Diduga Terkait Jaringan ISIS, Seorang WNI Ditangkap Polisi Diraja Malaysia, Densus 88 Akan Selediki
Tujuannya untuk menyelidiki seorang warga negara Indonesia yang ditangkap Polis Diraja Malaysia (PDRM) karena terkait dengan kelompok terlarang intern
Dia telah berjanji setia dua kali kepada pemimpin ISIS Abu Bakr al-Baghdadi melalui Facebook.
"Tersangka juga seorang penganut setia ideologi Jihad Salafi yang menolak sistem demokrasi parlementer dan tidak mengakui Malaysia," kata Abdul Hamid.
"Bahkan setiap Muslim yang terlibat dalam pemilu dicap kafir dan dapat dibunuh," imbuh Abdul Hamid Bador.
Sementara itu, WNI yang ditangkap bekerja sebagai buruh di Keningau, Sabah, Marwan.
Ia diyakini memfasilitasi kelompok dari Indonesia yang menuju Filipina selatan untuk misi bunuh diri dari Sabah.
Polisi masih mengejar satu lagi tersangka asal Indonesia. Dia diidentifikasi sebagai Marwan, yang juga bertugas sebagai fasilitator untuk perjalanan anggota ISIS.
"Tersangka berusia 30-an tahun dan alamat terakhirnya berada di Kampung Keritan Laut di Keningau," katanya.
"Tersangka juga menyalurkan dana ke kelompok teroris Maute di Filipina selatan," ujar Abdul Hamid.
"Dia juga berencana untuk berperang di Suriah," tuturnya.
Pria terakhir yang ditangkap merupakan warga Bangladesh bersusia 28 tahun. Dia diamankan pada Kamis (30/5/2019).
Asisten mesin kapal itu memiliki bahan kimia dan keahlian yang diperlukan untuk menghasilkan Improvised Explosive Devices (IED) atau bom rakitan. (Tribun Network/dit)