Pilpres 2019

Dituding Tak Menangkan 02, Jansen Sitindaon Sentil Fakta TPS Sandiaga Uno, 'Yang tak Serius Siapa?'

Partai Demokrat mulai memperlihatkan tanda-tanda hengkang dari koalisi dan mulai merapat ke Jokowi.

Editor: bandot
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
SANDIAGA UNO CAWAPRES 

Menyebutkan sederet bukti bahwa Partai Demokrat sepenuhnya mendukung Prabowo-Sandi, Jansen lantas menyinggung perolehan suara di TPS Sandiaga Uno.

"Di TPS AHY, Pak Prabowo menang, yang jadi anomali, yang jadi pertanyaan kita, di TPS Sandiaga Uno, yang calon wakil presiden itu, Prabowo-Sandi kalah," kata Jansen.

"Itu makanya pertanyaannya sekarang, yang tidak serius memenangkan Prabowo-Sandi siapa?" tanyanya kemudian.

"Siapa yang tidak serius, itu fakta empirik," tambah Jansen.

Jansen Cerita Dibenci Warga Kampung Halaman karena Dukung Prabowo

Jansen Sitindoan mengaku dirinya dibenci di tanah kelahirannya karena memutuskan mendukung calon presiden (capres) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

Hal ini diungkapkan Jansen saat menjadi narasumber di acara Apa Kabar Indonesia Malam, Sabtu (8/6/2019).

Jansen mengatakan dirinya bersama Demokrat telah berjuang keras untuk menangkan Prabowo-Sandi walaupun di ujung penghitungan masih tetap kalah.

"Kalau bicara 8 bulan kemarin (masa kampanye) sudah habis-habisan Partai Demokrat ini," kata Jansen.

Selain itu, Jansen Sitindaon secara pribadi juga telah menghabiskan banyak tenaga serta cara untuk mendukung Prabowo-Sandi.

Calon Wakil Presiden nomor urut 02 Sandiaga Uno (kedua kiri) didampingi Penanggung Jawab Tim Kuasa Hukum Badan Pemenangan Nasional (BPN) Hashim Djojohadikusumo (kanan) melambaikan tangan usai memberikan keterangan pers di kediaman Prabowo Subianto, Jalan Kertanegara, Jakarta, Jumat (24/5/2019). BPN Prabowo-Sandiaga menunjuk Hashim Djojohadikusumo sebagai Penanggung Jawab Tim Kuasa Hukum dan Bambang Widjojanto sebagai Ketua Tim Kuasa Hukum paslon nomor urut 02 untuk mengajukan gugatan perselisihan hasil Pilpres 2019 ke Mahkamah Konstitusi.
Calon Wakil Presiden nomor urut 02 Sandiaga Uno (kedua kiri) didampingi Penanggung Jawab Tim Kuasa Hukum Badan Pemenangan Nasional (BPN) Hashim Djojohadikusumo (kanan) melambaikan tangan usai memberikan keterangan pers di kediaman Prabowo Subianto, Jalan Kertanegara, Jakarta, Jumat (24/5/2019). BPN Prabowo-Sandiaga menunjuk Hashim Djojohadikusumo sebagai Penanggung Jawab Tim Kuasa Hukum dan Bambang Widjojanto sebagai Ketua Tim Kuasa Hukum paslon nomor urut 02 untuk mengajukan gugatan perselisihan hasil Pilpres 2019 ke Mahkamah Konstitusi. (ANTARA FOTO/Galih Pradipta/wsj)

Namun, akhirnya Demokrat menjadi partai koalisi yang mengalami penurunan suara di pemilihan legislatif (pileg).

Penurunan suara Demokrat dianggap pemilih dari kaum minoritas untuk Demokrat beralih dukungan karena isu politisasi agama yang kencang terdengar dari kubu 02.

"Saya sendiri habis-habisan, bahkan Partai Demokrat itu satu-satunya Partai di koalisi 02 yang mengalami penurunan suara cukup signifikan karena isu politisisasi agama yang cukup keras itu tadi, khilafah segala macam yang paling kena dampak itu Partai Demokrat," ujarnya.

"Kami kehilangan kursi misalnya di Sulawesi Utara. Kami hilang kursi di Babel, kami hilang kursi di Bali, politik identitas, jadi ada 2 juta pemilih Demokrat minoritas yang kemudian lari karena mereka mepersepsikan ini serius benar ini dukung Prabowo begitu lah, ini serius benar."

Bahkan, Jansen rela dirinya dibenci di kampung halamannya dan hanya diberi 1.000 suara untuk pileg karena Demokrat memutuskan untuk berkoalisi dengan Prabowo.

"Saya ini habis-habisan 8 bulan kemarin, saya ini bukan hanya tidak dipilih orang di kampung saya ini, malahan dibenci, tempat lahir saya itu hanya memberikan 1.000 suara ke saya karena saking bencinya saya mendukung Pak Prabowo," tambahnya. 

Dituding Tak Menangkan 02, Jansen Sitindaon Sentil Fakta di TPS Sandiaga Uno, 'Yang tak Serius Siapa?' (TribunWow.com/Nila/Tiffany)

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved