Gunakan Aplikasi Pendeteksi Berita Hoax, Sebelum Membagikan Postingan di Media Sosial!
Mencegah beredarnya berita hoax akhir-akhir ini sedang digalakkan pihak kepolisian.
4. Hati-hati dengan judul provokatif
Berita hoax sering ditambah dengan judul sensasional dan provokatif.
Isinya pun bisa saja disadur dari berita media resmi, hanya saja diubah-ubah agar menimbulkan persepsi sesuai yang dikehendaki sang pembuat hoax.
Karena itu, apabila menjumpai berita denga judul provokatif, sebaiknya cari referensi berupa berita serupa dari situs online resmi, kemudian bandingkan isinya, apakah sama atau berbeda.
Baca: Seandainya Kubu Jokowi-Maruf Menang Sidang MK, Ini yang Bakal Dilakukan Kuasa Hukum Prabowo-Sandi
Baca: Hasil Sementara PSPS Riau vs PSMS Medan, Ilham dan Aldino Cetak Gol untuk Keunggulan Tim Tamu
Baca: Sedang Tanding Link Live Streaming Bali United vs PSIS Semarang Siaran Langsung Indosiar Liga 1 2019
5. Cermati alamat situs
Untuk informasi yang diperoleh dari website atau mencantumkan link, pembaca harus benar-benar mencermati alamat URL situs tersebut.
Apabila berasal dari situs yang belum terverifikasi sebagai institusi pers resmi -misalnya menggunakan domain blog, maka informasinya bisa dibilang meragukan.
6. Periksa fakta
Dari mana berita berasal? Siapa sumbernya? Apakah dari institusi resmi seperti KPK atau Polri?
Sebaiknya jangan lekas percaya apabila informasi bersal dari pegiat ormas, tokoh politik, atau pengamat.
Perhatikan keberimbangan sumber berita. Jika hanya ada satu sumber, pembaca tidak bisa mendapatkan gambaran yang utuh.
Hal lain yang perlu diamati adalah perbedaan antara berita yang dibuat berdasarkan fakta dan opini.
Fakta adalah peristiwa yang terjadi dengan kesaksian dan bukti, sementara opini adalah pendapat dan kesan dari penulis berita sehingga memiliki kecenderungan untuk bersifat subyektif.
7. Cek keaslian foto
Di era teknologi digital, bukan hanya konten berupa teks yang bisa dimanipulasi, melainkan juga konten lain berupa foto atau video.