Berita Selebritis
Mukena Syahrini Disentil Ditjen Pajak, Nge-Twitt Soal Pajak Capai Rp 1,75 Miliar! Ini Penampakannya
Mukena Syahrini 2019 yang memanfaatkan momen Lebaran untuk berbisnis mukena menjadi sorotan publik hingga dinas pajak.
Mukena Syahrini Laris Manis, Ditjen Pajak Sentil Inces, Nge-Twitt Soal Pajaknya Capai Rp 1,75 Miliar
TRIBUNJAMBI.COM - Momen lebaran memang dimanfaatkan segelintir orang untuk menjalankan bisnis busana.
Hal ini juga dilakuakn oleh beberapa artis seperti Syahrini.
Mukena Syahrini 2019 yang memanfaatkan momen Lebaran untuk berbisnis mukena menjadi sorotan publik hingga dinas pajak.
Tak tanggung-tanggung, harga mukena Fatimah Syahrini pun harganya tak main-main. Harga mukena Syahrini dibanderol Rp3,5 juta lantaran berlapis emas 24 karat dan konon sudah terjual 5.000 buah.
Bisnis mukena milik Syahrini dengan Signature Syahrini by Fatimah Syahrini yang terdiri dari 3 warna elegan itu rupanya terbuat dari bahan mentah pilihan.
Mukena seharga 3,5 juta rupiah itu juga memiliki serat kain berkualitas, yang dibuat dengan teknologi modern.
Mukena tersebut sudah dilengkapi dengan ciput di dalamnya, sehingga aman digunakan (tidak melorot) dan tampilan luar mukena tetap terlihat rapi tanpa tali pengikat.
Pada logo "SYR" juga terdapat butiran kristal Swarowski, yang menambah kemewahan dari mukena mahal milik Syahrini tersebut.
Tak heran mukena Fatimah Syahrini ini pun jadi perbincangan publik dan bahkan akun Twitter Direktorat Jenderal Pajak (Ditjen Pajak) ikut menyindiri soal penjualan mukena mahal ini.
Dilansir Grid.ID dari unggahan Instagram @fatimahsyahrini, produk mukena yang dijual Syahrini telah laku 5.000 buah.
Sementara itu, akun Twitter resmi Direktorat Jenderal (Ditjen) Pajak pada rabu (29/5/2019) seperti mengkalkulasi pajak yang mesti dibayar dari penjualan 5.000 mukena tersebut.
"Penjualan mukena 5000 buah @ Rp. 3,5 juta. Rp. 3.500.000 x 5000 = Rp. 17,5 Miliar. PPN 10% = Rp. 1,75 Miliar,"" cuitan @DitjenPajakRI.
Baca: XL Axiata dan Kemenhub Luncurkan Aplikasi Peta Jelajah Nusantara Navigasi Digital Perjalanan Mudik
Baca: Cara Membayar Fidyah Jumlah Makanan, Uang Bagi Orangtua, Orang Sakit dan Ibu Hamil atau Menyusui
Baca: Soal Kabar Kehamilannya, Syahrini Bongkar Penyebabnya Saat Bertemu Adelia Pasha, Kaget Bukan Main!
Baca: Deretan Fakta Cucu Raja Kapal yang Kini Tengah Singgah di Hati Lulu Tobing, Janda Danny Pamer Cincin
Meski Ditjen Pajak tak menyebutkan nama si penjual mukena tersebut, namun banyak netizen menyimpulkan kicauan tersebut untuk menyindir halus Syahrini.
Cuitan Ditjen Pajak RI (Twitter/@DitjenPajakRI)
@ladymugy: Mukenanya Syahrini nih pasti.
@budhenia: Mukenanya ada label SYR dr logam yg berlapis emas, katanya lho.
@xxrlytxx: Mukena Syahriniii wkwkwkwk.
@cak_wigi : Ini mukena yg di jual #syarini.
@ayuphia88: Cc @Official_SYR.
@vitha_sire: Teh rini punya tweet ngak ya, pengin kasih tau deh, biaya pajaknya.
Tanggapan Rekan Artis
Terkait mukena Fatimah Syahrini yang harganya fantastis, artis Deswita Maharani menganggap hal itu tak masalah bagi rekan sesama artis.
Menurutnya, harga itu pasti telah disegmentasikan untuk pembeli yang mampu membeli mukena dengan harga yang mahal tersebut.
