Berita Nasional

Blak-blakan Mantan Danjen Kopassus Ini, Sebut Ada Kelompok Purnawirawan yang Rela Mati Demi Prabowo

Blak-blakan Mantan Danjen Kopassus Ini, Sebut Ada Kelompok Purnawirawan yang Rela Mati Demi Prabowo

Editor: Andreas Eko Prasetyo
ist
Ada Kelompok Purnawirawan Rela Mati Demi Prabowo,Mantan Danjen Kopassus Agum Gumelar Bongkar Hal Ini 

Soenarko menjalani masa tahanan di Rumah Tahanan Militer Guntur. 

Baca: LIVE STREAMING Bali United vs Persija Jakarta, Ajang Pembuktian Ketajaman Kedua Tim

Polri Ungkap 3 Kelompok yang Tunggangi Aksi 22 Mei, Satu Kelompok Libatkan Mantan TNI

Diberitakan oleh Kompas.com, polisi telah mengungkap tiga kelompok penumpang gelap yang menunggangi aksi unjuk rasa menolak hasil pilpres di depan Bawaslu pada 21- 22 Mei.

Kepala Divisi Humas Polri Irjen Muhammad Iqbal mengatakan, kelompok pertama adalah mereka yang berusaha menyelundupkan senjata api ilegal dari Aceh.

Senjata ilegal tersebut antara lain jenis M4 Carbine berikut dua buah magasin, peredam suara, tali sandang, dan tas senjata.

Ada pula senpi berjenis Revolver dan Glock beserta 50 butir peluru.

Kelompok yang berusaha menyelundupkan senpi ilegal itu melibatkan mantan Danjen Kopassus Mayor Jenderal TNI (Purn) Soenarko.

"Salah satunya kelompok yang kemarin memasukkan senjata ilegal dari Aceh," kata Iqbal di kantor Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Jakarta, Senin (27/5).

Baca: KPK Larang Mobil Dinas Dipakai Mudik, Bupati Safrial: Republik Ini Rancu, Siapa yang Berkuasa?

Kelompok kedua adalah mereka yang diduga bagian dari kelompok teroris.

Kelompok kedua ini terungkap setelah polisi mengamankan dua orang perusuh dalam aksi unjuk rasa yang memiliki afiliasi dengan kelompok pro Negara Islam Irak dan Suriah, ISIS.

Polisi menyebut kedua orang perusuh tersebut merupakan anggota organisasi Gerakan Reformasi Islam (Garis).

Mereka berniat berjihad pada aksi tanggal 21-22 Mei 2019.

"Beberapa pelakunya sudah menyampaikan bahwa ingin memanfaatkan momentum demokrasi sebagai aksi, karena memang demokrasi itu menurut mereka itu pahamnya kafir," kata Iqbal.

Kelompok terakhir yang diduga ingin menunggangi aksi 21-22 Mei 2019 adalah mereka yang berupaya merancang pembunuhan terhadap empat tokoh nasional dan seorang pimpinan lembaga survei.

Baca: Foto Viral - Cerita Anak-anak Yatim Diajak Belanja Baju Lebaran, Karyawan Toko Malah Menangis

Kelompok ini juga sempat bergabung di kerumunan massa dengan membawa senjata api.

Dari kelompok terakhir, polisi telah mengamankan enam orang tersangka, yakni HK, AZ, IR, TJ, AD, dan HF.

Iqbal mengatakan, masih terbuka peluang adanya kelompok lain yang ingin menunggangi aksi 21-22 Mei 2019. Hanya saja, polisi masih terus menginvestigasi keberadaan mereka.

"Bisa saja masih banyak ini penumpang-penumpang gelap. Tunggu saja nanti, tim sedang bekerja," kata dia.

Halaman
123
Sumber: TribunWow.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved