Pilpres 2019
Mantan Komandan Ungkap Fakta Tim Mawar Pasca Tahun 1999, Tak Terima Tudingan Terlibat Rusuh 22 Mei
Buntut dari pemberitaan tersebut Mantan Komandan Tim Mawar Mayjen TNI (Purn) Chairawan melaporkan ke Dewan Pers
"Kami menemukan beberapa indikasi, pertemuan, percakapan dan juga kesaksian sejumlah orang yang sudah ditahan oleh polisi yang mengarah pada keterlibatan eks-Tim Mawar dalam perencanaan aksi 22 Mei kemarin," kata Arif kepada KompasTV.
Tidak hanya tentang dugaan keterlibatan dalam kerusuhan aksi 22 Mei, Majalah Tempo juga ikut mengulik soal rencana pembunuhan 4 tokoh.

Desas-desus rencana pembunuhan tersebut sempat berhembus pasca-aksi 22 Mei di Bawaslu.
Empat tokoh yang mendapat ancaman pembunuhan, seperti dikutip dari Kompas.com, di antaranya Menkopolhukam Wiranto, Menko Maritim Luhut Binsar Panjaitan, Kepala BIN Budi Gunawan, dan Staf Khusus Presiden Bidang Intelijen dan Keamanan Gories Mere.
"Kita juga menemukan beberapa indikasi lain soal rencana pembunuhan 4 tokoh yang pernah dirilis oleh polisi," terang Arif.
"Jadi ada upaya rekrutmen, upaya mendapatkan senjata, dan seterusnya. Meskipun kalau lihat dari cerita yang kita temukan bukan sebuah upaya yang canggih karena anggarannya juga terbatas, kualitas senjata yang ditemukan rakitan," lanjut Arif menjelaskan.
Arif mengaku, bukti yang didapat berupa rekaman percakapan via teks.
"Percakapan texting. Kita tentu saja tidak punya akses untuk mendapatkan itu semua, tapi dari sejumlah sumber bisa dilihat dan terkonfirmasi dengan keterangan dari polisi maupun pejabat di badan intelijen," jelasnya.
Ditanya soal adanya orang lain yang diduga ikut terlibat, Arif menyebutkan sejumlah ciri-ciri tanpa menyebut nama.
"Ada beberapa orang sebagai anak buah, beberapa tokoh dari Indonesia timur, lalu orang-orang yang pernah direkrut dan pernah bekerja sama dengan mereka," kata Arif.
Pada wawancara ini, Arif juga menjelaskan tugas yang dilakukan Fauka pada aksi 22 Mei.
"Dia bertugas dalam pengumpulan konsentrasi massa di Bawaslu dan sejumlah tempat di Jakarta pada 22 Mei 2019," jelasnya.
Terkait bantahan Fauka, Arif menjelaskan masih mendalami klarifikasi tersebut.
Simak video lengkapnya di bawah ini:
Pengakuan Fauka
Diberitakan sebelumnya, nama Fauka Noor Farid santer dibicarakan karena disebut ikut terlibat merencanakan aksi kerusuhan 22 Mei depan kantor Bawaslu RI.
Mantan anggota Tim Mawar yang gamblang mendukung calon presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto, ini mengaku pernah menyambangi kediaman Prabowo di Kertanegara, Jakarta Selatan.