Illegal Drilling

Marak Pengolahan Minyak Ilegal, Warga Tiap Hari Cium Bau Menyengat, Oknum Polisi Diduga Terlibat

Warga Desa Batin, Kecamatan Bajubang, Kabupaten Batanghari resah dengan adanya aktivitas pengolahan minyak ilegal di kawasan tersebut

Penulis: tribunjambi | Editor: Suang Sitanggang
istimewa
Satu di antara lokasi pengolahan minyak ilegal di Kabupaten Batanghari, Provinsi Jambi 

Dia dulu pernah berdinas di Polres Batanghari, dan kini bertugas di Polda Jambi.

Aipda ER dimutasi ke Polda Jambi sejak tahun 2018. lalu. ER diduga juga ikut andil dalam pengamanan di tempat itu.

"Yang saya tahu ada oknum aparat yang terlibat di situ," ujar W, warga setempat, Minggu (16/6).

Ia menjelaskan bahwa 80 persen warga setempat resah atas adanya lokasi pengolahan minyak di desa mereka. Kerugian yang mereka rasakan sangat besar, mulai dari kebun rusak hingga polusi.

Sementara 20 persen warga yang dia bilang setuju atas adanya aktivitas itu, karena mereka dapat keuntungan finansial dari sana.

Ada yang sebagai pemilik tanah yang disewa untuk pengolahan minyak ilegal, maupun sebagai penyedia kendaraan, sebagai pekerja, dan peran lainnya.

"Kondisi daun karet jadi timbul bercak- bercak kecoklatan. Kebun saya sudah sekitar empat hektare yang mengalami kondisi seperti ini. Tidak pernah sama sekali saya cek lagi. Itu semua terjadi semenjak ada pengolahan minyak itu," katanya.

Ditanya kontribusi para pengolah minyak di sana, ia menyebut memang ada bantuan yang mereka serahkan untuk masjid di sana.

"Setahu saya mereka ngasih ke mesjid, tiap bulan sekitar Rp 3 juta," ujarnya.

Tempat pengolahan minyak itu, disebutkannya sudah beberapa kali dirazia polisi, tapi tetap saja beroperasi.

"Razia terus, ngolah tetap jalan juga. Percuma saja kan!" ujarnya lagi.

Namun, kata dia, warga sekitar takut untuk protes dengan keberadaan lokasi pengolahan minyak lantaran adanya oknum polisi dan preman yang membekingi.

"Kami dak berani protes. Takut, itukan punya oknum aparat. Takut juga karena banyak preman provinsi tetangga yang ikut mengamankan. Kami apolah, masyarakat kecil dak tau hukum," jelasnya.

Ditanya apakah pernah ada kejadian terhadap lokasi tungku pengolahan minyak, dia menjelaskan sempat dua kali tungku minyak tersebut meledak.

"Pernah meledak, tapi tidak ada korban jiwa. Cuma korban luka-luka saja," bebernya.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved