KISAH Cinta dan Awal Pertemuan SBY Muda dengan Ani Yudhoyono, 'Itu Saya Kira Jalan Tuhan'
TRIBUNJAMBI.COM- Belum banyak yang tahu seperti apa perjalanan hidup Susilo Bambang Yudhoyono
TRIBUNJAMBI.COM- Belum banyak yang tahu seperti apa perjalanan hidup Susilo Bambang Yudhoyono dengan Kristiani Herrawati atau Ani Yudhoyono cukup panjang.
Berawak dari pertemuan di Magelang hingga kemudian menikah, tak berhenti di situ, keluarga SBY muda juga pernah mengalami hidup pas-pasan saat SBY menjadi tentara di Bali.
Cerita tentang SBY muda pernah menjadi bahasan di internet pada akhir 2013. Foto itu awalnya muncul dari akun Susilo Bambang Yudhoyono di jejaring sosial Google+.
Disana terekam SBY dan Ani Yudhoyono foto keluarga yang diperkirakan berada di wisata Pura Uluwatu, Bali. SBY mengendong Ibas dan Agus Yudhoyono berada di tengah berdiri diantara SBY dan Ani Yudhoyono.
Foto itu sempat jadi perhatian sebab dikuatkan dengan keterangan yang menjelaskan kondisi SBY waktu menjadi tentara. Tulisan tersebut mengisahkan betapa prihatinnya kehidupan sehari-hari pasangan muda SBY-Ani.
Berikut keterangan yang dikutip persis dari akun SBY di Google+.
"Presiden SBY dan Ibu Ani membesarkan anak-anak mereka dengan penuh kasih sayang. Meskipun dalam kondisi keuangan pas-pasan, Pak SBY dan Ibu Ani selalu berusaha untuk membawa kacang hijau dari kantor. Pak SBY tidak menyantapnya di kantor, melainkan disimpan untuk dibawa pulang. Sampai di rumah, diberikan kepada Ibu Ani untuk diolah kembali dengan menambahakan santan, gula merah dan pandan agar jumlah bubur kacang hijau semakin banyak dan bisa disantap bersama keluarga."
SBY memang pernah menjadi Dan Yonif 744 Dam IX/Udayana antara 1986 hingga 1988.
Wikipedia menyebutkan, Batalyon Infanteri Raider Khusus 744/Satya Yudha Bhakti atau Yonif Raider Sus 744/SYB merupakan pasukan elite pertempuran Infanteri yang berada dibawah kendali Kodam IX/Udayana.
Di area Mako Yonif Raider Sus 744/SYB saat ini telah berdiri aula serbaguna yang merupakan sumbangan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, di atas tanah seluas 700 meter persegi.
Pada akun itu SBY juga mengunggah kenangan bersama dua putranya saat dirinya belajar di Amerika.
Gemar membaca buku adalah salah satu kebiasaan SBY sejak kecil sampai dengan sekarang. Sejak berpangkat Letnan Dua, SBY selalu membeli buku-buku apapun untuk dibaca.
Bila ada sedikit uang saku, maka selalu ia sisihkan untuk membeli buku.
Begitu pula waktu mengikuti beberapa kali pendidikan di luar negeri dan juga dalam perjalanan dinas, SBY selalu rajin membeli dan membaca buku.
Selain itu, perpustakaan merupakan tempat yang wajib dikunjungi dimanapun berada, dengan tujuan yang tidak lain adalah untuk menggali ilmu pengetahuan sebanyak-banyaknya dengan membaca.
Kebiasaan membaca buku ini rupanya sudah dikenalkan sejak kecil kepada kedua putranya, Agus dan Ibas.
Tampak dalam foto, kedua Yudhoyono junior sedang asyik membaca buku di perpustakaan sekolah David Brower, saat SBY melaksanakan tugas pendidikan di Leavenworth, Amerika Serikat.
Kisah cinta Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY dengan Kristiani Herrawati atau Ani Yudhoyono rasanya layak dijadikan inspirasi bagi pasangan muda yang saat ini sedang kasmaran.
Kisah cinta atau pertemuan Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY dan Ani Yudhoyono sudah terjadi sejak puluhan tahun silam.
Dalam buku 'SBY, Sang Demokrat' terbitan Dharmapena Publishing tahun 2004, kisah cinta atau pertemuan Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY dan Ani Yudhoyono itu diungkap.
Dilansir dari Kompas.com yang menceritakan sebagian isi buku itu, pertemuan SBY dan Ani Yudhoyono terjadi ketika suatu hari, saat SBY duduk di tingkat empat Akabri, ada acara di Balai Taruna.
Dalam acara itu, SBY harus melapor kepada Sarwo Edhie Wibowo, sang Gubernur Akabri, untuk memberi sambutan peresmian balai tersebut.
Pasalnya, SBY merupakan Komandan Divisi Korps Taruna.
Tak disangka-sangka, acara itu menjadi salah satu momentum, yang mungkin tidak akan pernah dilupakan oleh SBY dan Ani Yudhoyono.
Di kesempatan itulah, SBY pertama kali bertemu Ani Yudhoyono.
Saat itu, Ani muda sedang berlibur di Lembah Tidar.
Salah satu putri kesayangan Gubernur Akabri itu tinggal di Jakarta dan baru kali itu ke Magelang, menemui orangtuanya, sang Gubernur Akabri.
Bak jatuh cinta pandangan pertama, Ani Yudhoyono tertarik pada SBY muda, yang saat itu memiliki postur tinggi gagah.
Ditambah lagi, ketika SBY sudah mengenakan pakaian dinas taruna.
"Kedua, saya melihat dia dewasa sekali," ujar Ani.
Ketertarikan Ani Yudhoyono juga disambut oleh SBY.
Baca: DULU Artis Ini Bergelimang Harta, Akhir Hayatnya Berujung Tragis: Minta Didandani Seperti Pria
Saat itu, SBY merasa ada feeling, ia ingin mengenal Ani lebih dekat.
"Itu saya kira jalan Tuhan," kata SBY.
Mulai sejak itu, pertemuan SBY dan Ani Yudhoyono semakin lebih sering.
SBY selalu menyempatkan diri main ke rumah dinas gubernur, pikirnya, "siapa tahu Ani lagi di Magelang."
Akhirnya, SBY dan Ani Yudhoyono pacaran.
Baca: Total Hadiah Rp 25 Juta, Kompetisi Nge-vlog Mudik Lebaran 2019, Catat Syarat dan Caranya Disini
Semakin mengenal satu sama lain, Ani menemukan kedewasaan yang lebih pada diri SBY.
SBY pun sama, dia mendapatkan perhatian lebih dan kasih sayang dari Ani.
Makin lama, Ani melihat, putra pasangan Soekotjo dan Siti Habibah itu semakin matang, tidak pernah emosional.
Walaupun cakupan yang dibicarakan belum terlampau luas, SBY selalu berbicara teratur.
Akhirnya, ada waktunya SBY menceritakan hubungan cintanya kepada sang ayah di Pacitan, Soekotjo, seorang pensiunan Danramil.
Baca: BEGINI Gejala Kanker Darah Penyakit yang Diderita Ani Yudhoyono, Fakta-fakta yang Harus Diwaspadai
Mudah ditebak, reaksi sang ayah saat itu tentu saja kaget bukan main.
Soekotjo menilai, putra tunggalnya itu telah salah dalam memilih teman, berani-beraninya menggoda putri seorang jenderal.
"Apakah tidak jomplang statusmu dengan anak gubernur yang pangkatnya mayor jenderal?" tanyanya kepada SBY.
Baca: Ani Yudhoyono Meninggal Dunia karena Kanker Darah, Simak Gejala dan Hal yang Harus di Waspadai
Mendapatkan pertanyaan seperti itu, SBY tak pernah berkecil hati.
Dia berkali-kali untuk meyakinkan orangtuanya bahwa ia tidak pernah minder.
Selama di lingkungan Akabri, SBY pun tak pernah canggung bergaul dengan siapa saja.
SBY bahkan bergaul dengan para anak jenderal, teman-temannya di Akabri.
Baca: Pidato Bung Karno 1 Juni 1945 pada Sidang BPUPKI, Soekarno Sebut Sarinem Samiun & Marhaen
Semakin lama, Soekotjo akhirnya menganggap kekhawatirannya itu terlalu berlebihan.
Sebab, Sarwo Edhie ternyata tidak melihat itu semua.
Sarwo Edhie tidak pernah mempersoalkan faktor calon besan yang pangkatnya jauh di bawahnya, mungkin, karena SBY pandai bergaul dan berkepribadian baik.
