Sejarah Indonesia
Kala Soeharto Menerima Surat yang Buatnya Gugup & Lengser dari Kursi Kepresidenan, Merasa Ditinggal
Kala Soeharto Menerima Surat yang Buatnya Gugup & Lengser dari Kursi Kepresidenan, Merasa Ditinggal
Dalam bahasa Amien, kata-kata yang disampaikan oleh Yusril itu, "The old man most probably has resigned".
Kabar itu lalu disampaikan juga kepada Nurcholish Madjid, Emha Ainun Najib, Utomo Danandjaya, Syafii Ma'arif, Djohan Effendi, H Amidhan, dan yang lainnya.
Lalu mereka segera mengadakan pertemuan di markas para tokoh reformasi damai di Jalan Indramayu 14 Jakarta Pusat, yang merupakan rumah dinas Dirjen Pembinaan Lembaga Islam, Departemen Agama, Malik Fadjar.
Baca: Kompor Gas Meledak Saat Memasak Persiapan Lebaran 4 Bedeng di Telanaipura Kota Jambi Terbakar
Di sana Cak Nur--panggilan akrab Nurcholish Madjid--menyusun ketentuan-ketentuan yang harus disampaikan kepada pemerintahan baru.
Amien Rais dkk mengadakan jumpa pers tepat pukul 01.30 WIB.
Dalam jumpa pers itu Amien mengatakan, "Selamat tinggal pemerintahan lama, dan selamat datang pemerintahan baru".
Keduanya menyambut pemerintahan transisi yang akan menyelenggarakan pemilihan umum hingga Sidang Umum MPR untuk memilih pemimpin nasional yang baru dalam jangka waktu enam bulan.
Tanggal 21 Mei 1988
Pada akhirnya, Presiden Soeharto mengumumkan pengunduran dirinya. Kekecewaannya tergambar jelas dalam pidato pengunduran dirinya.

Baca: Syarat Pemenang Kendaraan Hias Takbir Keliling Kota Jambi Menurut Wali Kota Syarif Fasha
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Cerita di Balik Mundurnya Soeharto"
IKUTI KAMI DI INSTAGRAM:
NONTON VIDEO TERBARU KAMI DI YOUTUBE:
IKUTI FANSPAGE TRIBUN JAMBI DI FACEBOOK: