PAK Harto Marah Todong Pistol ke Muka Sosok Jenderal TNI, Gegara Dianggap Mendahului Atasan
TRIBUNJAMBI.COM - Rupanya ada kisah yang selama ini belum terungkap ke publik. Apa itu? Sebelum menjadi
HERMAN MEMBERI 10 TRUK KEPADA KAVALERI
Herman yang masih memendam ngeri dalam hati bertanya lagi,
"Mengenai apa, Pak?" tanya Herman
"Kamu memberi 10 truk kepada kavaleri yang kamu ambil dari gudang Cakrabirawa!" jawab Soeharto.
Rupanya Soeharto tersinggung dengan inisiatif Herman yang dianggap mendahului Panglima Kostrad.
Baca: JARANG Terekspos, 3 Artis Cantik Ini Ternyata Cucu Aktor Legend, No 3 Punya Segudang Prestasi
Sehari sebelumnya, Herman memang mengatur gerakan untuk menumpas Gerakan 30 September.
Prakarsa itu dilakukan Herman lantaran Panglima Kodam V Jaya, Mayor Jenderal Umar Wirahadikusumah mengkonsinyasi pasukan garnisun Jakarta.
Dengan kedudukannya sebagai Kepala Biro Antar Angkatan dan Kesiapsiagaan Staf Umum AD, Herman memutuskan untuk menyiapkan kekuatan pemukul.
Baca: Siapa Pemimpin Diktator & Demokratis di Indonesia, Survei SMRC Sebut Nama Soeharto, SBY dan Jokowi
Herman bergerak cepat dengan mengambil alih 10 unit truk yang berada di pool Resimen Cakrabirawa di Cawang.
Truk-truk tersebut diserahkan kepada Brigade Kavaleri pimpinan Letnan Kolonel Wing Wiryawan.
MENGOBRAK-ABRIK MARKAS BPI:
Selanjutnya Herman bergerak ke Jalan Madiun, mengobrak-abrik markas Badan Pusat Intelijen (BPI) pimpinan Soebandrio dan menangkap orang-orang yang terlibat atau diduga PKI.
Baca: SEDERETAN Artis Ini Menikah dengan Polisi, Ada yang Dijadikan Istri Kedua, No 3 Awet hingga 11 Tahun
Karena dinilai terlalu cepat dan melibatkan pasukan skala cukup besar, tindakan Herman ini menimbulkan kesalahpahaman dengan Soeharto.
"Kalau (pistol) itu meledak, mati gue," kata Herman bertahun-tahun kemudian kepada sejarawan Rushdy Hoesein saat mengenang kemarahan Soeharto tersebut.
Menurut Rushdy, Soeharto memang pantang dilangkahi.
Baca: Benarkah Agung Hercules Derita Kanker Otak, Rekan Artis Sampaikan Doa Kesembuhan!