Curang Bagian dari Demokrasi, Mahfud MD Sebut Tak Hanya Moeldoko yang Bilang Itu

"Dia mengatakan ada pidato dari Moeldoko bahwa di demokrasi itu biasa curang," ujar Mahfud. "Itu kan semua orang bilang gitu, bukan hanya Moeldoko,"

Editor: Suci Rahayu PK
Instagram @mohmahfudmd
Mahfud MD 

Curang Bagian dari Demokrasi, Mahfud MD Sebut Tak Hanya Moeldoko yang Bilang Itu

TRIBUNJAMBI.COM - Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD memberikan komentar soal kesaksian dari Badan Pemenangan Nasional (BPN) Hairul Anas saat berada di sidang sengketa pemilihan presiden, Kamis (20/6/2019) dini hari.

Dikutip dari tayangan Metro Tv, Mahfud MD mengomentari soal kesaksian Hairul yang mengatakan soal Kepala Kantor Staf Kepresidenan Moeldoko, Kamis (20/6/2019).

Dalam keterangannya, Hairul mengatakan Moeldoko telah melakukan pelatihan pada saksi kubu 01 Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin.

"Dia mengatakan ada pidato dari Moeldoko bahwa di demokrasi itu biasa curang," ujar Mahfud.

Baca: Bocah 4 Tahun Alami Kejang Hingga Mulutnya Mati Rasa, Tanaman Beracun Ini Sering Ditanam di Rumah!

Baca: Ramalan Kesehatan Zodiak Hari Ini (21/6) - Pisces Butuh Rileks, Virgo Demam, Cancer Jaga Pola Makan

Baca: Siapa Sebenarnya Soegianto Sulistiyono? Ternyata Statusnya Bukan Ahli IT dari Unair Surabaya

"Itu kan semua orang bilang gitu, bukan hanya Moeldoko," tambanya.

Menurut Mahfud, dalam keterangan tersebut, Moeldoko hanya sebatas memberikan pidato.

Namun tidak ada perkataan atas perintah dari Moeldoko.

"Tetapi kan Moledoko tidak menyuruh orang curang, hanya bilang bahwa di demokrasi itu biasa terjadi kecurangan tapi tidak mengajak curang kan?," kata Mahfud MD.

"Wong di bukunya Magnis Suseno itu ada buku etika politik, dikatakan etika politik itu penting tapi etika politik itu tidak ada di lapangan hanya ada di bangku kuliah kan sama dengan mengatakan begitu."

Lihat menit ke 1.22:

Diberitakan sebelumnya dari Kompas.com, Hairul Anas memberikan keterangan sebagai saksi pihak Prabowo-Sandi.

"Training diadakan oleh TKN, saya diutus sebagai wakil Partai Bulan Bintang," ujar Hairul dalam sidang di Gedung MK, Jakarta Pusat, Kamis (20/6/2019) dini hari.

Dalam pelatihan saksi itu, Hairul menyatakan mendapat beberapa materi pelatihan selama dua hari berturut-turut.

Di mana dalam slide materi pertama ada keterangan yang mengatakan bahwa kecurangan merupakan bagian dari demokrasi.

Hairul Anas
Hairul Anas (YOUTUBE)

Ia menuturkan materi tersebut ditampilkan ketika Ketua Harian TKN Moeldoko memberikan paparannya.

Kemudian Hairul meminta materi yang dimaksud ditunjukkan dalam sidang karena materi ini masih bisa diunduh hingga sekarang.

"Saya perlu menunjukkan bahwa ada materi ini. Ini masih bisa di-download nanti saya tulis (tautan linknya)," kata Hairul.

Sebagai seorang caleg dari PBB, dirinya cukup kaget ketika mendengarkan dan melihat langsung materi tersebut.

Sebab ia keberatan bila kecurangan dianggap sebagai bagian dari demokrasi, akan tetapi Hairul harus mengikutinya lantaran sudah dimandatkan oleh partai.

Menanggapi hal itu, Moeldoko memberikan jawaban soal kesaksian Hairul Anas.

Baca: Mengharukan, Viral Penjual Mainan Keliling Ini Hanya Menangis Saat Ditanya Sudah Makan atau Belum?

Baca: Hubungan Rocky Gerung dan Dian Sastro Zaman Kuliah, Ini Isi Skripsi Cinta yang Bikin Pening

Dilansir oleh Tribun Jabar, Moeldoko membantah adanya pelatihan.

Melainkan adalah pembekalan para saksi agar berhati-hati dalam berdemokrasi.

"Jadi hai kamu para saksi harus hati-hati, harus aware, harus waspada," ujar Moeldoko, Kamis (20/6/2019).

"Sampai saya tekankan kalau kalian yang pakai kacamata harus duduk di depan. Sampai tahu persis apa yang disampaikan dicontreng itu adalah benar. Sampai detail itu," katanya.

Selain itu, Moeldoko menganggap keterangan dari Hairul Anas menganggu nilai demokrasi.

"Saya ingin tegaskan bahwa apa yang saya sampaikan di situ konteksnya adalah satu saya sebagai Wakil Ketua TKN (Tim Kampanye Nasional) memberikan pembekalan kepada saksi, itu poinnya" tambah Moeldoko.

Sementara dikutip dari channel YouTube Ery Chandra, dalam wawancaranya, Moeldoko berharap konteks pembekalan tersebut bisa diketahui banyak orang.

"Kalau orang sudah mendengarkan apa yang saya omongin, oh gitu to maksudnya," kata Moeldoko.

(TribunWow.com/Tiffany Marantika/Roifah)

Artikel ini telah tayang di Tribunwow.com

Sumber: TribunWow.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved