Kisah Militer
PRAMUGARI Garuda Tetap Tabah Ditendang dan Ditampar, Kopassus Tiba Menyelamatkan Mereka
TRIBUNJAMBI.COM - Selama lebih kurang dua hari para pramugari, penumpang dan pilot pesawat tidak bisa b
Tribunjambi.com melansir dari berbagai sumber, sebelum beraksi satu diantara pembajak sebelumnya meminta koran kepada pramugari yang bertugas.
Pramugari pun memberikan koran yang disediakan bagi penumpang selama dalam perjalanan.
Ketika pramugari tengah membagikan makanan, beberapa penumpang bangun, berlari ke bagian depan kabin.
"Jangan bergerak! Jangan bergerak! Siapa yang bergerak akan saya tembak!"
Baca: Mengapa 7 Member BTS Sengaja Diusulkan Bebas dari Wamil, Ini Tanggapan Komisi Militer Korea Selatan
Baca: Gara-gara Ini Syahrini Menangis, Reino Barack Rekam Momen di Villa Bora-bora, Giginya Kena lipstik!
Terlihat lima orang pria yang membawa senjata dan granat nerlarian ke arah depan pesawat melancarkan aksinya membajak pesawat.
Nasib pramugari yang berada dalam pesawat waktu itu jadi sasaran para pembajak.
Satu diantara pramugari Retna yang ketakutan dan menunjukkan gelagat kalut membuat tak senang pembajak.
Pembajak pun menghampirinya dan menyepaknya.
Melihat rekannya dikasari, Lydia membela rekannya tersebut, namun perlakuan dari teroris tak kalah kasar, Lydia dimarahi oleh pelaku pembajakan pesawat.
Baca: Petugas Akui Peluang Setya Novanto Sempat Lepas dari Pengawalan dan Menghilang, Kok Bisa?
Selama proses pembajakan tak henti-hentinya teroris melakukan kekerasan terhadap penumpang, mereka juga mengancam meledakkan pesawat.
Sempat ketakutan dan panik ketiga pramugari ini akhirnya bisa menguasai keadaaan, bahkan Deliyanti mulai berani menyindir pelaku pembajakan.
Tiba kesempatan untuk melakukan perlawanan saat pistol pembajak digeletakkan sembarangan, namun hal tersebut urung dilakukan mengingat risiko tinggi yang mesti dihadapi jika gagal.
Bahkan para pramugari ini juga sempat merencanakan menggunakan obat tidur untuk membius para pelaku teror, namun rencana tersebut juga tak dilakukan.
Hingga akhirnya pasukan Kopasandha atau Kopassus datang menyelamatkan mereka.
Pembajak meminta pesawat Woyla diterbangkan ke Sri Lanka.
Baca: AKSI Profesor Intelijen Kopassus, Merayap di Sarang Kobra: Duel Sengit Bos Gerilyawan di Kalimantan