denjaka tidak boleh melakukan kesalahan. Pasalnya, bila salah menembak, peluru akan menyasar personel lain atau kepada peserta upacara.
Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul 1 Prajurit Disebut Setara 120 TNI Biasa, Inilah Denjaka, Pasukan Elite TNI AL yang Luar Biasa,
Artikel ini telah tayang di Tribunjambi.com dengan judul AKSI Berbahaya Pasukan Denjaka yang Dijuluki si 'Hantu Air' Membuat Marinir AS Geleng-geleng Kepala,