Tenteng Samurai dan Senpi, Perampok Gondol 6 Kg Emas, Saksi Mata: "Masuk Mobilnya, Aneh"

"Waktu mereka mau masuk mobilnya juga agak kesusahan, aneh. Jadi sempet merunduk-runduk gitu usaha buka pintu"

Editor: Nani Rachmaini
Facebook
Perampokan di toko emas di Balaraja, Tangerang 

Tak hanya menyaksikan pelaku menodongkan pistol, Asep juga melihat secara langsung pedang samurai yang dibawa pelaku kedua.

"Nah yang samurai itu asli kayaknya, saya lihat bener bener depan mata saya dari lapak saya ini. Dia jalan lewatin depan saya persis sambil lari ke dalam," ucap Agus.

Melihat secara persis kejadian tersebut, ia pun sempat melarikan diri beberapa meter meninggalkan lapaknya tak terjaga.

Namun, ia akhirnya memberanikan diri untuk berteriak maling setelah kedua pelaku berhasil masuk ke dalam mobil Toyota Avanza berwarna putih bernopol T-1721.

"Waktu mereka mau masuk mobilnya juga agak kesusahan, aneh. Jadi sempet merunduk-runduk gitu usaha buka pintu. Makanya warga habis itu langsung lemparin batu ke arah mereka," tutur Asep.

Menurut Asep, kejadian perampokan tersebut terjadi secepat kilat lantaran seperti terjadi hanya kedipan mata saja.

"Kejadiannya cepet banget mas, kayaknya malah kurang dari satu menit. Keluar-keluar bawa lima kotak isi emas lah kira-kira," ujarnya.

Pria asli Garut itu memastikan dari kejadian yang sempat viral di media sosial itu tidak sampai memakan korban jiwa atau pun korban luka dari pistol dan samurai yang dibawa pelaku.

Polisi olah TKP

Hingga tadi malam, unit identifikasi Polresta Tangerang masih melakukan penelusuran dan olah TKP di toko Emas Permata, Balaraja, Kabupaten Tangerang.

Lantaran toko emas tersebut dibobol dua perampok bersenjata api laras pendek dan pedang samurai pada Sabtu (15/6/2019) pagi hari.

Pemilik toko pun merugi hingga enam kilogram emas seharga Rp1,6 miliar dalam sekejap.

"Kita baru ambil sidik jari beberapa, karena di situ banyak sidik jari, banyak yang ditinggalkan. Kita belum tahu apakah itu pelaku atau bukan. Mudah-mudahan yang kita panggil itu adalah milik pelaku," ucap Ardiansyah usai olah TKP lanjutan, Sabtu (15/6/2019).

Menurutnya, cukup sulit mengambil sidik jari pelaku lantaran saat kejadian banyak orang yang berkumpul dan memegang tempat yang sama secara bersamaan.

Selanjutnya, polisi juga mengandalkan gambar rekaman kamera CCTV yang merekam semua aksi perampok bersenjata samurai dan senjata api.

"Saya lihat ada dua CCTV terpasang dan kelihatan jelas. Videonya sendiri saya belum lihat, nanti ada di unit lain yang sudah ada," jelasnya.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved