Ternyata Begini Asal Mula dan Tradisi Makan Ketupat di Hari Raya Idul Fitri, Wajib Kamu Tahu

Hidangan yang identik menemani Lebaran adalah ketupat. 'Ketupat menjadi makanan yang selalu ada di meja makan di masa Lebaran.

Editor: Leonardus Yoga Wijanarko
nu.or.id
Ketupat 

"Titik tolaknya ketika Sunan Kalijaga menyebarkan Islam di kalangan masyarakat Jawa yang saat itu masih transisi beragama Islam," ucap Fadly. 

Melalui langkah tersebut, banyak sejarah lisan yang berkembang, yang mengatakan bahwa Sunan Kalijaga yang kali pertama menggunakan ketupat sebagai aksesori khas Lebaran. 

Tiap-tiap daerah di Nusantara memiliki penyebutan sendiri untuk makanan ini. Di masyarakat Jawa dan Sunda, biasanya mereka menyebutnya dengan nama kupat. 

Sementara di Melayu disebut ketupat. Masyarakat Bali juga mengenal makanan ini dengan nama tipat. "Pada wilayah lain ada juga yang menyebutnya ketumpat," ucap Fadly. 

Makna ketupat 

Secara terpisah, sejarawan Universitas Negeri Surabaya (Unesa), Rojil Nugroho Bayu Aji, mengisahkan hal senada. Ketupat memang semula diperkenalkan Sunan Kalijaga meski sebenarnya bukan tradisi Timur Tengah yang menjadi sumber datangnya Islam. 

"Ketupat ini dari tradisi lisan (cerita rakyat) mulai familiar saat Sunan Kalijaga dan nilai filosofinya tak ada kaitannya dengan Islam," kata Rojil saat dihubungi Kompas.com, Kamis (30/5/2019). 

Masyarakat Jawa dan Sunda percaya bahwa ketupat memiliki makna untuk mengakui kesalahan. "Maknanya, 'kulo lepat, ngaku lepat' (Saya salah, saya mengakui kesalahan)," kata Rojil.

Artinya seseorang bisa mengakui kesalahan kepada orang lain apabila mereka pernah berbuat salah. "Apabila setelah mengaku salah, lepat, dan minta maaf jadi ya harus menutup kesalahan yang sudah dimaafkan sehingga kekerabatan serta persaudaraan terjalin selalu," ujar Rojil. 

Baca: Usai Perang, Kondisi & Situasi Nabi Muhammad SAW saat Merayakan Hari Raya Idul Fitri Pertama Kali

Baca: Viral Dua Wanita Cantik Buat Dua Pria Ditampar Habis-habisan dengan Sandal & Sepatu di Jalanan

Maka dari itu, ketupat begitu erat saat Lebaran. Makanan ini juga dipadukan dengan hidangan lain yang terpengaruh dari berbagai budaya di luar Nusantara.  

Pengaruh itu seperti kuah kari yang dipengaruhi kuliner India, gulai yang dipengaruhi Arab, balado dari pengaruh Portugis, semur dan kue kering dari pengaruh Belanda juga Eropa, dan manisan dari pengaruh China.(KOMPAS.com/Aswab Nanda Prattama)

Artikel ini telah tayang di Tribunpekanbaru.com dengan judul Kamu Harus Tahu, Inilah Sejarah dan Tradisi Makan Ketupat pada Hari Raya Idul Fitri, http://pekanbaru.tribunnews.com/2019/06/05/kamu-harus-tahu-inilah-sejarah-dan-tradisi-makan-ketupat-pada-hari-raya-idul-fitri?page=all.

Editor: Firmauli Sihaloho

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved