Siapa Sebenarnya Fauka Noor Farid? Blak-blakan Eks Tim Mawar yang Dituding Rencanakan Rusuh 22 Mei
Siapa sebenarnya Fauka Noor Farid sosok yang juga disebut-sebut pernah terlibat dalam kerusuhan Mei pada tahun 1998?
Siapa Sebenarnya Fauka Noor Farid? Blak-blakan Eks Anggota Tim Mawar yang Dituding Rencanakan Rusuh 22 Mei
TRIBUNJAMBI.COM - Nama Fauka Noor Farid Eks anggota Tim Mawar tiba-tiba menjadi perbincangan. Fauka Noor Farid yang juga pendukung Prabowo Subianto ini disebut-sebut ikut merencanakan aksi kerusuhan 22 Mei di Kantor Bawaslu.
Siapa sebenarnya Fauka Noor Farid sosok yang juga disebut-sebut pernah terlibat dalam kerusuhan Mei pada tahun 1998?
Fauka Noor Farid merupakan mantan anggota Tim Mawar.
Nama Fauka Noor Farid menjadi perbincangan setelah disebut-sebut sebagai dalang unjuk rasa yang berakhir kerusuhan 21-22 Mei 2019.
Beberapa tahun silam, Nama Fauka Noor Farid juga sempat diperbincangan karena menjadi tim mawar saat kerusuhan 1998 silam.
Tim Mawar adalah sebuah tim kecil dari kesatuan Komando Pasukan Khusus (Kopassus) Grup IV, TNI Angkatan Darat.
Tim Mawar dibentuk oleh Mayor Bambang Kristiono pada Juli 1997.
Target Tim Mawar adalah memburu dan menangkapi aktivis radikal.
Baca: Jansen Sitindaon Ungkit Alasan Partai Demokrat Kurang Setuju Prabowo Pasangan dengan Sandiaga
Baca: Siapa Sebenarnya Sofyan Jacob? Kondisi Tommy Soeharto saat Ditangkap Tito Karnavian pada 2001
Baca: Sempat Dituduh Pelakor Karena Rebut Irwansyah dari Acha Septriasa, Zaskia Sungkar Bongkar Akui Ini
Tim ini adalah dalang dalam operasi penculikan para aktivis politik pro-demokrasi pada 1998.
Setelah operasi penculikan aktivis terbongkar, para personel Tim Mawar diseret ke pengadilan.
Setidaknya ada 11 anggota Tim Mawar yang diajukan ke Mahkamah Militer Tinggi (Mahmilti) II pada bulan April 1999.
Mantan anggota Tim Mawar yang gamblang mendukung calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto ini mengaku pernah menyambangi kediaman Prabowo di Kertanegara, Jakarta Selatan.
Dia menyebut kunjungannya itu sebatas silaturahmi dan terkait posisinya sebagai Ketua Garda Prabowo yang merupakan kelompok relawan yang pendukung Prabowo-Sandi.