"Kalo kita bisa beli tas branded puluhan juta, kita bisa pakai mobil miliaran gitu. Tapi beli mukena harga Rp3,5 juta jadi permasalahan. Kalo emang mampu sok aja," kata Deswita saat Grid.ID jumpai di kawasan Tendean, Jakarta Selatan, Kamis (30/5/2019).
Tetapi Deswita mengimbau kepada pembeli, ketika membeli mukena yang mewah tersebut, sebaiknya bukan untuk ria semata.
Tetapi dengan melihat tujuan dan kepentingan dari barang tersebut.
"Asal jangan dipunya-punyain. Jadi ngutang-ngutang, pinjem terus foto Alhamdulillah rezeki," ungkap Deswita.
"Jadi berapa pun harga mukenanya yang diutamakan adalah tujuan awalnya. Apa tujuannya beli mukena dengan harga jutaan gitu," tuturnya.
Diketahui, mukena Syahrini seharga Rp3,5 juta yang berisi emas 24 karat itu telah habis terjual 5000 mukena.
Mantan Ketua DPR RI Marzuki Alie membela penyanyi cantik Syahrini saat disindir soal pajak oleh akun twitter resmi Direktorat Jenderal Pajak(Ditjen Pajak) @DitjenPajakRI.

Menurut Marzuki, Syahrini memang seharusnya bukan Pengusaha Kena Pajak (PKP).
Awalnya Ditjen Pajak lewat akun twitternya @DitjenPajakRI menghitung pajak dari penjualan mukena mewah Syahrini.
Cuitan Ditjen Pajak pun viral dan mendapatkan beragam pendapat dari netter.
Bahkan mantan Ketua DPR RI Marzuki Alie ikut berkomentar terkait hal tersebut.
Lewat akunnya @marzukialie_MA ia membela pelantun “Maju Mundur Cantik” itu.
Menurutnya, Syahrini bukan produsen dan Pengusaha Kena Pajak (PKP) sehingga tidak harus dikenakan pajak.
“Syahrini bukan produsen dan bukan PKP, artinya saat beli dari produsen sdh dikenakan PPN. Syahrini tidak mungut PPN walaupun mukena adalah objek PPN. Darimana kok tau-tau harus bayar PPN,” komentar mantan Sekjen partai Demokrat itu.
Netter pun tak sependapat dengan Marzuki Ali. Menurut mereka, Syahrini berpotensi masuk sebagai PKP sebab bruto penjualan lebih dari Rp 4,8 Miliyar.
“Dari sales tampak bhwa penjualan brutonya (setahun) adalah 17.5 miliar artinya diatas 4.8 miliar,shg beliau WAJIB mndaftar sebagai PKP artinya sebagai pedagang yang memungut PPN dari pembeli mukena, DJP benar bhwa penjualan mukena itu obyek PPN,” tulis @Mounte_cristo.

Marzuki pun menjelaskan jika mata rantai penjualan tidak terputus maka PPN akan tetap 10 persen dari produsen. Namun jika terputus PPN bisa lebih besar dari 10 persen.
“Ya itu kalau mata rantai PPN tidak terputus, artinya nilai PPN akan 10% dari harga jual kepada konsumen. Tapi kalau mata rantaimya putus, PPN itu bisa lebih besar dari 10%. Misal jual ke Pemerintah, pasti hrs PKP, pdhal dia beli dari Non PKP, shg tdk ada PPN masukan,” jelas Marzuki.
Meski demikian, pada tahun 2017 lalu Syahrini memastikan jika dirinya warga negara yang taat akan pajak.
Bahkan pemilik nama asli Rini Fatimah Jaelani tersebut mengklaim dirinya menunaikan kewajibannya itu dengan berlinang air mata.
Pasalnya Syahrini mengaku sempat tidak rela membayar pajak hingga miliar rupiah atas kerja kerasnya selama ini.
"Bukan cuma jutaan tapi miliaran loh. Ratusan juta yang diberitakan itu salah karena saya sudah memenuhi panggilan Dirjen Pajak. Membayarnya juga sambil menangis di bank. Ya ampun saya nggak rela kerja keras saya, tapi saya warga negara yang baik," ungkapnya seperti dikutip wartakotalive.com Minggu (26/3/2019).
Mukena
pajak
bisnis mukena milik Syahrini
Direktorat Jenderal Pajak
Ditjen Pajak
Pengusaha Kena Pajak (PKP)
Marzuki Alie
Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com