Sejarah Indonesia
Mimpi Aneh Soeharto Sebelum Meninggal, Lihat Gamelan Sindennya Tak Lazim, Putrinya Malah Tertawa
Saat tengah tertidur Soeharto tiba-tiba bangun dan menceritakan hal tak lazim yang dialaminya kepada putrinya
"Lha, sindene mesti ayu-ayu to, Pak (Itu penyanyinya pasti cantik-cantik ya Pak?" ujar Tutut menanggapi ucapan Soeharto.
"Ya embuh, ora weruh wong kahanane peteng (ya saya tidak tahu karena suasananya gelap)," jawab Soeharto lalu tersenyum.
Mendengar jawaban Soeharto tersebut, mereka kemudian tertawa.
Sedangkan, Soeharto kemudian melanjutkan tidurnya lagi, hingga azan magrib tiba.
Makan Pizza
Soeharto punya permintaan khusus soal makanan menjelang tutup usia.
Tutut mengatakan, dua hari sebelum berpulang, Soeharto begitu ingin makan makanan khas Italia, pizza.
Anak-anak Soeharto pun sempat kerepotan, karena Soeharto mengungkapkan keinginan itu di malam hari.
Mamik dan Titiek Soeharto, sempat meminta bantuan kepada teman-temannya.
"Malam itu, tanggal 25 Januari 2008, bapak menghendaki dhahar (makan) Pizza," tulis Tutut.
Baca: Ternyata Ini Sosok Wanita Cantik yang Digerebek Bersama Ifan Seventeen, Pernah Heboh IG Ridwan Kamil
Baca: SBY Sedang Berduka, Tulisan Pedas Jerinx SID Diduga Melukai Suami Ani Yudhoyono, Netizen Mengecam!
Baca: Pernah Jualan Es, Kesederhanaan Ani Yudhoyono Ibu Negara yang Tak Sungkan Belanja di Pinggir Jalan
Baca: Kisah Haru Dari Balik Penjara, Vanessa Angel Menangis Setiap Dengar Suara Adzan di Bulan Puasa
"Kami mencari… Titiek dan Mamiek sibuk minta batuan temannya untuk mencarikan pizza sampai dapat,"
"Alhamdulillah masih ada yang buka. Bapak memangil kami berkumpul, untuk makan bersama Pizza tersebut. Tiba-tiba bapak menyanyikan lagu “Panjang Umurnya”,"
"Rupanya bapak ingat, bahwa pada bulan Januari ada anaknya yang ulang tahun, yaitu saya, pada tanggal 23 Januari. Kami menemani bapak makan Pizza. Bapak dhahar satu potong pizza dengan lahap," tulis Tutut, menceritakan momen tersebut
Pesan terakhir

Menjelang tutup usia, Soeharto sempat memberikan pesan terakhir secara khusus kepada anak mbarep-nya, Tutut.
Menurut Tutut, Soeharto meminta Tutut melakukan sejumlah kebaikan.