"Ke sana saya hanya sekedar berkunjung saja silaturahmi. Kalau terus kemudian dalam rangka Pilpres kan saya juga harus tahu perkembangan Pilpres itu," kata Fauka di Jakarta Timur, Senin (10/6/2019).
Menurutnya tak ada pembahasan atau rencana pengerahan massa pendukung Prabowo ke kantor Bawaslu RI yang menolak laporan dugaan kecurangan dari Badan Pemenangan Nasional (BPN).
"Tidak ada yang namanya merencanakan. Saya tidak pernah ikut merencanakan atau pun hadir dalam rapat-rapat pengerahan massa, dan tidak ada itu di situ (perencanaan aksi 22 Mei), tidak ada," ujarnya.
Perihal keterlibatan Abdul Gani yang mengaku Panglima Garda Prabowo, Fauka mengaku mengenal Abdul Gani. Namun dia menyebut pria tersebut mengajukan diri bergabung di Garda Prabowo namun permintaannya belum disetujui.
Abdul Gani kini ditahan di Polda Metro Jaya karena diduga terlibat kerusuhan di sekitar Bawaslu RI.
"Saya baru kenal satu bulan, dia (Abdul Gani) minta saya dia masuk anggota Garda, tapi kan saya belum iya kan. Karena untuk masuk jadi anggota Garda itu ingat, itu tidak boleh sembarangan," tuturnya.
Siapa dan bagaimana kiprah Fauka Noor Farid? Berikut fakta-faktanya dirangkum dari Kompas.com dan Tribunnews.com.
1. Dihukum 1 Tahun 4 Bulan
Dikutip oleh Kompas.com, Fauka Noor Farid merupakan mantan personel Tim Mawar yang dipimpin oleh Prabowo Subianto.
Kala itu ia menduduki jabatan sebagai Kapten (Inf), di mana Tim Mawar saat itu dianggap Lembaga Bantuan Hukum dan HAM KontraS sebagai eksekutor lapangan.
Tim Mawar saat itu dituding bertanggungjawab atas hilangnya 23 aktivis pro demokrasi dan masyarakat yang dianggap akan bergerak melakukan penurunan mantan Presiden Soeharto.
Tim Mawar yang menjadi eksekutor lapangan berdasarkan Laporan Hasil Penyelidikan Tim Ad Hoc Penyelidikan Peristiwa Penghilangan Paksa tahun 2006 disebutkan telah mengembalikan 9 orang aktivis.
Serta 1 orang dinyatakan meninggal dunia, dan 13 orang lainnya hilang.
Atas kejadian tersebut, Tim Mawar juga dijatuhi hukuman penjara oleh Pengadilan Mahkamah Militer II Jakarta pada tahun 1999.
Baca: Download Lagu MP3 Nissa Sabyan Full Album, 13 Lagu Populer dan Video Religi Islami Nissa Sabyan
Baca: Memprihatinkan, Begini Kondisi Anak Denada, Shakira Aurum Selama 1 Tahun Dirawat Karena Kanker Darah
Baca: Sang Ibu Kaget saat Periksa Isi Chat WA Jessica, Kalimat dan Foto Syur Bagian Bawah Mengejutkan
Fauka Noor Farid mendapatkan vonis 1 tahun 4 bulan namun tak seperti anggota lainnya yang dipecat sebagai anggota TNI.
2. Kader Gerindra
Kesetiaan Fauka pada Prabowo tak hanya sebatas sebagai personel satu tim, melainkan berlanjut saat Prabowo berkarier di dunia politik.
Di pemilihan presiden (pilpres) 2014, Fauka ditugaskan untuk menggalang dukungan paslon Prabowo-Hatta di Banten.
Ia pun juga menduduki posisi penting di kader Gerindra.

Dilansir oleh laman partaigerindra.or.id, Fauka berada di bawah Widjono Hardjanto yang menjabat sebagai Wakil Ketua Bidang Organisasi dan Keanggotaan.
Sementara Fauka menjadi Ketua Bidang Pendayahgunaan Aparatur Partai.
Sementara dilansir oleh situs Garuda Yaksa, Fauka dituliskan sebagai Anggota Dewan Pembina Partai Gerindra di tahun 2019.

3. Dituding Dalang Kerusuhan 22 Mei
Dilansir oleh WartaKota, nama Fauka disebutkan oleh Majalah Tempo edisi terbaru sebagai dalang dari kerusuhan tersebut.
Tulisan dari Tempo itu juga turut ditanggapi oleh pihak kepolisian.
"Sehubungan dengan adanya keterlibatan salah satu tim begitu, istilahnya, itu sedang dilakukan pendalaman," ungkap Asep saat konferensi pers di Gedung Humas Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (10/6/2019) pada Kompas.com.
Namun, tudingan majalah Tempo pada Fauka dibantah olehnya.
Dilansir WartaKota, menurut Fauka, sebelum kerusuhan 21-22 Mei, dirinya memang sering beberapa kali mengunjungi kediaman Prabowo di Kertanegara.
"Ini perannya (sebagai) mantan anak buahnya (Prabowo), tapi kan ke sana (Kertanegara) saya hanya sekedar berkunjung saja, silaturahmi," ucap Fauka, Senin (10/6/2019).
Kunjungan tersebut, kata Fauka, merupakan bagian dari kedekatannya dengan Prabowo.
Menurut dia, saat bertemu Prabowo, tak ada pembicaraan terkait perencanaan aksi pada 21-22 Mei 2019 lalu.
"Tidak ada yang namanya merencanakan. Saya tidak pernah ikut merencanakan ataupun hadir dalam rapat-rapat pengerahan massa dan tidak ada itu di situ, tidak ada," katanya.
4. Bantah Dekat dengan Tersangka Kerusuhan 22 Mei
Perihal keterlibatan Abdul Gani yang mengaku Panglima Garda Prabowo, Fauka mengaku mengenal Abdul Gani.
Namun dia menyebut pria tersebut mengajukan diri bergabung di Garda Prabowo namun permintaannya belum disetujui.
Abdul Gani kini ditahan di Polda Metro Jaya karena diduga terlibat kerusuhan di sekitar Bawaslu RI.
"Saya baru kenal satu bulan, dia (Abdul Gani) minta saya dia masuk anggota Garda, tapi kan saya belum iya kan.
Karena untuk masuk jadi anggota Garda itu ingat, itu tidak boleh sembarangan," tuturnya. (Tribunnews.com/TribunJakarta/Fahdi/Bima Putra)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com