Berita Selebritis
Mukena Syahrini Disentil Ditjen Pajak, Nge-Twitt Soal Pajak Capai Rp 1,75 Miliar! Ini Penampakannya
Mukena Syahrini 2019 yang memanfaatkan momen Lebaran untuk berbisnis mukena menjadi sorotan publik hingga dinas pajak.
Menurut Marzuki, Syahrini memang seharusnya bukan Pengusaha Kena Pajak (PKP).
Awalnya Ditjen Pajak lewat akun twitternya @DitjenPajakRI menghitung pajak dari penjualan mukena mewah Syahrini.
Cuitan Ditjen Pajak pun viral dan mendapatkan beragam pendapat dari netter.
Bahkan mantan Ketua DPR RI Marzuki Alie ikut berkomentar terkait hal tersebut.
Lewat akunnya @marzukialie_MA ia membela pelantun “Maju Mundur Cantik” itu.
Menurutnya, Syahrini bukan produsen dan Pengusaha Kena Pajak (PKP) sehingga tidak harus dikenakan pajak.
“Syahrini bukan produsen dan bukan PKP, artinya saat beli dari produsen sdh dikenakan PPN. Syahrini tidak mungut PPN walaupun mukena adalah objek PPN. Darimana kok tau-tau harus bayar PPN,” komentar mantan Sekjen partai Demokrat itu.
Netter pun tak sependapat dengan Marzuki Ali. Menurut mereka, Syahrini berpotensi masuk sebagai PKP sebab bruto penjualan lebih dari Rp 4,8 Miliyar.
“Dari sales tampak bhwa penjualan brutonya (setahun) adalah 17.5 miliar artinya diatas 4.8 miliar,shg beliau WAJIB mndaftar sebagai PKP artinya sebagai pedagang yang memungut PPN dari pembeli mukena, DJP benar bhwa penjualan mukena itu obyek PPN,” tulis @Mounte_cristo.

Marzuki pun menjelaskan jika mata rantai penjualan tidak terputus maka PPN akan tetap 10 persen dari produsen. Namun jika terputus PPN bisa lebih besar dari 10 persen.
“Ya itu kalau mata rantai PPN tidak terputus, artinya nilai PPN akan 10% dari harga jual kepada konsumen. Tapi kalau mata rantaimya putus, PPN itu bisa lebih besar dari 10%. Misal jual ke Pemerintah, pasti hrs PKP, pdhal dia beli dari Non PKP, shg tdk ada PPN masukan,” jelas Marzuki.
Meski demikian, pada tahun 2017 lalu Syahrini memastikan jika dirinya warga negara yang taat akan pajak.
Bahkan pemilik nama asli Rini Fatimah Jaelani tersebut mengklaim dirinya menunaikan kewajibannya itu dengan berlinang air mata.
Pasalnya Syahrini mengaku sempat tidak rela membayar pajak hingga miliar rupiah atas kerja kerasnya selama ini.
"Bukan cuma jutaan tapi miliaran loh. Ratusan juta yang diberitakan itu salah karena saya sudah memenuhi panggilan Dirjen Pajak. Membayarnya juga sambil menangis di bank. Ya ampun saya nggak rela kerja keras saya, tapi saya warga negara yang baik," ungkapnya seperti dikutip wartakotalive.com Minggu (26/3/2019).
Mukena
pajak
bisnis mukena milik Syahrini
Direktorat Jenderal Pajak
Ditjen Pajak
Pengusaha Kena Pajak (PKP)
Marzuki Alie
Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com