Meski kepada bawahannya, tutur kata SBY selalu santun, kepribadian SBY memang memikat.
Baca: Pidato Bung Karno 1 Juni 1945 pada Sidang BPUPKI, Soekarno Sebut Sarinem Samiun & Marhaen
Singkat cerita, SBY dan Ani Yudhoyono pun terpaksa harus melalui surat menyurat.
Pasalnya, kala itu, Ani tinggal dan kuliah di tingkat tiga Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Indonesia (UKI) di Jakarta pada 1973.
Ani Yudhoyono dalam buku menuturkan, ibunya, istri Sarwo Edhie, adalah yang lebih dulu senang kepada SBY.
Saat itu, SBY sering datang ke rumah gubernur, setiap ada acara di sana, lantaran dia adalah komandan korps taruna.
Baca: Mikha Tambayong Lulus Masuk Harvard University Amerika Serikat, Ucapan Selamat dari Pevita Pearce
"Ibu saya lebih dulu kenal dia, tanpa sepengetahuan saya. Ibu jatuh sayang kepada dia mungkin karena perilakunya yang santun," ujar Ani Yudhoyono.
Pada Februari 1974, kabar bahagia datang dari keduanya.
SBY dan Ani Yudhoyono akhirnya bertunangan.
Pertunangan itu dilakukan lantaran nantinya Ani dan SBY harus berpisah cukup lama.
Baca: Menelusuri Rumah Sakit National University Hospital Singapura, Tempat Ani Yudoyono Di Rawat
Ani Yudhoyono harus ikut ayahnya yang mendapat tugas menjadi Duta Besar RI untuk Korea Selatan.
Waktu terus berjalan, Ani akhirnya pulang ke Indonesia.
Sayangnya, SBY justru sedang tugas belajar, mengikuti pendidikan Airborne dan Ranger di Amerika Serikat saat Ani Yudhoyono kembali.
Baca: Cara Cek Pengumuman Hasil UTBK Gelombang Terakhir, Untuk Peserta Difabel Tunanetra Pengumuman Besok
Akhirnya, waktu yang ditunggu-tunggu tiba, pada 30 Juli 1976, setelah SBY kembali dari Negeri Paman Sam, mereka sepakat untuk membina rumah tangga.
Dalam pesta pernikahan itu, ada 3 pasangan sekaligus yang menikah.
Pasangan pertama, Erwin Sudjono dengan Wrahasti Cendrawasih (kakaknya Ani).
Pasangan kedua, SBY-Ani.
Baca: Cara Cek Pengumuman Hasil UTBK Gelombang Terakhir, Untuk Peserta Difabel Tunanetra Pengumuman Besok
Pasangan ketiga, Hadi Utomo dengan Mastuti Rahayu (adiknya Ani).
Ketiga menantu Sarwo Edhie itu adalah mantan Taruna Akabri.
Erwin angkatan 1975 (ketika itu pangkatnya letnan dua), SBY angkatan 1973 (letnan satu), sedangkan Hadi angkatan 1970 (kapten).
Berlangsung di ballroom Hotel Indonesia, pesta pernikahan itu termasuk unik.
Baca: 8 Fakta Wafatnya Ani Yudhoyono, Detik-detik Kabar Diterima Keluarga, & Pesan Menyedihkan SBY
Sejumlah warga asing yang sedang menginap di sana bahkan ikut menonton pesta pernikahan ketiga pasangan itu.
Suasana pestanya meriah, bak sebuah parade.
Ketiga pasangan itu menikah bersamaan lantaran Sarwo Edhie, yang merupakan pejabat negara, tidak punya waktu jika setiap tahun harus menikahi putrinya.
Baca: Kenali Gejala, Risiko, Hingga Jenis Kanker Darah Seperti yang Dialami Ani Yudhoyono
"Rasanya, minta izin ke Presiden untuk tiap tahun pulang mengawinkan anak, tidak enak. Sementara kalau yang menikah yang muda lebih dulu, Bapak tidak mau. Tabu untuk melangkahi," kata Ani. (*)
Artikel ini telah tayang di Tribunjogja.com dengan judul Sepenggal Kisah Keluarga SBY Muda, Kacang Hijau Pak Beye untuk Ibu Ani Yudhoyono