Sejarah Indonesia

Nasib KSAU Jenderal Loyalis Soekarno yang Pernah Nyalip Soeharto, Hidup di Penjara Puluhan Tahun

Diangkat menjadi Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) di usia yang relatif muda, sosok Omar Dhani yang pendiam sempat memicu gejolak

Editor: bandot
Kolase/Wikipedia
Jenderal Soeharto dan KSAU Marsekal Madya Oemar Dhani 

TRIBUNJAMBI.COM - Soeharto memimpin Indonesia selama 32 tahun, pada saat memerintah Jenderal bintang 5 ini dikenal sebagai sosok diktator.

Sudah berapa perwira TNI maupun orang-orang yang tak sejalan dengannya merasakan tangan besinya.

Satu diantara perwira TNI yang ikut ke getahnya yakni Omar Dhani yang pernah melangkahi Soeharto.

Omar Dhani merupakan satu diantara perwira TNI AU yang dikenal loyal kepada Presiden Soekarno.

Diangkat menjadi Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) di usia yang relatif muda, sosok Omar Dhani yang pendiam sempat memicu gejolak.

Omar Dhani masuk dalam kancah Operasi Trikora dalam upaya pembebasan Irian Barat (Papua) dari tangan Belanda (1960-1963) saat dirinya menjadi KASAU menggantikan Laksamana Suryadharma.

Baca: Soeharto Selalu Mencari Kopassus Berkaki Satu, Prajurit yang Bertempur Habis-habisan di Papua

Baca: MENGUNGKAP Misteri Detasemen Harimau yang Melegenda, Disebut Lebih Hebat dari Kopassus

Naiknya Laksamana Madya Udara Omar Dhani yang dikenal sangat loyal kepada Soekarno pada saat itu sangat kental dengan intrik politik sekaligus menimbulkan keguncangan di tubuh AURI.

Omar Dhani dan Soekarno
Omar Dhani dan Soekarno (Facebook/Indonesia Jaman Dulu)

Pasalnya di bawah kepemimpinan Suryadharma, Angkatan Udara dianggap gagal melindungi kapal-kapal Angkatan Laut.

Dalam konfrontasi antara pihak AL Indonesia dengan AL Belanda di Perairan Aru, Pihak AU disalahkan karena dianggap tidak memberi perlindungan pada iring-iringan kapal yang hendak melakukan infiltrasi ke Irian Barat.

Akibatnya terjadi pertempuran yang tidak seimbang dan puncaknya adalah tragedi Aru yang menewaskan Komodor Yos Sudarso pada 15 Januari 1962.

 

Atas desakan sejumlah perwira dari angkatan lain dan tanggung jawab pribadi, Suryadharma kemudian memilih mengundurkan diri.

Kontroversi penyebab gugurnya Yos Sudarso sendiri tetap menimbulkan polemik hingga saat ini.

Pasalnya AURI yang saat itu tidak dilibatkan dalam operasi rahasia tersebut merasa dikambinghitamkan.

Omar Dhani yang bersifat lembut diangkat oleh Presiden Soekarno menjadi KSAU dan meneruskan kiprah AU mendukung Operasi Trikora.

Karena sifatnya yang pendiam tersebut ditambah usianya yang masih relatif muda saat menjadi puncak pimpinan AU, banyak kontroversi seputar dirinya.

Kontroversi itu makin menjadi rumor yang berkepanjangan karena terus disulut kasus tenggelamnya KRI Matjan Tutul (650) yang tidak berkesudahan.

Di satu sisi satuan lain terus memojokkan AURI karena terlambat memberikan perlindungan udara terhadap konvoi Matjan Tutul.

Sebaliknya, Omar Dhani terus berusaha menyadarkan adanya ketidakberesan koordinasi ketika operasi rahasia yang melibatkan empat kapal perang ALRI itu digelar.

Baca: Luna Maya dan Pengusaha Malaysia Faisal Nasimuddin Kepergok Lagi Berada di Bali, Ngapain Ya?

Baca: Siapa Sebenarnya Trio Mallarangeng, Pembisik Dua Presiden, SBY Hingga Megawati Soekarnoputri ?

Baca: Dituding Tak Menangkan 02, Jansen Sitindaon Sentil Fakta TPS Sandiaga Uno, Yang tak Serius Siapa?

Yang unik, Omar Dhani tetap loyal kepada Soekarno meskipun presiden ini pernah menyalahkan AURI (Suryadarma) terkait dengan tragedi tenggelamnya Matjan Tutul.

Maka tak mengherankan jika oleh para pendukungnya, ia disebut sebagai loyalis sejati terhadap Bung Karno .

Ia selalu mendukung sikap-sikap si Bung Besar bahkan hingga saat-saat kejatuhannya.

Di sisi lain, Omar Dhani dianggap sebagai penjilat, terutama oleh perwira-perwira dari angkatan lain.

Sedikit banyak hal itu dipicu oleh keberanian Omar Dhani mempertanyakan hal ihwal terjadinya tragedi di Laut Aru itu.

Omar Dhani. (Ade Sulaeman/Intisarionline)
Omar Dhani. (Ade Sulaeman/Intisarionline) ()

Omar Dhani menegaskan, pesawat-pesawat AURI sebenarnya bisa melaksanakan air cover dan melindungi konvoi Matjan Tutul jika ada koordinasi yang baik sebelum operasi infiltrasi rahasia itu digelar.

