Ajal Jemput Mantri Patra Jauhari karena Helikopter Tak Datang, Obat Habis, Warga Papua Berduka
Kesetiaan Mantri Patra Jauhari tetap tak luntur hingga jatuh sakit, lalu meninggal dunia karena kehabisan obat dan helikopter tak tiba.
Sebuah kampung terpencil yg untuk menjangkaunya kampung/desa ini dari titik ujung jalan dengan akses kendaraan harus dilanjutkan lagi dengan berjalan kaki 3-4 hari.
Meninggal karena kehabisan obat, faktor utama kesulitan transportasi.
Kami tak mampu membalas jasa baikmu.
Hanya iman dan percaya kami bahwa Tuhan yang akn membalasnya dgn anugerah kemuliaan sorgawi bagimu.
Turut berduka cita yang dalam atas terpanggilnya mantri Patra Kevin Mangolo Jauhari.
Keluarga diberi kekuatan dan ketabahan. Doa dan hormat," tulis Hendrik Mambor seperti dikutip GridHot.ID.
Mengutip Antara, sudah empat 4 bulan lebih ia bergumul dengan masyarakat di Kampung Oya Distrik Naikere, Teluk Wondama.
Dia memilih setia dalam tugas di saat rekan kerjanya pulang dan tak kembali lagi.
Dalam kesendirian dia tetap melayani hingga akhirnya ajal menjemput.
Chat WA di Ponsel Jessisca Bikin Kaget, Sang Ibu Tak Pernah Sangka Isinya Sampai Tega Seperti Ini
Pilwali Surabaya 2020 Memanas, Pernah Tantang Wali Kota Risma, Anak Buah Soekarwo Ini Siap Maju
VIDEO: Lihat Ruben Onsu Cicipi Melon Seharga Rp 1 Juta, Apa Rasanya?
Petugas medis dari Dinas Kesehatan Teluk Wondama ini berada di Kampung Oya sejak Februari 2019.
Ia adalah satu dari sekian tenaga kesehatan yang ditunjuk untuk memberikan pelayanan di daerah pedalaman.
Oya merupakan salah satu kampung di pedalaman distrik Naikere yang masih terpencil dan terisolir.
Tidak ada akses jalan darat apalagi sarana telekomunikasi.
Wilayah di perbatasan antara Teluk Wondama dengan Kabupaten Kaimana ini hanya bisa dijangkau dengan berjalan kaki atau menggunakan helikopter.