Omar Dhani atau biasa dipanggil Daned, justru mempertanyakan koordinasi di antara pasukan RI yang tidak jalan dan operasi yang dipaksakan secara sepihak.

Kepada Bung Karno, ia mensinyalir adanya pengkhianatan sehingga rencana itu bocor ke pihak Belanda.

Tapi karena fokus militer Indonesia pada saat itu sedang berupaya secepatnya mengembalikan Irian Barat ke pangkuan RI, intrik mengenai siapa yang salah dan benar dalam tragedi Laut Aru untuk sementara terlupakan.

Omar Dhani melanjutkan misi Suryadharma untuk mengembangkan AURI.

Berkat dukungan Soekarno yang juga menginginkan kekuatan udara yang besar, Omar Dhani seolah menemukan jalan bebas hambatan.

Pesawat dan persenjataan baru bagi AURI terus didatangkan.

Bahkan di masa kepemimpinan Omar Dhani inilah AURI menjadi angkatan udara yang disegani di belahan bumi selatan (Asia Tenggara).

Terkait dengan konfrontasi Irian Barat ini, AURI membeli berbagai pesawat tempur yang tercanggih pada masa itu, dari negara-negara Blok Timur.

Omar Dhani juga menyiapkan personel dan pasukan serta sarana dan prasarana pendukung untuk angkatan udara.

Untuk menjamin bahwa pasukannya dalam kondisi siap tempur, Omar Dhani tidak segan-segan berkunjung ke garis depan pertempuran khususnya di pangkalan udara AURI yang berada di kawasan Indonesia Timur.

Tak salah jika ketika pesawat pengintai U-2 milik AS melaporkan pada Presiden John F. Kennedy, sang presiden langsung menyimpulkan Indonesia ternyata sudah sangat siap untuk konfrontasi ini.

AS menyarankan pada Belanda untuk mengakhiri konflik dengan jalan damai saja.

Dan akhirnya Irian Barat memang diserahkan pada Indonesia setelah dilakukan Penentuan Pendapat Rakyat (Perpera).

Karena AURI dianggap berhasil dalam Operasi Mandala tersebut, Omar Dhani diangkat menjadi Panglima dalam Operasi Dwikora yang diproklamasikan Bung Karno di tahun 1964.

Dalam struktur pimpinan Operasi Dwikora tersebut, Omar Dhani justru membawahi Mayor Jenderal Soeharto yang menjadi Panglima Tertinggi dalam Operasi Mandala.

Akibatnya friksi antara AU dan AD lebih khusus Omar Dhani dengan Soeharto semakin tajam.

Friksi ini mewarnai perjalanan sejarah Indonesia selanjutnya.

Sejarah akhirnya mencatat Omar Dhani jatuh akibat loyalitas totalnya terhadap Soekarno meskipun alasannya sangat benar, tentaralah yang bertanggung jawab atas keselamatan presiden.

Tapi karena presiden sedang terkait masalah yang sangat sensitif saat itu,yakni G-30-S-PKI, di masa pemerintahan Soeharto, Omar Dhani yang secara ksatria rela menanggung kesalahan yang ditimpakan AURI.

Soeharto saat dilantik jadi Presiden
Soeharto saat dilantik jadi Presiden (net)

Ia harus menjalani kehidupan di penjara selama puluhan tahun.

Mantan KASAU yang pernah mendapat Bintang Sakti itu wafat setelah 14 tahun menghirup udara bebas (24 Juli 2009).

Baca: Habis Lebaran, Lihat Tanda Ini di Belakang Leher? Hati-hati, Bukan Daki! Tapi Gejala Penyakit Serius

Baca: 6 Tanda Istri Selingkuh dan Pernah Tidur Dengan Pria Lain, Ciri-ciri Ini yang Bikin Ketahuan

Baca: Istana Kepresidenan Gedung Agung Yogyakarta, Saksi Bisu Perjalanan Sejarah Bangsa Indonesia

Karena sidang Mahkamah Militer Luar Biasa (Mahmilub) mencabut semua pangkat dan bintang jasa Omar Dhani, ia dimakamkan di pemakaman umum secara sipil.

Satu ucapan Omar Dhani yang patut diteladani adalah,”Saya bertanggung jawab atas segala tindakan anak buah saya selama menjadi Panglima AURI”.

Fakta Marsekal Madya Omar Dhani

Marsekal Madya Udara TNI (Purn.) Omar Dhani lahir di Solo, Jawa Tengah, 23 Januari 1924 dan meninggal di Jakarta, 24 Juli 2009 pada umur 85 tahun.

Menjabat sebagai Kepala Staf TNI Angkatan Udara ke-2 periode 1962 - 1965.

Ia merupakan putra dari KRT Reksonegoro, Asisten Wedana Gondangwinangun, Klaten.

Tahun 1956, ia mendapat tugas belajar pada Royal Air Force Staff College di Andover, Inggris.

Tribunjambi.com mengutip dari Wikipedia, Omar Dhani dibesarkan di Klaten, Surakarta dan Yogyakarta, di lingkungan keluarga ningrat terpelajar yang menjabat di birokrasi pemerintahan.

Omar Dhani mengawali pendidikan di Hollandsch Inlandsche School (HIS) Klaten, Jawa Tengah tahun 1937.

Kemudian di SMA Negeri 1 Surakarta dan Meer Uitgebreid Lager Onderwijs (MULO) Kristen Solo tahun 1940.

Pada tahun 1942, Omar masuk Algemeene Middlebare School (AMS) B di Yogyakarta.

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved